Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang pentingnya memiliki karakter yang diubahkan oleh Tuhan dalam pernikahan, belajar dari kisah Abigail dan Nabal dalam 1 Samuel 25. Abigail, seorang wanita bijaksana, menghadapi suaminya, Nabal, yang bebal dan kasar. Video ini menekankan pentingnya kesetiaan, pengampunan, dan peran istri sebagai penolong dan pendamai dalam rumah tangga.
- Pentingnya karakter yang diubahkan dalam pernikahan.
- Belajar dari kisah Abigail dan Nabal.
- Peran istri sebagai penolong dan pendamai.
- Pentingnya kesetiaan dan pengampunan.
Pendahuluan [0:00]
Kita harus mencapai destinasi Tuhan dan hidup berkenan di hadapan-Nya. Apa pun yang kita lakukan harus menyenangkan hati Tuhan agar hidup kita menjadi berkat dan Tuhan dimuliakan. Jika hidup kita berantakan tanpa pengendalian diri, kita akan gagal menghadapi tekanan dan tidak mencapai garis akhir yang Tuhan inginkan.
Karakter Nabal dan Abigail [0:47]
Video ini membahas tentang seorang perempuan yang cantik, pintar, dan bijaksana bernama Abigail, yang memiliki suami kaya bernama Nabal yang bebal, kasar, dan jahat. Nabal memiliki perusahaan di Karmel dengan 3000 ekor domba dan 1000 ekor kambing. Nabal artinya bebal, keras kepala, dan susah dinasihati. Sementara Abigail bijaksana dan cantik, bisa mengendalikan diri dengan baik.
Pentingnya Karakter dalam Pernikahan [1:47]
Penting untuk menikah dengan seseorang yang memiliki karakter yang diubah oleh Tuhan, bukan hanya karena paras atau kekayaan. Menikah dengan orang yang karakternya rusak akan menyebabkan masalah dalam pernikahan. Anak-anak harus diajarkan untuk menikah dengan orang yang sungguh-sungguh lahir baru dan bertobat. Orang kaya yang tidak takut akan Tuhan biasanya jahat dan keras kepala.
Karakter Abigail yang Bijaksana [6:17]
Abigail bijaksana, tidak pemarah, dan bisa menguasai diri dengan baik. Meskipun suaminya kasar, dia tetap mendamaikan Nabal dengan Tuhan. Istri yang bijaksana harus seperti Abigail, tidak ikut-ikutan keras dan kasar, tetapi merepresentasikan wanita Kerajaan Allah.
Menghadapi Pasangan yang Bermasalah [9:08]
Ketika mendapati pasangan yang tidak benar, jangan marah atau sakit hati, tetapi lepaskan pengampunan. Kita tidak bisa lari dari pasangan karena perjanjian pernikahan yang kudus. Masalah harus dihadapi dan diselesaikan dengan baik. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya dan masa kadaluarsanya.
Peran Istri sebagai Penolong dan Pendoa [11:07]
Jika memiliki pasangan yang tidak mau berubah, itu adalah pilihan dalam pernikahan. Istri harus menjadi pengantara dan penolong, menopang suaminya agar tidak ngawur dan berantakan. Istri harus menghormati dan menghargai suaminya. Jika suami selingkuh, istri harus mencontoh Abigail, tidak ngamukan atau cerewet, tetapi sabar dan bijaksana.
Abigail Menghadapi Daud [13:32]
Abigail mengambil inisiatif untuk menemui Daud dan memberikan korban untuk mendamaikan Daud dengan suaminya. Dia bersikap rendah hati dan memohon ampun atas kesalahan suaminya. Abigail menjadi pengantara dan meredam amarah Daud.
Hikmat Abigail [15:53]
Abigail dengan bijaksana meminta Daud untuk tidak membalas dendam dan menumpahkan darah. Dia mengakui kesalahan suaminya dan memohon ampun. Abigail bertindak sebagai pengantara dan penolong, menutupi kesalahan suaminya dan membawa damai.
Daud Memuji Kebijaksanaan Abigail [18:55]
Daud memuji kebijakan Abigail dan berterima kasih karena telah menahannya dari melakukan tindakan yang salah. Abigail dipuji karena kebijaksanaannya dan menjadi pendamai. Istri-istri yang memiliki suami yang belum berubah harus belajar dari Abigail dan berdoa agar suaminya bertobat.
Pembelaan Tuhan [21:20]
Ketika suami melakukan kesalahan, datanglah kepada Tuhan dan jadilah pengantara. Tuhan akan melakukan pembelaan. Jangan lemah iman dan belajarlah dari Abigail. Tuhan akan memberikan pertobatan kepada suami yang bebal.
Nabal Menerima Akibatnya [23:10]
Setelah Abigail kembali, Nabal mengadakan perjamuan seperti raja-raja dan mabuk. Abigail tidak menceritakan apa pun sampai pagi. Keesokan harinya, ketika Nabal sudah sadar, Abigail menceritakan semuanya, dan Nabal terkena stroke. Sepuluh hari kemudian, Tuhan memukul Nabal sehingga mati.
Pentingnya Berserah kepada Tuhan [25:31]
Jangan mengeluh atau menyalahkan diri sendiri, tetapi datanglah kepada Tuhan dan doakan suamimu. Roh Kudus akan menjamah dan membukakan hatinya. Tuhan akan membela masalahmu. Semua masalah ada masa kadaluarsanya. Setia dan tekunlah bersama Tuhan, dan Tuhan akan memberikan terobosan.
Jangan Membela Diri [27:38]
Jangan membela diri atau membenarkan diri, tetapi izinkan Tuhan membela hidupmu. Berdiam dirilah dan berikan waktu kepada Tuhan. Tuhan akan membela seperti Abigail.
Akhir Hidup Nabal dan Pernikahan Abigail dengan Daud [28:06]
Nabal terkena stroke dan mati. Daud tertarik pada Abigail dan akhirnya menikahinya. Kita harus bisa mengendalikan diri dan menaklukkan diri pada kehendak Tuhan.
Hati yang Remuk dan Berserah [31:44]
Dibutuhkan hati yang remuk, hancur, dan berserah kepada Tuhan. Kasihilah orang yang menyakitimu sampai tidak ada lagi rasa jengkel atau sakit hati, tetapi ada belas kasihan. Tuhan akan turun tangan dengan caranya yang ajaib dan memberikan terobosan.
Melepaskan Pengampunan [33:27]
Jika masih jengkel atau marah pada pasangan, artinya hatimu belum lembut dan remuk di hadapan Tuhan. Perlu dibentuk dan dilembutkan. Jika melihat pasangan melakukan kesalahan dan tiba-tiba ada belas kasihan, itu adalah hati yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pernikahan yang Dipulihkan [34:13]
Pernikahan yang diberkati Tuhan tidak bisa diceraikan. Solusinya adalah melepaskan pengampunan atas pasanganmu. Jika pernikahanmu dipulihkan, itu akan dipakai Tuhan menjadi berkat bagi banyak orang dan menjadi kesaksian tentang kemuliaan Tuhan.
Belajar dari Abigail [35:16]
Belajarlah dari Abigail, istri yang luar biasa, wanita yang hidup takut akan Tuhan, penuh pengendalian diri, cantik parasnya, dan manis tutur katanya. Penampilan fisik memang penting, tetapi karakter yang di dalam tubuh lebih penting.
Penutup [36:30]
Ujung masalahmu pasti ada penyelesaian dan pembelaan Tuhan. Jangan membela diri dengan kekuatanmu, tetapi berserah di hadapan Tuhan. Nangisilah orang-orang yang terhilang dan berdoalah bagi mereka. Jadilah pengantara bagi orang-orang berdosa agar nama Tuhan dipermuliakan.