Ringkasan Singkat
Video ini membahas pelajaran 46 dari buku "Minna no Nihongo", yang mencakup tiga poin tata bahasa utama: "tokoro" (sebelum, sedang, dan sesudah suatu tindakan), "bakari desu" (waktu singkat setelah suatu tindakan), dan "~hazu desu" (seharusnya). Video ini memberikan penjelasan rinci, contoh kalimat, dan latihan untuk membantu pemahaman yang lebih baik.
- Membahas penggunaan "~tokoro" untuk menyatakan waktu sebelum, saat, dan sesudah suatu tindakan.
- Menjelaskan penggunaan "~bakari desu" untuk menunjukkan bahwa waktu setelah suatu tindakan selesai adalah singkat.
- Menerangkan penggunaan "~hazu desu" untuk menyatakan keyakinan berdasarkan alasan atau bukti.
Pendahuluan [0:00]
Video ini adalah pelajaran 46 dari seri "Minna no Nihongo" yang membahas tentang tata bahasa Jepang. Pelajaran ini akan membahas tentang frasa "~desukado". Guru akan menjelaskan tiga bentuk tata bahasa yang akan dipelajari dalam pelajaran ini dan mengajak untuk belajar bersama.
Tata Bahasa 1: ~Tokoro [1:26]
Tata bahasa pertama yang dibahas adalah "tokoro", yang memiliki tiga arti: sebelum suatu tindakan dimulai, sedang melakukan tindakan, dan tepat setelah tindakan selesai. Bentuk penggunaannya adalah: bentuk kamus + tokoro (akan melakukan), bentuk te + iru tokoro (sedang melakukan), dan bentuk ta + tokoro (baru saja selesai). Contoh kalimat yang diberikan adalah: "Putriku akan meninggalkan rumah" (akan segera pergi), "Dia sedang berbicara sekarang" (sedang dalam proses berbicara), dan "Dia baru saja makan malam" (sudah selesai makan). Kemudian diberikan latihan untuk menggunakan "desuka" dengan melihat gambar dan membuat kalimat yang sesuai.
Tata Bahasa 2: ~Bakari Desu [5:04]
Tata bahasa kedua adalah "bakari desu", yang digunakan untuk menyatakan bahwa waktu setelah suatu tindakan selesai adalah singkat. Frasa ini digunakan ketika Anda merasa waktu sejak berakhirnya hingga sekarang telah singkat. Cara menggunakannya adalah dengan menambahkan "bakari" pada bentuk ta dari kata kerja. Contoh kalimat yang diberikan adalah: "Dia baru saja lulus SMA enam bulan yang lalu" (belum lama lulus), "Saya baru saja membeli telepon pintar ini" (belum lama membelinya), dan "Ken baru saja mulai belajar, jadi dia tidak mengerti kanji" (karena baru mulai belajar). Kemudian dijelaskan bahwa "bakari" juga bisa berarti "meskipun" atau "walaupun". Dilanjutkan dengan latihan untuk melengkapi kalimat dengan menggunakan "~bakari".
Tata Bahasa 3: ~Hazu Desu [9:32]
Tata bahasa ketiga adalah "hazu desu", yang berarti "seharusnya". Ungkapan ini digunakan ketika Anda memiliki alasan dan ingin mengatakan "itu benar adanya," dengan tingkat kepastian lebih tinggi dari "saya pikir" atau "mungkin". Bentuk penggunaannya berbeda tergantung jenis kata: kata kerja dalam bentuk normal, kata sifat "i" menjadi "-i + hazu desu", kata sifat "na" menjadi "-na + hazu de", dan kata benda menjadi "kata benda + no hazu desu". Contoh kalimat yang diberikan adalah: "Dia anggota tim bisbol saat dia masih SMA, jadi dia pasti jago bermain bisbol," "Hari ini dingin, tapi pasti lebih dingin lagi di Hokkaido," dan "Tuan Suzuki, Anda mengatakan Anda menyukai mobil, Anda harus memiliki lisensi." Dilanjutkan dengan latihan untuk melengkapi kalimat dengan menggunakan "hazu desu".
Rangkuman Tata Bahasa [14:31]
Video ini merangkum tiga tata bahasa yang telah dipelajari: "tokoro" (sebelum, sedang, dan sesudah tindakan), "bakari desu" (waktu singkat setelah tindakan), dan "~hazu desu" (seharusnya). Dijelaskan kembali cara penggunaan masing-masing tata bahasa dengan contoh-contohnya.
Penutup [15:58]
Guru mengucapkan terima kasih atas kerja keras para penonton dan mengingatkan bahwa meskipun setiap kata memiliki situasi dan waktu penggunaan yang spesifik, penting untuk terus berlatih dan memperhatikan bagaimana orang Jepang menggunakan kata-kata tersebut dalam percakapan sehari-hari. Guru juga memberikan saran untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi ujian sertifikasi JLPT N4 atau N3 setelah menyelesaikan pelajaran "Minna no Nihongo".