Kajian ITB 74 : Manajemen IBLIS

Kajian ITB 74 : Manajemen IBLIS

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang cara memahami dan mengelola "iblis" dalam diri, yang sebenarnya adalah mengelola diri sendiri. Kang Abu Marlo menjelaskan bahwa semua konsep dalam Al-Quran ada di dalam diri kita, dan hidup kita tergantung pada pilihan yang kita buat. Penting untuk menyadari bahwa "setan" adalah sesuatu yang menjauhkan kita dari kesadaran dan kebaikan, dan kita harus berhati-hati terhadap kesombongan, perselisihan, pemborosan, angan-angan kosong, dan keengganan untuk menolong.

  • Hidup adalah pilihan, dan kita harus sadar dalam membuat keputusan.
  • "Setan" adalah representasi dari hal-hal negatif dalam diri yang menjauhkan kita dari kesadaran dan kebaikan.
  • Penting untuk menjaga frekuensi diri kita tetap positif dan menghindari sifat-sifat negatif.

Pembukaan [0:00]

Kang Abu Marlo membuka kajian dengan mengucapkan salam dan menyampaikan selamat Hari Raya Idul Adha. Ia mengingatkan tentang kajian sebelumnya mengenai hakikat Adam dan Hawa, di mana dijelaskan bahwa "kalian adalah aku-aku yang lain" dan kita memiliki kendali untuk menentukan kebahagiaan kita. Pagi ini, kajian akan membahas cara memahami manajemen iblis dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Pendahuluan dan Disclaimer [1:57]

Kang Abu memulai dengan membaca doa dan menyampaikan bahwa kajian ini adalah dialog bersama, bukan ceramah. Ia menekankan pentingnya mengosongkan diri dari pengetahuan yang sudah ada agar dapat menerima pengetahuan baru. Kang Abu mengajak untuk mendoakan orang tua dan semua yang sedang sakit atau dalam musibah. Ia juga mengingatkan bahwa belajar perlu dilakukan dengan gembira.

Manajemen Iblis: Pengantar [5:38]

Kang Abu menjelaskan bahwa kajian ini akan melanjutkan materi sebelumnya tentang esensi Adam dan Hawa, dengan fokus pada manajemen iblis. Ia menekankan bahwa semua konteks ini ada di dalam diri kita, sehingga "memanage iblis" berarti "managing self". Kang Abu mengingatkan bahwa hidup kita tergantung pada pilihan yang kita buat dan konsekuensi yang kita tanggung.

Surat Yasin Ayat 60-62: Perintah untuk Tidak Menyembah Setan [9:08]

Kang Abu memulai pembahasan dari surat Yasin ayat 60, yang memerintahkan Bani Adam untuk tidak menyembah setan. Ia menjelaskan bahwa setan adalah musuh yang nyata, tetapi image setan yang kita kenal hanyalah simbol. Ketakutan terhadap setan adalah ketakutan terhadap apa yang kita pikirkan. Kang Abu menekankan bahwa semua itu tergantung pada belief system yang tertanam dalam diri kita. Ayat 62 mengingatkan bahwa setan telah menyesatkan sebagian besar manusia, dan kita harus memikirkannya.

Perjanjian Allah dan Iblis: Asal Mula Drama [16:41]

Kang Abu mengulas kembali perjanjian antara Allah dan iblis, yang merupakan drama awal penciptaan. Ia menjelaskan bahwa malaikat adalah sistem yang tunduk dan patuh, sedangkan manusia memiliki pilihan dan akal untuk menjadi kokreator. Iblis adalah "pegawai" yang tidak mau ikut aturan, dan semua konteks ini terjadi di dalam diri kita. Manusia dibutuhkan untuk "memayu hayuning Bawono" (mempercantik bumi), tetapi sifat "sayatin" dapat membuat kita mengeksploitasi alam untuk kepentingan pribadi.

Konsep Kesadaran, Adam, dan Hawa [23:32]

Kang Abu menjelaskan bahwa Allah adalah sang realitas dan kecerdasan tanpa batas. Percikan Allah yang dititipkan kepada kita disebut ruh atau sang kesadaran, yang merupakan sumber hidup kita. Kesadaran ini dilengkapi dengan sistem (malaikat). Adam adalah percikan kesadaran, dan Hawa adalah jembatan antara kesadaran dan fisik, yang merupakan bagian dari nafs (hawa nafsu). Kita adalah tiga dalam satu kesatuan: kesadaran, mental, dan fisik.

Iblis dan Jin: Energi dengan Dua Vibrasi

Kang Abu menjelaskan bahwa iblis berasal dari golongan jin, yang merupakan energi. Energi ini memiliki dua vibrasi: positif (malakut) dan negatif (ablasa). Malakut bersifat tunduk dan patuh, sedangkan ablasa bersifat melawan dan membuat kita putus asa. Kekhawatiran yang berlebihan dapat membawa kita ke level ablasa. Kang Abu juga menjelaskan fungsi Jibril (menjabarkan) dan Mikail (rezeki) sebagai bagian dari sistem malakut.

Pilihan Vibrasi: Positif atau Negatif [38:25]

Kang Abu menekankan bahwa setiap peristiwa memberikan kita pilihan untuk melihatnya dalam vibrasi positif atau negatif. Adam jatuh karena memasukkan keinginan selain Allah (huldi), yang memancing hawa nafsu. Informasi yang masuk ke kita juga bisa menjadi "buah huldi". Jika kesadaran tertutup oleh huldi, maka disebut kafir (ketertutupan kesadaran). Jiwa yang bergejolak disebut ego, yang dibutuhkan tetapi dapat merusak jika berada di level ablasa.

Manajemen Iblis: Mengelola Hawa Nafsu [51:56]

Kang Abu menjelaskan bahwa "memanage iblis" berarti mengelola hawa nafsu, yaitu pikiran, perasaan, dan emosi. Jika Hawa menyatu dengan jasad, maka disebut "orang". Jika kesadaran aktif, maka disebut "manusia". Akal digunakan untuk berpikir, sedangkan ego muncul saat kesadaran tidak hadir. Permainan ini adalah "flip-flop" antara ego dan kesadaran.

Ciri-ciri Orang yang Dikuasai Setan [1:01:10]

Kang Abu menjelaskan ciri-ciri orang yang dikuasai setan berdasarkan ayat-ayat Al-Quran:

  1. Sombong: Hati-hati dengan kesombongan, karena itu adalah wilayah ablasa.
  2. Selisih: Suka mengajak berselisih dan membuat kerusuhan.
  3. Boros: Hati-hati dengan sifat boros, karena pemboros adalah saudara setan.
  4. Angan-angan Kosong: Hati-hati dengan angan-angan kosong dan janji-janji palsu.
  5. Takut Kemiskinan: Setan menakut-nakuti dengan kemiskinan agar kita kikir dan tidak mau menolong.
  6. Tidak Mau Menolong: Keinginan untuk menolong rendah.
  7. Menyalahkan Orang Lain: Menyalahkan orang lain atas kesalahan sendiri.
  8. Memberikan Nasihat Tanpa Diminta: Terlalu semangat memberikan wejangan dan nasihat.

Menjaga Frekuensi Diri [1:22:22]

Kang Abu menekankan pentingnya menjaga frekuensi diri kita minimal di level 200 ke atas (berani, netral, ikhlas, optimisme, penerimaan). Kita harus menggunakan akal untuk berpikir, bukan dikendalikan oleh pikiran. Kang Abu menutup sesi dengan mengingatkan bahwa hidup kita tergantung pada pilihan yang kita buat dan kebiasaan yang kita lakukan.

Sesi Tanya Jawab [1:23:41]

Sesi tanya jawab membahas tentang perbedaan antara rasa takut dan malu yang wajar dengan yang berlebihan, serta tentang hakikat haji. Kang Abu menjelaskan bahwa haji hakikat adalah perjalanan dari level 20 ke level 1000 dalam diri kita, dari Shame hingga enlightenment.

Pengumuman dan Penutup [1:31:24]

Ibu Sri mengumumkan bahwa Kang Abu akan hiatus selama sebulan lebih, dan kajian akan kembali pada tanggal 6 Agustus. Kang Abu berpamitan dan berharap semua yang telah dibahas bermanfaat. Sesi ditutup dengan membaca Al-Fatihah dan doa.

Watch the Video

Date: 5/27/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead