Ringkasan Singkat
Video ini membahas alasan mengapa seseorang tetap beragama meskipun telah mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat. Argumen utama adalah bahwa sains modern, khususnya psikologi dan fisika, semakin terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan non-material dan spiritual. Kesadaran tidak lagi dipandang hanya sebagai fenomena material, membuka ruang bagi konsep jiwa, roh, dan keyakinan yang lebih luas. Analogi sel kanker digunakan untuk menggambarkan bagaimana manusia bisa menjadi "kanker" bagi bumi jika tidak selaras dengan kodratnya.
- Sains modern terbuka terhadap kemungkinan non-material dan spiritual.
- Kesadaran tidak hanya dipahami sebagai fenomena material.
- Konsep jiwa dan roh kembali dipertimbangkan dalam sains.
- Analogi sel kanker menggambarkan potensi manusia merusak lingkungan.
Pendahuluan [0:00]
Banyak yang bertanya mengapa pembicara tetap beragama meskipun memahami metodologi ilmu dan membaca banyak buku dari berbagai perspektif. Pernyataan bahwa pemahaman mendalam tentang ilmu pengetahuan akan menghancurkan agama adalah janggal namun masuk akal dalam konteks budaya saat ini. Pembicara ingin memberikan salah satu alasan mengapa ia tetap beragama, yaitu terkait dengan konsep kanker.
Rene Descartes dan Kesadaran [1:07]
Rene Descartes, seorang tokoh penting dalam filsafat, terlalu percaya pada rasionalisme dan kurang pada empirisme. Eksperimennya yang mengerikan pada hewan membawanya pada kesimpulan bahwa hanya manusia yang memiliki kesadaran. Kesimpulan ini kemudian dibantah karena kesadaran dapat diketahui dari reaksi, yang tidak harus distandarkan seperti manusia. Upaya manusia untuk menjelaskan kesadaran terus berlanjut hingga zaman modern.
Psikoanalisis dan Materialisme [3:41]
Dunia psikologi digemparkan oleh teori behavioristik dan psikoanalisis, yang menjelaskan bahwa kesadaran adalah reaksi dari apa yang terjadi di dalam otak dan terkait dengan pengalaman. Semua ini dapat dijelaskan secara materialisme, sehingga banyak psikolog pada masa itu menjadi atheis karena tidak percaya pada jiwa atau roh. Semua yang dipahami sebagai jiwa hanyalah reaksi otak belakang yang dapat dijelaskan dengan mekanisme hormon dan listrik.
Postmodernisme dan Kebangkitan Spiritualitas [4:57]
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, terjadi revolusi sosial besar-besaran di Amerika Serikat dan Eropa. Pada periode ini, orang-orang Barat mulai menelaah filsafat jiwa dan kesadaran dari Timur, seperti gagasan dari Islam, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Hal ini memunculkan pendekatan baru dalam filsafat dan sains yang disebut postmodernisme. Kesadaran tidak harus dipahami secara material, tetapi bisa dengan pendekatan yang lebih abstrak dan spiritual. Dunia spiritual masuk ke dalam dunia akademis, dan penjelasan tentang kesadaran kembali meningkat pesat.
Definisi Kesadaran dan Sel [7:13]
Pada tahun 2001, ada ribuan makalah ilmiah tentang kesadaran dengan berbagai pendekatan, tidak hanya materialisme. Psikologi modern lebih terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan dari sesuatu yang tidak material. Meskipun tidak ada konsensus tentang definisi kesadaran, salah satu definisi yang diterima adalah kondisi mental di mana kita mengetahui tentang diri kita sendiri, lingkungan, dan interaksi antara kita dan lingkungan. Tubuh manusia terdiri dari sekitar 37 triliun sel yang hidup dan berpikir secara independen. Sel-sel ini berinteraksi satu sama lain dan melakukan berbagai aktivitas untuk menopang kehidupan kita.
Kanker dan Kesadaran yang Lebih Luas [13:55]
Sel kanker adalah sel yang seharusnya sudah mati tetapi menolak mati dan terus berkembang biak, memakan nutrisi yang seharusnya untuk sel lain. Ini bisa menjadi metafora bahwa kita seperti kanker bagi bumi, merusak alam padahal kodrat kita seharusnya tidak demikian. Kesadaran tidak hanya dimiliki oleh kita, tetapi juga oleh pihak lain, dan tidak harus dipahami secara material. Sains sekarang terbuka atas kemungkinan adanya jiwa, roh, dan lain sebagainya, tidak lagi dikuasai oleh ideologi materialisme.
Kesimpulan [15:58]
Motif seseorang untuk tetap beragama kuat karena ilmuwan zaman sekarang terbuka pada kemungkinan-kemungkinan yang memberikan area besar untuk mempercayai tanpa mengetahui. Fisika modern juga semakin gaib dan terbuka pada keyakinan bahwa alam fisika bukan satu-satunya yang ada. Tuhan tetap tidak bisa diungkapkan, tetapi sains membuka kemungkinan atas keberadaan-Nya.