Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang dugaan adanya aliran dana asing gelap (dark money) yang bertujuan untuk memecah belah bangsa Indonesia. Presiden Prabowo disebut telah mengendus gerakan terselubung ini, yang melibatkan lembaga donor asing seperti USAID dan tokoh seperti George Soros melalui yayasan Open Society-nya. Dana ini disalurkan ke LSM, NGO, media, dan jurnalis dengan kedok bantuan kemanusiaan, namun diduga memiliki agenda tersembunyi seperti motif kekuasaan dan destabilisasi negara.
- Presiden Prabowo mengungkap adanya aliran dana asing yang bertujuan memecah belah bangsa.
- USAID dan Open Society Foundation (George Soros) disebut sebagai pihak yang terlibat dalam penyaluran dana.
- Dana disalurkan ke LSM, NGO, media, dan jurnalis dengan agenda terselubung.
Pengantar: Dark Money dan Kekhawatiran Presiden Prabowo [0:00]
Video ini dibuka dengan membahas pernyataan Presiden Prabowo tentang adanya aliran dana asing yang bertujuan untuk memecah belah bangsa Indonesia. Dana ini digunakan untuk membiayai LSM dan media dengan tujuan mengadu domba masyarakat. Presiden Prabowo menekankan bahwa perbedaan seharusnya tidak menjadi sumber perpecahan dan mengindikasikan adanya kekuatan asing yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara yang kuat dan kaya.
Motif Terselubung di Balik Bantuan Asing [0:23]
Pernyataan Presiden Prabowo bukan isapan jempol belaka, melainkan didasarkan pada fakta yang terjadi di banyak negara. Bantuan asing yang awalnya berkedok kemanusiaan seringkali berbelok menjadi misi-misi lain, seperti mencari keuntungan ekonomi atau bahkan motif kekuasaan. Lembaga-lembaga donor dari luar negeri menyalurkan dana ke LSM, NGO, dan bahkan jurnalis di Indonesia.
USAID: Antara Bantuan Kemanusiaan dan Agenda Tersembunyi [2:41]
USAID, yang didirikan pada tahun 1960-an untuk memberikan bantuan kemanusiaan, ternyata juga memiliki misi-misi tertentu yang memunculkan apa yang disebut "dark money". Dana ini tidak hanya digunakan untuk kegiatan kemanusiaan, tetapi juga untuk tujuan lain di luar konteks tersebut. Investigasi menunjukkan adanya korelasi antara USAID dan yayasan Open Society milik George Soros.
Keterkaitan USAID dan Open Society Foundation [4:25]
Yayasan Open Society milik George Soros dikenal sering membiayai NGO, LSM, media, dan jurnalis di berbagai negara. Soros ditengarai sering berada di belakang opini-opini yang kontra terhadap pemerintah. Open Society dan USAID pernah bersama-sama mendanai proyek yang menyerang pihak konservatif. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang motif sebenarnya di balik penyaluran dana tersebut.
Dampak dan Kesiapsiagaan Presiden Prabowo [7:09]
Menurut Jenderal AM Hendropriyono, USAID diboncengi oleh unsur-unsur yang sering membuat kegaduhan di Indonesia. Dampak dari kelengahan pemimpin dapat berakibat fatal, seperti disintegrasi bangsa, kekacauan nilai tukar, dan pasar saham. Kesiapsiagaan Presiden Prabowo dalam memahami dan mengatasi ancaman ini patut diapresiasi dan didukung oleh seluruh warga negara.