Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang vulkanisme, termasuk pengertian, gejala (pravulkanisme dan pascavulkanisme), jenis erupsi, bentuk gunung berapi, dan tingkat aktivitas gunung berapi.
- Vulkanisme adalah segala aktivitas terkait magma yang keluar ke permukaan bumi.
- Gejala vulkanisme dibagi menjadi gejala sebelum (pravulkanisme) dan sesudah (pasca vulkanisme) erupsi.
- Erupsi dibagi menjadi eksplosif (ledakan kuat) dan efusif (lelehan).
- Bentuk gunung berapi ada tiga: perisai, maar, dan strato.
- Tingkat aktivitas gunung berapi dibagi menjadi empat level: normal, waspada, siaga, dan awas.
Pengertian Vulkanisme [0:41]
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar ke permukaan bumi melalui rekahan pada kerak bumi. Magma yang cair dan berpijar naik melalui diatrema (saluran mirip pipa) dan berubah nama menjadi lava setelah mencapai permukaan bumi. Faktor utama dalam vulkanisme adalah aktivitas magma yang beragam, yang memengaruhi tipe erupsi, bentuk gunung berapi, dan aktivitasnya.
Gejala Vulkanisme [1:41]
Gejala vulkanisme terbagi menjadi dua, yaitu pravulkanisme (gejala sebelum erupsi) dan pascavulkanisme (gejala setelah erupsi). Pravulkanisme ditandai dengan seringnya terjadi gempa, mengeringnya sumber air, peningkatan suhu di sekitar kawah, terdengarnya gemuruh dari dalam gunung, dan hewan-hewan yang turun dari puncak gunung. Pascavulkanisme ditandai dengan munculnya sumber air panas, sumber gas (seperti belerang), dan sumber air yang mengandung mineral (seperti sulfur).
Erupsi Gunung Berapi [3:03]
Erupsi gunung berapi adalah proses keluarnya magma dari perut bumi. Berdasarkan kekuatannya, erupsi dibagi menjadi dua jenis: eksplosif dan efusif. Erupsi eksplosif memiliki tekanan yang sangat kuat dan menghasilkan ledakan besar karena kandungan gas yang tinggi dalam magma. Erupsi efusif memiliki tekanan yang kecil dan berupa lelehan yang keluar secara bertahap karena magma bersifat basah dan memiliki kandungan gas yang sedikit.
Bentuk-Bentuk Gunung Berapi [4:30]
Bentuk gunung berapi secara umum ada tiga macam: gunung berapi perisai, gunung berapi maar, dan gunung berapi strato. Gunung berapi perisai berbentuk relatif datar dan terbentuk karena erupsi efusif dengan magma yang sangat cair, contohnya Gunung Mauna Loa di Hawaii. Gunung berapi maar terbentuk karena erupsi eksplosif yang meninggalkan kawah besar, contohnya Gunung Lamongan dan Gunung Dieng di Indonesia. Gunung berapi strato terbentuk karena erupsi campuran antara eksplosif dan efusif, menghasilkan lapisan batuan beku yang berlapis-lapis, contohnya Gunung Kerinci dan Gunung Semeru di Indonesia.
Aktivitas Gunung Berapi [6:17]
Tingkat aktivitas gunung berapi dibagi menjadi empat level status: normal (level 1), waspada (level 2), siaga (level 3), dan awas (level 4). Level normal tidak menunjukkan gejala aktivitas tekanan magma. Level waspada menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan sedikit perubahan aktivitas akibat magma, tektonik, dan hidrotermal. Level siaga menunjukkan peningkatan intensif kegiatan seismik dan potensi letusan dalam 2 minggu. Level awas menunjukkan gunung segera atau sedang meletus dengan peluang letusan dalam 24 jam.