Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang asal mula penciptaan Adam dari perspektif hakikat, bukan hanya sebagai kisah simbolis. Kang Abu menjelaskan perbedaan antara simbol dan fungsi, serta bagaimana kisah Adam, Hawa, iblis, dan malaikat dapat dipahami sebagai representasi dari kondisi kesadaran dalam diri manusia.
- Adam adalah kesadaran awal (the consciousness).
- Hawa adalah ego atau nafsu.
- Iblis adalah keputusasaan.
- Malaikat adalah sistem yang selalu tunduk dan patuh.
Pembukaan [0:00]
Acara pengajian ITB 74 dibuka dengan doa dan sambutan dari tuan rumah, Mbak Deti, yang mewakili Kang Hilmi. Kang Abu Marlo kemudian memulai acara dengan doa bersama untuk para sahabat ITB 74 yang telah mendahului dan yang sedang sakit, serta mendoakan kesuksesan acara reuni emas ITB 74.
Pendahuluan dan Disclaimer [5:10]
Kang Abu memulai dengan menekankan bahwa ia tidak bermaksud menggurui, melainkan berbagi perspektif yang mungkin berbeda tentang asal mula (the origin). Ia mengingatkan bahwa semua yang hadir adalah guru dan murid, dan semangat belajar harus terus dijaga.
Kurban dan Haji dalam Perspektif Esensi [9:57]
Kang Abu menyinggung tentang kurban dan haji, yang esensinya adalah mendekatkan diri kepada Allah (ilaihi rojiun). Kurban bukan hanya tentang memotong hewan, tetapi tentang mendekatkan diri kepada Allah. Haji bukan hanya perjalanan ritual, tetapi perjalanan mendekat kepada titik ekuilibrium.
Adam: Simbol atau Fungsi? [11:07]
Kang Abu menjelaskan bahwa Adam bukanlah nama orang, melainkan simbol dari permulaan (kidam). Dalam konteks hakikat, Adam adalah fungsi, bukan hanya simbol. Ia memberikan contoh Muhammad sebagai simbol dan fungsi, di mana Muhammad adalah gelar dan Ahmad adalah nama.
Simbol dan Fungsi dalam Kisah-Kisah Al-Qur'an [14:34]
Kang Abu menjelaskan bahwa Ibrahim, Ismail, dan Isa juga merupakan fungsi. Ibrahim adalah kasih sayang tanpa batas, Ismail adalah ego yang harus direlakan, dan Isa adalah Welas Asih (kasih sayang). Ia juga menyinggung tentang Imam Mahdi sebagai simbol pengetahuan (knowledge).
Al-Qur'an: Cerita di Dalam Diri [17:29]
Kang Abu menekankan bahwa semua kisah dalam Al-Qur'an sebenarnya adalah cerita di dalam diri kita, bukan di luar. Oleh karena itu, kita harus membaca diri kita sendiri (Iqra kita Baka). Dajal, setan, iblis, dan malaikat semuanya ada di dalam diri kita.
Surat 38 Ayat 71-82: Penciptaan Adam dan Penolakan Iblis [19:26]
Kang Abu membahas surat 38 ayat 71-82, yang menceritakan tentang penciptaan Adam dari tanah dan penolakan iblis untuk bersujud kepadanya karena merasa lebih baik (diciptakan dari api). Ia menekankan bahwa iblis tidak didesain untuk ditakuti, tetapi untuk dideteksi.
Surat 18 Ayat 50: Iblis dari Golongan Jin [35:37]
Kang Abu membahas surat 18 ayat 50, yang menjelaskan bahwa iblis berasal dari golongan jin. Ia kemudian memperkenalkan lima variabel: Allah, malaikat, iblis, jin, dan Adam, yang akan dikupas satu per satu.
Analogi Sederhana: Ruh dan Tubuh [37:48]
Kang Abu memberikan analogi sederhana tentang ruh yang ditiupkan Allah ke dalam diri manusia (surat 32 ayat 9). Ia menjelaskan bahwa malaikat adalah sistem yang selalu tunduk dan patuh (malakut). Rokib dan Atid adalah contoh malaikat yang mencatat amal baik dan buruk.
Adam sebagai Kesadaran Awal (The Consciousness) [42:13]
Kang Abu menjelaskan bahwa Adam adalah kesadaran awal (the consciousness), dan Hawa adalah ego atau nafsu. Setiap manusia memiliki Adam dan Hawa dalam dirinya. Ia juga menyinggung tentang Jamal (maskulin) dan Jalal (feminin) dalam perspektif tasawuf.
Buah Huldi: Hati-Hati Terhadap Informasi [45:35]
Kang Abu mengingatkan untuk berhati-hati terhadap informasi yang masuk ke dalam diri kita, karena jika informasi tersebut membuat kita khawatir, takut, atau marah, berarti kita sedang memakan buah huldi. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran (consciousness) dan ego (nafsu).
Adam Diberikan Pelajaran Nomor Satu: Bikin Salah [48:18]
Kang Abu menjelaskan bahwa Adam diberikan pelajaran nomor satu: bikin salah. Ini berarti manusia pasti melakukan kesalahan, dan yang terpenting adalah ingat dan kembali (returning). Ia juga menyinggung tentang Idris sebagai simbol pembelajaran terus-menerus (tadarus).
Malaikat dan Iblis: Melihat Isi atau Merek? [53:07]
Kang Abu menjelaskan bahwa malaikat melihat isi (percikan Allah dalam diri manusia), sedangkan iblis melihat merek (fisik). Oleh karena itu, jika kita ribut urusan merek, berarti kita sedang menjadi iblis. Ia juga menyinggung tentang sifat iblis yang selalu putus asa (ablasa).
Sifat Iblis: Pengin Ngajak Ribut dan Nyari Kesalahan Orang [1:05:59]
Kang Abu menjelaskan bahwa salah satu sifat iblis adalah pengin ngajak ribut dan nyari kesalahan orang. Oleh karena itu, jika kita sering melakukan hal tersebut, berarti setan sedang aktif dalam diri kita. Ia juga mengingatkan untuk tidak terlalu mengidolakan atau merendahkan orang lain (Don't Look Up Don't Look Down).
Iblis dan Setan: Keputusasaan dan Keinginan Menjauh dari Allah [1:07:53]
Kang Abu menjelaskan perbedaan antara iblis dan setan. Iblis adalah keputusasaan, sedangkan setan adalah keinginan menjauh dari Allah. Ia juga mengingatkan untuk waspada terhadap keinginan, dan membaca ta'awudz (auzubillahiminasyaitanirrajim) sebelum masuk ke dalam pikiran (mind).
Self Management: Energi, Vibrasi, dan Frekuensi [1:12:05]
Kang Abu menekankan pentingnya self management, yang berkaitan dengan energi, vibrasi, dan frekuensi. Ia menjelaskan bahwa energi kita terbatas, dan 95% yang kita lakukan sehari-hari sudah dalam keadaan tidak sadar (dikuasai oleh Hawa).
Hidup Tidak Diuji oleh Allah, Tetapi oleh Konsekuensi [1:15:12]
Kang Abu menjelaskan bahwa hidup tidak diuji oleh Allah, tetapi diuji oleh konsekuensi dari pilihan yang kita lakukan. Ia juga menyinggung tentang pentingnya jeda antara perilaku dan respon/reaksi.
Tubuh adalah Kuburan Jiwa: Siksa Kubur Terjadi Sekarang [1:17:42]
Kang Abu memberikan analogi bahwa tubuh adalah kuburan jiwa. Oleh karena itu, jika jiwa tersiksa di dalam tubuh, berarti kita sedang mengalami siksa kubur. Ia juga menjelaskan bahwa pertanyaan dalam kubur (Man Robbuka) sebenarnya adalah tentang siapa yang mengatur hidup kita.
Neraka Bukan Tempat Menyiksa, Tetapi Mematangkan [1:22:02]
Kang Abu menjelaskan bahwa neraka bukan tempat menyiksa, tetapi tempat mematangkan jiwa. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut masuk neraka, karena neraka akan mematangkan kita.
Jin: Energi dengan Vibrasi Positif dan Negatif [1:23:36]
Kang Abu menjelaskan bahwa jin adalah energi dengan vibrasi positif dan negatif. Jin yang durhaka disebut iblis, sedangkan jin yang baik disebut malaikat. Ia juga menyinggung tentang frekuensi dan 17 level kesadaran.
Rumus Kunci Hidup: My Life is My Making [1:24:50]
Kang Abu menyimpulkan bahwa rumus kunci hidup adalah "My Life is My Making", yang berarti hidup kita tergantung pada apa yang kita pilih. Ia juga menekankan pentingnya Haji sebagai perjalanan melampaui iblis dan malaikat.
Setan Selalu Memberikan Nasihat [1:26:44]
Kang Abu mengutip surat 7 ayat 21, yang menjelaskan bahwa setan selalu memberikan nasihat. Oleh karena itu, jika kita bawaannya pengin menasihati orang terus, berarti ada setan di situ.
Sesi Tanya Jawab [1:27:36]
Sesi tanya jawab membahas tentang keseimbangan perasaan dan nalar, Lauh Mahfuz, dan keturunan Adam. Kang Abu memberikan jawaban yang mendalam dan insightful.
Penutup [1:38:28]
Acara ditutup dengan doa bersama dan ajakan untuk salat zuhur bersama. Kang Abu menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin, serta salam penutup.