Ringkasan Singkat
Video ini membahas berbagai surat dari Seneca kepada Lucilius, yang membahas topik-topik seperti pengelolaan waktu, persahabatan, ketakutan akan kematian, dan pentingnya hidup sesuai dengan kebajikan. Seneca menekankan pentingnya introspeksi, kesederhanaan, dan ketenangan batin, serta memberikan nasihat praktis tentang cara mengatasi kesulitan hidup dan mencapai kebahagiaan sejati.
- Pengelolaan waktu yang efektif dan menghindari penundaan.
- Pentingnya persahabatan sejati dan kepercayaan dalam hubungan.
- Mengatasi ketakutan akan kematian dengan merenungkan kefanaan hidup.
- Hidup sesuai dengan kebajikan dan mencapai ketenangan batin.
- Menghindari kesenangan duniawi yang berlebihan dan mencari kebahagiaan sejati.
Pendahuluan [0:11]
Seneca, seorang tokoh penting di Kekaisaran Romawi awal, menawarkan wawasan dramatis tentang kehidupan melalui surat-suratnya. Lahir di Cordoba pada tahun 4 SM, ia adalah putra dari seorang ahli retorika berbakat. Seneca belajar filsafat Stoic, yang menekankan kebajikan dan pengendalian diri. Kariernya mencakup pengasingan ke Corsica, menjadi tutor Kaisar Nero, dan akhirnya melakukan bunuh diri pada tahun 65 M. Surat-suratnya ditujukan kepada Lucilius, seorang ksatria Romawi yang bertugas di Sisilia, dan berisi nasihat tentang berbagai topik filosofis.
Surat 1: Tentang Menghemat Waktu [10:20]
Seneca menasihati Lucilius untuk menghargai dan menghemat waktu, karena waktu adalah satu-satunya hal yang benar-benar menjadi milik kita. Ia menekankan bahwa banyak waktu terbuang percuma untuk hal-hal yang tidak berguna atau bahkan berbahaya. Seneca mengakui bahwa ia sendiri tidak sempurna dalam mengelola waktu, tetapi ia jujur tentang bagaimana ia membuang waktunya. Ia juga menekankan bahwa seseorang tidak miskin jika ia merasa cukup dengan apa yang dimilikinya.
Surat 2: Tentang Diskursivitas dalam Membaca [13:14]
Seneca memperingatkan Lucilius agar tidak terlalu banyak membaca berbagai macam buku, karena hal itu dapat membuat pikiran menjadi tidak fokus. Ia menyarankan untuk fokus pada beberapa penulis utama dan mencerna karya-karya mereka dengan baik. Seneca juga menekankan pentingnya memperoleh pengetahuan yang dapat membentengi diri terhadap kemiskinan, kematian, dan kemalangan lainnya. Ia mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa kemiskinan yang puas adalah keadaan yang terhormat.
Surat 3: Tentang Persahabatan Sejati dan Palsu [16:23]
Seneca membahas pentingnya memilih teman dengan hati-hati dan mempercayai mereka sepenuhnya. Ia menekankan bahwa seseorang harus terlebih dahulu menilai seseorang sebelum menjadikannya teman. Seneca juga memperingatkan tentang orang-orang yang terlalu terbuka dengan semua orang dan mereka yang terlalu tertutup. Ia menyarankan untuk menyeimbangkan aktivitas dan istirahat, serta menggabungkan kedua kecenderungan tersebut.
Surat 4: Tentang Kengerian Kematian [19:54]
Seneca mendorong Lucilius untuk terus meningkatkan pikirannya dan mencapai kedamaian batin. Ia menekankan bahwa tidak ada kejahatan yang besar jika itu adalah kejahatan terakhir dari semuanya. Seneca menasihati untuk merenungkan kefanaan hidup setiap hari agar dapat meninggal dengan tenang. Ia juga mengingatkan bahwa bahkan orang-orang yang berkuasa pun tidak luput dari kemalangan. Seneca mengakhiri suratnya dengan mengutip bahwa kemiskinan yang sesuai dengan hukum alam adalah kekayaan yang besar.
Surat 5: Tentang Jalan Tengah Filsuf [25:37]
Seneca memuji Lucilius atas ketekunannya dalam belajar dan menjadi orang yang lebih baik. Namun, ia memperingatkan agar tidak bertindak seperti orang yang ingin tampil mencolok daripada meningkatkan diri, seperti berpakaian aneh atau hidup dengan cara yang ekstrem. Seneca menekankan bahwa seorang filsuf harus berbeda di dalam, tetapi sesuai dengan masyarakat di luar. Ia juga mengutip Hecato bahwa membatasi keinginan membantu menyembuhkan ketakutan.
Surat 6: Tentang Berbagi Pengetahuan [30:13]
Seneca merasa bahwa ia tidak hanya diperbaiki, tetapi juga diubah. Ia ingin berbagi perubahan ini dengan Lucilius agar persahabatan mereka semakin erat. Seneca menyatakan bahwa ia senang belajar agar dapat mengajar, dan tidak ada hal baik yang menyenangkan untuk dimiliki tanpa teman untuk berbagi. Ia berjanji untuk mengirimkan buku-buku kepada Lucilius dan menandai bagian-bagian yang bermanfaat. Seneca juga menekankan pentingnya belajar dari contoh hidup seseorang, bukan hanya dari kata-kata.
Surat 7: Tentang Keramaian [33:47]
Seneca menasihati Lucilius untuk menghindari keramaian, karena ia belum dapat mempercayai dirinya sendiri di tengah keramaian. Ia mengakui bahwa ia sendiri selalu membawa pulang karakter yang berbeda dari yang ia bawa keluar. Seneca menganggap kebiasaan bersantai di arena gladiator sangat merusak karakter. Ia menggambarkan kekejaman pertunjukan gladiator dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi penonton. Seneca menyarankan untuk bergaul dengan orang-orang yang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dan menghindari orang-orang yang buruk.
Surat 8: Tentang Pengasingan Filsuf [40:20]
Seneca menjelaskan bahwa tujuannya mengasingkan diri dan mengunci pintu adalah untuk dapat membantu lebih banyak orang. Ia tidak pernah menghabiskan satu hari pun dengan bermalas-malasan, tetapi bekerja untuk generasi mendatang, menuliskan ide-ide yang dapat membantu mereka. Seneca menasihati untuk menghindari apa pun yang menyenangkan orang banyak dan hadiah dari kesempatan. Ia juga menekankan pentingnya membatasi tubuh hanya sejauh yang diperlukan untuk kesehatan yang baik.
Surat 9: Tentang Filsafat dan Persahabatan [45:52]
Seneca membahas apakah Epicurus benar ketika ia menegur mereka yang berpendapat bahwa orang bijak itu mandiri dan karena itu tidak membutuhkan persahabatan. Ia menjelaskan bahwa orang bijak menginginkan teman, tetangga, dan rekan, tidak peduli seberapa cukup dirinya sendiri. Seneca mengutip Hecato yang mengatakan bahwa jika Anda ingin dicintai, cintailah. Ia juga menekankan bahwa persahabatan sejati harus didasarkan pada kebajikan dan bukan pada keuntungan pribadi.
Surat 10: Tentang Hidup untuk Diri Sendiri [58:10]
Seneca menegaskan kembali pendapatnya untuk menghindari orang banyak, bahkan individu. Ia percaya bahwa Lucilius dapat dipercaya dengan dirinya sendiri. Seneca menasihati untuk berdoa untuk pikiran yang sehat dan kesehatan yang baik, pertama jiwa dan kemudian tubuh. Ia mengutip Athenodorus yang mengatakan bahwa seseorang bebas dari semua keinginan ketika ia telah mencapai titik di mana ia berdoa kepada Tuhan hanya untuk apa yang dapat ia doakan secara terbuka.
Surat 11: Tentang Rona Kemerahan Karena Kesopanan [1:01:08]
Seneca menceritakan percakapannya dengan teman Lucilius, yang menunjukkan semangat dan pengertian yang besar. Ia mencatat bahwa teman itu tersipu karena malu, yang merupakan pertanda baik pada seorang pemuda. Seneca menjelaskan bahwa beberapa kelemahan alami tubuh tidak dapat dihilangkan dengan kebijaksanaan. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang menasihati untuk menghargai seseorang yang berkarakter tinggi dan menjaganya selalu di depan mata.
Surat 12: Tentang Usia Tua [1:05:52]
Seneca merenungkan bukti-bukti usia tuanya saat mengunjungi rumah pedesaannya. Ia menasihati untuk menghargai dan mencintai usia tua, karena penuh dengan kesenangan jika seseorang tahu cara menggunakannya. Seneca menjelaskan bahwa rentang hidup kita dibagi menjadi bagian-bagian, dengan lingkaran yang lebih besar meliputi yang lebih kecil. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa adalah salah untuk hidup di bawah paksaan, tetapi tidak ada seorang pun yang dipaksa untuk hidup di bawah paksaan.
Surat 13: Tentang Ketakutan yang Tidak Berdasar [1:12:17]
Seneca memuji semangat Lucilius dan kemampuannya untuk mengatasi kesulitan. Ia menekankan bahwa ada lebih banyak hal yang mungkin menakutkan kita daripada menghancurkan kita, dan kita lebih sering menderita dalam imajinasi daripada dalam kenyataan. Seneca menasihati untuk tidak merasa tidak bahagia sebelum krisis datang dan untuk mempertimbangkan apakah bukti masalah di masa depan itu pasti. Ia juga mendorong untuk menyeimbangkan ketakutan dengan harapan dan untuk percaya pada apa yang lebih disukai.
Surat 14: Tentang Alasan untuk Menarik Diri dari Dunia [1:22:29]
Seneca mengakui bahwa kita semua memiliki kasih sayang bawaan untuk tubuh kita, tetapi kita tidak boleh menjadi budak tubuh. Ia menasihati untuk menghindari ketidaknyamanan dan bahaya sebanyak mungkin dengan terus memikirkan bagaimana kita dapat menolak semua objek ketakutan. Seneca mengidentifikasi tiga kelas utama ketakutan: kekurangan, penyakit, dan masalah yang dihasilkan dari kekerasan orang yang lebih kuat. Ia menekankan pentingnya menjauhi pelanggaran dan mencari perlindungan dalam filsafat.
Surat 15: Tentang Kekuatan dan Otak [1:33:00]
Seneca menekankan pentingnya belajar filsafat untuk kesehatan pikiran dan tubuh. Ia mengkritik orang-orang yang bekerja keras untuk mengembangkan otot-otot mereka dan memperingatkan agar tidak membebani tubuh dengan makanan, karena hal itu mencekik jiwa dan membuatnya kurang aktif. Seneca merekomendasikan latihan singkat dan sederhana yang melelahkan tubuh dengan cepat dan menghemat waktu kita. Ia juga mengutip pepatah Yunani yang mengatakan bahwa kehidupan orang bodoh itu kosong dari rasa syukur dan penuh dengan ketakutan.
Surat 16: Tentang Filsafat, Pembimbing Kehidupan [1:39:42]
Seneca menegaskan bahwa tidak seorang pun dapat menjalani kehidupan yang bahagia tanpa belajar kebijaksanaan. Ia menekankan pentingnya memperkuat dan menanamkan gagasan ini lebih dalam dengan refleksi setiap hari. Seneca berpendapat bahwa apakah takdir mengikat kita dengan hukum yang tak terhindarkan, atau apakah Tuhan sebagai penentu alam semesta telah mengatur segalanya, atau apakah kesempatan mendorong dan melemparkan urusan manusia tanpa metode, filsafat harus menjadi pertahanan kita. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa jika Anda hidup sesuai dengan alam, Anda tidak akan pernah miskin; jika Anda hidup sesuai dengan pendapat, Anda tidak akan pernah kaya.
Surat 17: Tentang Filsafat dan Kekayaan [1:45:12]
Seneca menasihati Lucilius untuk membuang segala sesuatu yang menghalangi kebijaksanaan, termasuk kekayaan. Ia berpendapat bahwa kekayaan telah menutup banyak orang dari pencapaian kebijaksanaan, sementara kemiskinan tidak membebani dan bebas dari rasa khawatir. Seneca menyarankan untuk berkonsultasi dengan kebijaksanaan dan tidak duduk selamanya di buku besar. Ia juga mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa perolehan kekayaan telah menjadi bagi banyak orang, bukan tujuan, tetapi perubahan, masalah.
Surat 18: Tentang Festival dan Puasa [1:51:48]
Seneca merenungkan bagaimana kota itu dalam keadaan hiruk pikuk selama bulan Desember, seolah-olah Saturnalia berbeda dari hari kerja biasa. Ia menyarankan agar kita tidak membuat perubahan apa pun dalam rutinitas harian kita, atau agar kita makan dengan cara yang lebih ceria dan menanggalkan toga agar tidak keluar dari simpati dengan cara masyarakat. Seneca juga memberikan pelajaran: sisihkan sejumlah hari tertentu, di mana Anda akan merasa puas dengan makanan yang paling sedikit dan termurah, dengan pakaian kasar dan kasar.
Surat 19: Tentang Keduniawian dan Pensiun [1:59:31]
Seneca mendorong Lucilius untuk menarik diri dari semua urusan duniawi, atau melepaskan diri. Ia menasihati untuk tidak mencoba memenangkan ketenaran dengan masa pensiun, dan bahwa masa pensiun seseorang tidak boleh dipamerkan atau disembunyikan. Seneca juga menyatakan bahwa persahabatan sejati tidak dapat dibeli dengan uang atau kekuasaan. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa Anda harus merenungkan dengan hati-hati sebelumnya dengan siapa Anda akan makan dan minum, daripada apa yang akan Anda makan dan minum.
Surat 20: Tentang Mempraktikkan Apa yang Anda Khotbahkan [2:06:47]
Seneca mendorong Lucilius untuk membiarkan kebijaksanaan meresap ke dalam jiwanya dan menguji kemajuannya, bukan hanya dengan pidato atau tulisan, tetapi dengan ketabahan hati dan penurunan keinginan. Ia menekankan bahwa filsafat mengajarkan kita untuk bertindak, bukan untuk berbicara; itu menuntut dari setiap orang bahwa ia harus hidup sesuai dengan standarnya sendiri, bahwa hidupnya tidak boleh tidak selaras dengan kata-katanya, dan bahwa, lebih jauh lagi, kehidupan batinnya harus memiliki satu warna dan tidak tidak selaras dengan semua aktivitasnya. Seneca mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa kata-katamu akan lebih mengesankan jika kamu tidur di atas dipan dan mengenakan kain perca.
Surat 21: Tentang Ketenaran yang Akan Dibawa Tulisan Saya Kepada Anda [2:14:02]
Seneca mendorong Lucilius untuk tidak membiarkan dirinya terhalang oleh orang-orang yang meremehkannya karena telah memilih kehidupan yang tenang dan sederhana. Ia menekankan bahwa ketenaran sejati datang dari kemampuan bawaan dan kebajikan, bukan dari kekayaan atau kekuasaan. Seneca mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa jika Anda ingin membuat Pythocles kaya, jangan tambahkan ke toko uangnya, tetapi kurangi keinginannya.
Surat 22: Tentang Sia-sianya Tindakan Setengah-setengah [2:21:07]
Seneca menasihati Lucilius untuk menarik diri dari pengejaran duniawi, atau dari keberadaan sama sekali. Ia menyarankan untuk mengambil jalan yang lembut, agar melonggarkan daripada memotong simpul yang telah Anda buat dengan ceroboh dalam mengikatnya. Seneca juga mendorong Lucilius untuk berkonsultasi dengan orang lain untuk mendapatkan nasihat, dan untuk membaca surat Epicurus tentang masalah ini. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa setiap orang keluar dari kehidupan seolah-olah ia baru saja memasukinya.
Surat 23: Tentang Kegembiraan Sejati yang Datang dari Filsafat [2:30:16]
Seneca menekankan pentingnya menemukan kegembiraan dalam hal-hal yang berguna dan tidak menempatkan kebahagiaan kita di bawah kendali hal-hal eksternal. Ia menjelaskan bahwa kegembiraan sejati adalah masalah yang keras, dan hanya dapat dicapai dengan kebijaksanaan dan kebajikan. Seneca mendorong Lucilius untuk mencari kegembiraan yang berasal dari dirinya sendiri dan untuk mengabaikan kesenangan yang menipu dan berumur pendek. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa selalu merepotkan bagi mereka yang selalu mulai hidup.
Surat 24: Tentang Meremehkan Kematian [2:36:23]
Seneca menasihati Lucilius untuk tidak khawatir tentang hasil gugatan hukum yang mengancamnya. Ia mendorongnya untuk menganggap bahwa apa yang ia takuti akan terjadi, dan untuk memahami bahwa apa yang ia takuti tidak signifikan atau berumur pendek. Seneca memberikan contoh-contoh orang-orang yang telah menanggung hukuman dengan berani dan menasihati untuk merenungkan kefanaan hidup. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa adalah salah untuk hidup di bawah paksaan; tetapi tidak ada seorang pun yang dipaksa untuk hidup di bawah paksaan.
Surat 25: Tentang Reformasi [2:51:16]
Seneca membahas bagaimana mendekati reformasi dua temannya, yang satu membutuhkan koreksi dan yang lainnya membutuhkan penghancuran. Ia menekankan pentingnya ketekunan dan menahan diri dari tindakan berlebihan. Seneca juga menasihati Lucilius untuk menunjukkan bahwa ia berani, meringankan bebannya untuk perjalanan. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa orang bodoh, dengan semua kesalahan lainnya, memiliki ini juga, ia selalu bersiap untuk hidup.
Surat 26: Tentang Usia Tua dan Kematian [2:55:36]
Seneca merenungkan usia tuanya dan berterima kasih bahwa itu tidak merusak pikirannya. Ia menekankan pentingnya mencintai usia tua dan menyadari bahwa kematian harus dihadapi oleh kaum muda dan tua. Seneca menjelaskan bahwa rentang hidup kita dibagi menjadi bagian-bagian, dan setiap hari harus diatur seolah-olah itu menutup seri, seolah-olah itu membulatkan dan menyelesaikan keberadaan kita. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa adalah salah untuk hidup di bawah paksaan; tetapi tidak ada seorang pun yang dipaksa untuk hidup di bawah paksaan.
Surat 27: Tentang Kebaikan yang Abadi [3:00:47]
Seneca bertanya kepada Lucilius apakah ia memberinya nasihat, dan apakah ia telah menasihati dirinya sendiri, telah memperbaiki kesalahannya sendiri. Ia menyatakan bahwa ia tidak begitu malu untuk berusaha menyembuhkan sesamanya ketika ia sendiri sakit. Seneca juga menasihati dirinya sendiri: Hitung tahun-tahunmu, dan kamu akan malu untuk menginginkan dan mengejar hal-hal yang sama yang kamu inginkan di masa kecilmu. Seneca mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa kekayaan sejati adalah kemiskinan yang disesuaikan dengan hukum Alam.
Surat 28: Tentang Perjalanan sebagai Obat untuk Ketidakpuasan [3:05:40]
Seneca bertanya kepada Lucilius apakah ia sendirian yang memiliki pengalaman ini? Apakah Anda terkejut, seolah-olah itu adalah hal baru, bahwa setelah perjalanan yang begitu panjang dan begitu banyak perubahan pemandangan Anda belum dapat menghilangkan kesuraman dan kelelahan pikiran Anda? Seneca menjelaskan bahwa Anda membutuhkan perubahan jiwa daripada perubahan iklim. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa pengetahuan tentang dosa adalah awal dari keselamatan.
Surat 29: Tentang Kondisi Kritis Marcellinus [3:10:29]
Seneca bertanya kepada Lucilius tentang temannya Marcellinus dan bagaimana keadaannya. Ia jarang datang menemuinya, karena ia takut mendengar kebenaran, dan saat ini ia dijauhkan dari bahaya mendengarnya. Seneca menjelaskan bahwa ia tidak boleh berbicara dengan orang tuli atau mereka yang tidak dapat berbicara karena kelahiran atau penyakit. Ia mengakhiri suratnya dengan mengutip Epicurus yang mengatakan bahwa saya tidak pernah ingin melayani orang banyak; karena apa yang saya tahu, mereka tidak menyetujui, dan apa yang mereka setujui, saya tidak tahu.
Surat 30: Tentang Menaklukkan Sang Penakluk [3:17:15]
Seneca telah melihat Aufidius Bassus, orang yang mulia itu, hancur kesehatannya dan bergulat dengan tahun-tahunnya. Ia menjelaskan bahwa filsafat menganugerahkan karunia ini kepada kita; itu membuat kita gembira dalam pemandangan kematian itu sendiri, kuat dan berani tidak peduli dalam keadaan apa tubuh itu mungkin, ceria dan tidak pernah gagal meskipun tubuh gagal kita. Seneca mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa pikirkan tentang kematian agar Anda tidak pernah takut akan hal itu.
Surat 31: Tentang Lagu Siren [3:26:58]
Seneca mengenali Lucilius-nya! Ia mulai mengungkapkan karakter yang ia janjikan. Ikuti dorongan yang mendorong Anda untuk melakukan semua yang terbaik, injak-injak di bawah kaki Anda apa yang disetujui oleh orang banyak. Seneca menjelaskan bahwa Anda akan menjadi orang yang bijak, jika Anda menutup telinga Anda; juga tidak cukup untuk menutupnya dengan lilin; Anda membutuhkan sumbat yang lebih padat daripada yang mereka katakan digunakan Ulysses untuk teman-temannya. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa cetak dirimu untuk kekerabatan dengan Tuhan.
Surat 32: Tentang Kemajuan [3:33:39]
Seneca bertanya tentang Lucilius, dan menanyakan kepada semua orang yang datang dari bagian dunianya, apa yang dia lakukan, dan di mana dia menghabiskan waktunya, dan dengan siapa. Ia menjelaskan bahwa ini adalah praktik yang baik, untuk menahan diri dari bergaul dengan orang-orang dengan cap dan tujuan yang berbeda. Seneca mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa ia telah melewati semua kebutuhan, ia telah memenangkan pembebasannya yang terhormat dan bebas, yang masih hidup setelah hidupnya telah selesai.
Surat 33: Tentang Sia-sianya Mempelajari Maksim [3:36:43]
Seneca menjelaskan bahwa ia tidak ingin Anda berpikir bahwa ucapan-ucapan ini milik Epicurus: itu adalah milik bersama dan sangat banyak milik kita. Mereka, bagaimanapun, lebih terkenal di Epicurus, karena mereka muncul pada interval yang jarang dan ketika Anda tidak mengharapkannya, dan karena mengejutkan bahwa kata-kata berani harus diucapkan kapan saja oleh seorang pria yang membuat kebiasaan menjadi feminin. Seneca mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa kebenaran terbuka untuk semua; itu belum dimonopoli. Dan ada banyak yang tersisa bahkan untuk keturunan untuk ditemukan.
Surat 34: Tentang Murid yang Menjanjikan [3:43:29]
Seneca tumbuh dalam semangat dan melompat kegirangan dan melepaskan tahun-tahunnya dan darahnya mengalir hangat lagi, setiap kali ia mengerti, dari tindakan dan surat-surat Anda, seberapa jauh Anda telah melampaui diri sendiri; karena untuk orang biasa, Anda meninggalkannya di belakang sejak lama. Seneca menjelaskan bahwa kehendak dalam kasus ini hampir segalanya, dan bukan hanya setengahnya, seperti dalam pepatah Tugas yang dimulai adalah setengah selesai. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa jika tindakan seorang pria tidak selaras, jiwanya bengkok.
Surat 35: Tentang Persahabatan Pikiran yang Serupa [3:45:23]
Seneca mendesak Anda dengan sangat kuat untuk studi Anda, itu adalah kepentingan saya sendiri yang saya konsultasikan; Saya ingin persahabatan Anda, dan itu tidak dapat jatuh ke bagian saya kecuali Anda maju. Seneca menjelaskan bahwa seorang teman mencintai Anda, tentu saja; tetapi orang yang mencintai Anda tidak dalam setiap kasus teman Anda. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa yang satu bergerak, tentu saja, tetapi tidak mengubah posisinya; itu hanya melemparkan ke atas dan ke bawah di tempatnya; yang lain tidak bergerak sama sekali.
Surat 36: Tentang Nilai Pensiun [3:47:59]
Seneca mendorong teman Anda untuk meremehkan dengan gagah berani mereka yang mencelanya karena ia telah mencari naungan pensiun dan telah melepaskan karier kehormatannya, dan, meskipun ia mungkin telah mencapai lebih banyak, lebih menyukai ketenangan untuk mereka semua. Seneca menjelaskan bahwa kemakmuran adalah hal yang bergejolak; itu menyiksa dirinya sendiri. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa ia yang telah mencemooh kekayaan telah membuat dirinya layak untuk dinikmati.
Surat 37: Tentang Kesetiaan pada Kebajikan [3:54:44]
Seneca menjelaskan bahwa Anda telah berjanji untuk menjadi orang yang baik; Anda telah mendaftar di bawah sumpah; itu adalah rantai terkuat yang akan menahan Anda pada pemahaman yang baik. Seneca menjelaskan bahwa kata-kata dari pakta yang paling terhormat ini sama dengan kata-kata dari yang paling memalukan, yaitu: Melalui pembakaran, pemenjaraan, atau kematian oleh pedang. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa Anda tidak dapat melarikan diri dari kebutuhan, tetapi Anda dapat mengatasinya.
Surat 38: Tentang Percakapan Tenang [3:57:22]
Seneca menjelaskan bahwa Anda benar ketika Anda mendesak agar kita meningkatkan lalu lintas surat kita bersama. Tetapi manfaat terbesar adalah diperoleh dari percakapan, karena merayap secara bertahap ke dalam jiwa. Seneca menjelaskan bahwa khotbah yang disiapkan sebelumnya dan disemburkan di hadapan orang banyak memiliki lebih banyak kebisingan tetapi kurang keintiman. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa kata-kata harus disebarkan seperti benih; tidak peduli seberapa kecil benih itu, jika ia telah menemukan tanah yang subur, ia membuka kekuatannya dan dari hal yang tidak signifikan menyebar ke pertumbuhan terbesarnya.
Surat 39: Tentang Aspirasi Mulia [3:59:01]
Seneca menjelaskan bahwa ia memang akan mengatur untuk Anda, dalam urutan yang cermat dan ruang lingkup yang sempit, catatan yang Anda minta. Seneca menjelaskan bahwa tidak ada orang dengan hadiah yang ditinggikan yang senang dengan apa yang rendah dan keji; visi pencapaian besar memanggilnya dan mengangkatnya. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa utilitas mengukur kebutuhan kita; tetapi dengan standar apa Anda dapat memeriksa yang berlebihan?
Surat 40: Tentang Gaya yang Tepat untuk Wacana Seorang Filsuf [4:02:39]
Seneca menjelaskan bahwa Anda benar ketika Anda mendesak agar kita meningkatkan lalu lintas surat kita bersama. Tetapi manfaat terbesar adalah diperoleh dari percakapan, karena merayap secara bertahap ke dalam jiwa. Seneca menjelaskan bahwa khotbah yang disiapkan sebelumnya dan disemburkan di hadapan orang banyak memiliki lebih banyak kebisingan tetapi kurang keintiman. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa kata-kata harus disebarkan seperti benih; tidak peduli seberapa kecil benih itu, jika ia telah menemukan tanah yang subur, ia membuka kekuatannya dan dari hal yang tidak signifikan menyebar ke pertumbuhan terbesarnya.
Surat 41: Tentang Tuhan di Dalam Kita [4:10:36]
Seneca menjelaskan bahwa Anda melakukan hal yang sangat baik, salah satu yang akan menyehatkan Anda, jika, seperti yang Anda tulis kepada saya, Anda bertahan dalam upaya Anda untuk mencapai pemahaman yang baik; bodoh untuk berdoa untuk ini ketika Anda dapat memperolehnya dari diri sendiri. Seneca menjelaskan bahwa kita tidak perlu mengangkat tangan kita ke surga, atau memohon kepada penjaga kuil untuk membiarkan kita mendekati telinga berhala-Nya, seolah-olah dengan cara ini doa-doa kita lebih mungkin didengar. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa di setiap orang baik, Tuhan berdiam, tetapi Tuhan apa yang tidak kita ketahui.
Surat 42: Tentang Nilai-nilai [4:16:08]
Seneca bertanya apakah teman Anda telah membuat Anda percaya bahwa ia adalah orang yang baik? Namun tidak mungkin dalam waktu yang singkat bagi seseorang untuk menjadi baik atau dikenal sebagai orang yang baik. Seneca menjelaskan bahwa ia berarti salah satu dari kelas kedua, seperti teman Anda. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa ia yang memiliki dirinya sendiri tidak kehilangan apa pun. Tetapi betapa sedikit orang yang diberkati dengan kepemilikan diri!
Surat 43: Tentang Relativitas Ketenaran [4:21:15]
Seneca bertanya bagaimana berita itu sampai kepadaku, dan siapa yang memberitahuku, bahwa Anda menghibur gagasan ini, yang tidak Anda katakan kepada satu jiwa pun? Itu adalah orang yang paling tahu, gosip. Seneca menjelaskan bahwa setiap titik yang naik di atas titik-titik yang berdekatan adalah besar, di tempat ia naik. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa Anda harus hidup di dalam diri sendiri, dan dekat dengan diri sendiri; Anda akan jarang menemukan seseorang yang dapat hidup dengan pintunya terbuka lebar.
Surat 44: Tentang Filsafat dan Silsilah [4:23:25]
Seneca menjelaskan bahwa Anda bersikeras lagi kepada saya bahwa Anda bukan siapa-siapa, dan mengatakan bahwa alam di tempat pertama, dan keberuntungan di tempat kedua, telah memperlakukan Anda terlalu kasar, dan ini terlepas dari kenyataan bahwa Anda memiliki kekuatan untuk memisahkan diri dari orang banyak dan naik ke kebahagiaan manusia tertinggi! Seneca menjelaskan bahwa jika ada kebaikan dalam filsafat, itu adalah ini, bahwa ia tidak pernah melihat ke dalam silsilah. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa ia yang memiliki dirinya sendiri tidak kehilangan apa pun.
Surat 45: Tentang Argumentasi Sofistik [4:27:24]
Seneca menjelaskan bahwa Anda mengeluh bahwa di bagian dunia Anda ada sedikit persediaan buku. Tetapi kualitas, daripada kuantitas, yang penting; daftar bacaan yang terbatas bermanfaat; bermacam-macam hanya berfungsi untuk kesenangan. Seneca menjelaskan bahwa ia yang akan tiba di ujung yang ditunjuk harus mengikuti satu jalan dan tidak berkeliaran di banyak jalan. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa ia yang memiliki dirinya sendiri tidak kehilangan apa pun.
Surat 46: Tentang Buku Baru oleh Lucilius [4:34:45]
Seneca menerima buku Anda yang Anda janjikan kepada saya. Saya membukanya dengan tergesa-gesa dengan gagasan untuk meliriknya dengan santai; karena saya hanya bermaksud untuk mencicipi volume itu. Tetapi dengan pesonanya sendiri buku itu membujuk saya untuk melintasinya lebih panjang. Seneca menjelaskan bahwa Anda dapat memahami dari fakta ini betapa fasihnya itu; karena tampaknya ditulis dalam gaya yang halus, namun tidak menyerupai hasil karya Anda atau milik saya, tetapi pada pandangan pertama mungkin telah dikaitkan dengan Titus Livius atau Epicurus. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa beruntung, untuk menawarkan seorang pria tidak ada kesempatan untuk mengatakan kebohongan pada jarak yang begitu jauh!
Surat 47: Tentang Tuan dan Budak [4:36:46]
Seneca senang mengetahui, melalui mereka yang datang dari Anda, bahwa Anda hidup dalam hubungan yang bersahabat dengan budak-budak Anda. Ini sesuai dengan pria yang masuk akal dan berpendidikan baik seperti diri Anda. Seneca menjelaskan bahwa mereka adalah budak, orang-orang menyatakan. Tidak, melainkan mereka adalah manusia. Budak! Tidak, kawan. Budak! Tidak, mereka adalah sesama budak kita, jika seseorang merenungkan bahwa Keberuntungan memiliki hak yang sama atas budak dan orang bebas. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa ia yang memiliki dirinya sendiri tidak kehilangan apa pun.
Surat 48: Tentang Berdalih sebagai Tidak Layak bagi Filsuf [4:47:39]
Seneca menjelaskan bahwa sebagai jawaban atas surat yang Anda tulis kepada saya saat bepergian, surat sepanjang perjalanan itu sendiri, saya akan membalas nanti. Saya harus pergi ke masa pensiun, dan mempertimbangkan nasihat seperti apa yang harus saya berikan kepada Anda. Seneca menjelaskan bahwa untuk persekutuan ini, dipertahankan dengan perawatan yang cermat, yang membuat kita berbaur sebagai manusia dengan sesama manusia kita dan berpendapat bahwa ras manusia memiliki hak-hak tertentu yang sama, juga sangat membantu dalam menghargai persekutuan yang lebih intim yang didasarkan pada persahabatan, yang tentangnya saya mulai berbicara di atas. Ia mengakhiri suratnya dengan mengatakan bahwa ia yang memiliki dirinya sendiri tidak kehilangan apa pun.
Surat 49: Tentang Singkatnya Hidup [4:55:00]
Seneca menjelaskan bahwa seorang pria memang malas dan ceroboh, Lucilius sayangku, jika ia diingatkan tentang seorang teman hanya dengan melihat beberapa lanskap yang membangkitkan ingatan; namun ada kalanya tempat-tempat akrab lama membangkitkan rasa kehilangan yang telah disimpan di dalam jiwa, tidak membawa kembali ingatan yang mati, tetapi membangkitkannya dari keadaan tidak aktif mereka, sama seperti pemand