Planning for learning (not teaching)

Planning for learning (not teaching)

Ringkasan Singkat

Video ini membahas perencanaan pembelajaran bahasa Inggris yang efektif, berfokus pada kebutuhan siswa dan prinsip-prinsip pengajaran abad ke-21. Gabrielle Diaz Maggioli berbagi pengalamannya dalam pendidikan bahasa, menekankan pentingnya pengetahuan latar belakang siswa, konstruktivisme, dan pendekatan komunikatif. Dia memperkenalkan kerangka kerja "Lima E" (Eksplorasi, Keterlibatan, Pertemuan, Eksperimen, dan Perluasan) untuk merencanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

  • Pentingnya pengetahuan latar belakang siswa dalam pembelajaran bahasa.
  • Kerangka kerja "Lima E" sebagai panduan praktis untuk perencanaan pembelajaran.
  • Prinsip-prinsip pengajaran yang efektif untuk abad ke-21, termasuk relevansi, keamanan, dan keterlibatan aktif siswa.

Pendahuluan [0:00]

Sesi ini membahas perencanaan pembelajaran bahasa Inggris, bukan hanya pengajaran. Gabrielle Diaz Maggioli akan berbagi pengalamannya dan perspektifnya tentang bagaimana siswa belajar dan bagaimana guru dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa.

Perkenalan dan Latar Belakang [0:57]

Gabrielle memperkenalkan dirinya dan pengalamannya sebagai koordinator akademik dan guru. Dia menekankan pentingnya menggabungkan dunia ELT (Pengajaran Bahasa Inggris untuk Penutur Asing) dengan dunia pendidikan secara umum. Dia juga menyoroti tantangan dalam pengajaran bahasa Inggris di belahan bumi selatan, seperti sumber daya yang terbatas dan kurangnya motivasi siswa.

Agenda dan Harapan [3:19]

Gabrielle menjelaskan agendanya untuk sesi ini, termasuk berbagi pengalamannya, prinsip-prinsip pengajaran bahasa Inggris abad ke-21, dan strategi untuk merencanakan pembelajaran siswa. Dia juga meminta peserta untuk berbagi harapan mereka untuk webinar ini, seperti mendapatkan ide-ide baru, strategi pembelajaran, dan cara untuk menjadikan siswa sebagai sumber belajar.

Reformasi Pendidikan dan Konstruktivisme [8:59]

Gabrielle membahas reformasi pendidikan di seluruh dunia yang memasukkan bahasa Inggris ke dalam kurikulum. Dia menyoroti pentingnya konstruktivisme, yang menekankan bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interpretasi dan internalisasi informasi baru. Pengetahuan latar belakang siswa memainkan peran penting dalam proses ini.

Pengetahuan Latar Belakang dan Motivasi [15:07]

Gabrielle menjelaskan bahwa pengetahuan latar belakang adalah kombinasi dari pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai yang dibawa siswa ke dalam kelas. Mengaktifkan pengetahuan latar belakang siswa sebelum memperkenalkan materi baru dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka. Motivasi siswa juga dipengaruhi oleh keseimbangan antara usaha dan peluang keberhasilan.

Pembelajaran Berbasis Tugas dan Akuisisi Bahasa [18:13]

Gabrielle membahas pembelajaran berbasis tugas sebagai pendekatan komunikatif yang efektif. Dia merujuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa siswa yang dapat menghubungkan struktur tata bahasa baru dengan konsep yang sudah mereka kenal menunjukkan penyerapan yang lebih cepat. Akuisisi bahasa adalah proses membangun sistem linguistik melalui penghubungan bentuk dan makna.

Komunikasi dan Konteks [29:17]

Gabrielle menekankan bahwa komunikasi tidak hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang ekspresi, interpretasi, dan negosiasi makna. Penting untuk mempertimbangkan konteks siswa dan menciptakan situasi yang bermakna bagi mereka. Tujuan komunikasi adalah untuk belajar tentang satu sama lain dan dunia di sekitar kita.

Prinsip-Prinsip Pengajaran [32:39]

Gabrielle menguraikan prinsip-prinsip utama untuk pengajaran yang efektif:

  1. Siswa perlu tahu apa yang diajarkan dan mengapa.
  2. Siswa perlu menyadari apa yang telah mereka ketahui sebelum belajar hal baru.
  3. Kelas bahasa Inggris harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa.
  4. Siswa perlu terlibat aktif dalam bahasa.
  5. Makna harus menjadi yang utama, bahkan saat mengajarkan tata bahasa.

Kerangka Kerja Lima E: Eksplorasi dan Keterlibatan [38:58]

Gabrielle memperkenalkan kerangka kerja "Lima E" untuk merencanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. "E" pertama adalah Eksplorasi, yang melibatkan siswa dalam meninjau materi sebelumnya dan mengaktifkan pengetahuan latar belakang mereka. "E" kedua adalah Keterlibatan, yang bertujuan untuk membuat siswa terlibat melalui berbagai kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan latar belakang mereka.

Kerangka Kerja Lima E: Pertemuan dan Eksperimen [48:47]

"E" ketiga adalah Pertemuan, di mana siswa bertemu dengan masukan baru dan meningkatkan kesadaran mereka tentang materi tersebut. "E" keempat adalah Eksperimen, di mana siswa berlatih menggunakan bahasa baru melalui imitasi, substitusi, rekonstruksi, dan manipulasi. Personalisasi adalah elemen kunci dalam tahap ini.

Kerangka Kerja Lima E: Perluasan dan Kesimpulan [54:31]

"E" kelima adalah Perluasan, yang melibatkan siswa dalam mengkomunikasikan dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari di luar kelas. Gabrielle mengakhiri dengan menekankan pentingnya berbagi informasi dengan siswa secara kritis, sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam.

Sesi Tanya Jawab [57:47]

Sesi tanya jawab membahas pertanyaan tentang tekanan kurikulum dan umpan balik yang efektif. Gabrielle menyarankan untuk melibatkan siswa dalam memilih topik dari kurikulum dan memberikan umpan balik yang berkelanjutan dan sistematis. Dia memperkenalkan kerangka kerja "CARE" (Clarify, Appreciate, Reflect, Empower) untuk memberikan umpan balik yang berpusat pada siswa.

Watch the Video

Date: 6/14/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead