Susiyanto : Orientasi Mengenal Tasawuf

Susiyanto : Orientasi Mengenal Tasawuf

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang tasawuf, mulai dari pengertian, asal-usul, dasar, tujuan, hingga pembagiannya. Dijelaskan pula proses tasawuf yang melibatkan ilmu, keadaan batin (ahwal), dan amal perbuatan. Selain itu, dibahas pula tentang tujuan bertasawuf, kategori tasawuf, dan proses tasawuf itu sendiri.

  • Pengertian tasawuf dari segi bahasa dan istilah.
  • Dasar dan tujuan tasawuf.
  • Pembagian tasawuf berdasarkan kriteria tertentu.
  • Proses tasawuf yang dimulai dari ilmu, hal, dan amal.
  • Urgensi belajar tasawuf.

Pembukaan [0:00]

Pembukaan berisi salam dan doa, serta ucapan syukur atas kesempatan untuk kembali dipertemukan dalam kondisi yang baik. Diharapkan agar selalu menjadi hamba yang pandai bersyukur dan senantiasa mengikuti teladan Rasulullah SAW. Pertemuan kali ini akan membahas tentang orientasi tasawuf, seluk-beluk, dan asal-usulnya, serta apa yang dimaksud dengan tasawuf itu sendiri.

Pengertian Tasawuf [6:59]

Terdapat banyak teori yang menjelaskan istilah tasawuf dari berbagai sudut pandang, namun belum ada satupun yang secara meyakinkan menjelaskan asal katanya dari aspek kebahasaan. Beberapa teori yang dikemukakan antara lain: berasal dari nama orang (Ibnu Saud, Sumpah Bin Murroh), kata Shafa (suci, bersih), kata Shuffah (serambi masjid Nabawi), kata Sophia (kebijaksanaan dalam bahasa Yunani), kata Shaff (barisan dalam shalat), dan kata Shuf (bulu domba). Teori yang paling populer adalah berasal dari kata Shuf (bulu domba), yang merujuk pada pakaian sederhana yang dikenakan oleh para sufi sebagai simbol pelepasan dari dunia.

Makna Tasawuf Secara Istilah [28:11]

Secara terminologis, tasawuf adalah kesadaran fitrah yang mendorong jiwa yang jujur untuk berjuang keras agar bisa berhubungan dengan wujud mutlak Allah. Pengertian ini mengandung tiga unsur penting: Al-Bidayah (permulaan dari kesadaran fitrah), Al-Mujahadah (kesungguhan dalam berjuang), dan Al-Muwasholah (berhubungan dengan wujud mutlak Allah). Fitrah manusia memiliki potensi untuk dekat kepada Allah, dan setiap manusia lahir dengan membawa fitrah tersebut.

Jalan Kebenaran [36:20]

Salah satu tujuan bertasawuf adalah untuk mencapai kebenaran (Al-Haq), yang dalam terminologi tasawuf berarti Allah. Ada tiga jalan untuk memperoleh kebenaran: melalui jalan orang awam (menerima berita yang benar dari pihak lain), melalui jalan para filosof (mengandalkan rasio dan pembuktian), dan melalui jalan para sufi (mengolah rasa dan intuisi). Ibnu Thufail dalam naskahnya "Hayy bin Yaqdzhan" menggambarkan bagaimana manusia dapat mencapai kesadaran tentang Allah hanya dengan menggunakan akal.

Tujuan Bertasawuf [45:09]

Tujuan para sufi bertasawuf berbeda-beda, ada yang membatasi hanya sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, ada pula yang ingin memiliki pengetahuan yang lain. Sebagian menikmati hubungan itu, ada di antara mereka yang memang tuh ia agar mereka nanti Ditarik untuk lebih dekat kepada Allah sehingga makrifat akan mereka peroleh. Imam Al-Ghazali merumuskan sekitar 40 tujuan bertasawuf, yang dibagi menjadi dua: tujuan duniawi (27 tujuan) dan tujuan akhirat (20 tujuan).

Kategori Tasawuf [51:49]

Tasawuf dibagi ke dalam berbagai kategori: berdasarkan tujuannya (Tasawuf Amali dan Tasawuf Nazhari), berdasarkan orisinalitas ajarannya (Tasawuf Sunni dan Tasawuf Falsafi), dan berdasarkan kelayakan sebagai dasar agama (Tasawuf Normatif dan Tasawuf Historis). Tasawuf Sunni berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tradisi Rasulullah dan para sahabat, sedangkan Tasawuf Falsafi sudah tercampur dengan pemikiran para filosof. Tasawuf Normatif dijadikan pedoman dalam bertasawuf, sedangkan Tasawuf Historis tidak harus diamalkan karena tidak semua perilaku tokoh tasawuf di masa lampau harus dicontoh.

Proses Tasawuf [59:40]

Proses tasawuf melibatkan beberapa tahapan: ilmu (memahami pengetahuan tentang sifat kesempurnaan Allah), hal (munculnya kondisi atau sikap batin), dan amal (kecenderungan untuk melakukan amaliah). Imam Al-Ghazali menerangkan bahwa manusia memiliki empat anasir: syahwat, ghadab, malaikat, dan setan. Syahwat memungkinkan manusia bertahan hidup dan mengembangkan keturunan, ghadab adalah kondisi emosi, malaikat membawa pada kebaikan, dan setan membawa pada kesesatan.

Penutup [1:08:35]

Penutup berisi cerita tentang Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang tidak jadi membunuh musuhnya karena khawatir kemarahannya mengalahkan niat karena Allah. Pesan yang disampaikan adalah pentingnya membedakan antara tindakan yang dilakukan karena Allah dan tindakan yang dilakukan karena nafsu sendiri.

Watch the Video

Date: 12/19/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead