Bab 62-67 Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius

Bab 62-67 Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius

Ringkasan Singkat

Video ini menceritakan tentang konflik yang terjadi di pasar ikan antara Dodi dan tim penangkap ikan dari Dusun Darmadi dengan Handoko dan Eko, yang berujung pada penangkapan Dodi dan Sony. Konflik ini ternyata merupakan bagian dari intrik politik yang lebih besar di kantor kabupaten, melibatkan bupati, wakil bupati, dan kepala kepolisian. Danur, seorang pemuda dari Dusun Darmadi, memberanikan diri untuk mengadukan masalah ini ke pengadilan, yang kemudian mengungkap berbagai kebohongan dan rencana tersembunyi.

  • Konflik di pasar ikan merupakan bagian dari intrik politik di kantor kabupaten.
  • Danur mengadukan masalah ini ke pengadilan dan mengungkap kebohongan.
  • Wira berusaha mencari saksi yang jujur untuk membela Dodi dan Sony.

Bab 62 [0:06]

Handoko memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Dodi, namun Dodi dengan cepat mengalahkan mereka. Darmadi dan tim penjual ikan mencoba membantu, tetapi Sony mencegah mereka karena merasa ada yang tidak beres. Tiba-tiba, seseorang berteriak bahwa orang dusun Darmadi membunuh orang, dan Eko bersama polisi datang dengan pisau panjang, menangkap Dodi dengan tuduhan melakukan kekerasan. Handoko memutarbalikkan fakta, menuduh Dodi sebagai preman yang memeras mereka.

Bab 63 [3:47]

Tim penangkap ikan bersiap membantu Dodi, tetapi Sony mencegah mereka karena takut masalah akan menjadi lebih besar. Danur melemparkan tongkat kepada Dodi, yang kemudian digunakan untuk melawan polisi. Sony mencoba bernegosiasi dengan Eko, tetapi malah ditangkap. Dodi akhirnya menyerah dan ikut ditangkap. Handoko kemudian meminta komisi 30% dari tim penangkap ikan jika ingin Dodi dan Sony dibebaskan.

Bab 64 [8:27]

Tim penangkap ikan berencana mengadukan masalah ini ke pengadilan. Danur merebut surat pengaduan dan berlari ke pengadilan untuk mengadukan Handoko, Eko, dan Parangga. Gavin berusaha mengatur agar penjaga pengadilan memberikan keringanan pukulan kepada Danur. Di pengadilan, Danur dipaksa menerima hukuman 40 pukulan karena memukul gendang pengaduan di luar jam pengadilan.

Bab 65 [13:32]

Danur menerima hukuman 40 pukulan, tetapi penjaga pengadilan sengaja tidak memukulnya terlalu keras. Setelah hukuman selesai, Danur menyampaikan pengaduannya terhadap Rangga, Eko, dan Handoko. Iqbal, sang bupati, menyadari adanya intrik politik di balik semua ini dan memerintahkan untuk memanggil Rangga, Eko, dan Handoko.

Bab 66 [18:34]

Rangga, Eko, dan Handoko membantah semua tuduhan Danur. Iqbal kemudian menghukum Handoko dengan 80 pukulan karena berani mengatakan dirinya "tertinggi" di hadapan pengadilan. Handoko pingsan setelah menerima pukulan tersebut. Iqbal memerintahkan Regan untuk menyelidiki kebenaran di pasar ikan.

Bab 67 [22:54]

Di penjara, Budi mengejek Dodi dan Sony, mengatakan bahwa Wira juga akan dipenjara. Dodi marah karena Budi mengancam Wira. Sementara itu, Wira mengetahui tentang penangkapan Dodi dan Sony, dan memutuskan untuk pergi ke pasar ikan untuk mencari saksi yang jujur. Wira menyadari bahwa ada jebakan yang dipasang untuk menjatuhkan bupati. Regan, yang menyelidiki di pasar ikan, menemukan bahwa semua pedagang ikan menuduh orang-orang Dusun Darmadi sebagai pembuat masalah.

Watch the Video

Date: 8/21/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead