Ringkasan Singkat
Video ini menceritakan kisah kebangkitan Singapura dari negara yang terancam gagal menjadi salah satu negara terkaya dan paling maju di dunia di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew.
- Singapura dikeluarkan dari Malaysia pada tahun 1965 dan menghadapi tantangan besar seperti kekurangan sumber daya alam, kemiskinan, dan kerusuhan etnis.
- Lee Kuan Yew menerapkan kebijakan yang ketat dan disiplin, termasuk pemberantasan korupsi, investasi asing, pembangunan perumahan publik, dan wajib militer.
- Singapura berhasil menjadi pusat keuangan dan intelektual dunia, tetapi dengan mengorbankan kebebasan sipil.
Awal Mula Singapura dan Tangisan Lee Kuan Yew [0:00]
Pada 9 Agustus 1965, Lee Kuan Yew menyampaikan pidato yang memilukan di televisi nasional, mengumumkan bahwa Singapura telah dikeluarkan dari Malaysia. Kuala Lumpur khawatir akan dominasi etnis Tionghoa dan potensi pelabuhan Singapura yang lebih maju. Bagi Lee, ini adalah bencana karena Singapura sangat bergantung pada Malaysia untuk pasokan air dan pangan. Saat itu, Singapura adalah pelabuhan kumuh dengan kemiskinan merajalela, sanitasi buruk, dan kerusuhan etnis. Namun, air mata Lee menjadi awal dari kebangkitan Singapura.
Transformasi Singapura di Bawah Lee Kuan Yew [2:25]
Lee Kuan Yew memulai perjuangan melawan korupsi, memindahkan rakyat miskin ke rumah layak, dan menarik investasi asing. Ia menerapkan birokrasi yang ketat dengan aturan yang keras. Dengan kedisiplinan dan aturan yang ketat, Lee berhasil membangun salah satu negara terkaya di dunia. Singapura menjadi lebih kaya daripada Kuala Lumpur dan Malaysia, lebih bersih daripada London, dan lebih aman daripada New York. Lee bahkan berani mendenda Amerika Serikat karena memata-matai Singapura dan menyebut Australia sebagai sampah kulit putih Asia. Lee menyadari bahwa rakyat Singapura adalah sumber daya utama negara itu.
Strategi Diplomasi dan Pertahanan Singapura [4:17]
Setelah pidatonya, Lee Kuan Yew mengasingkan diri selama 6 minggu untuk memulihkan diri. Ia menulis surat kepada Perdana Menteri Inggris, Harold Wilson, meyakinkan bahwa Singapura akan bertindak rasional. Lee membawa Singapura masuk ke PBB dan memperoleh pengakuan internasional. Setelah serangan bom oleh marinir Indonesia, Lee mengunjungi Jakarta dan menaburkan bunga di makam mereka untuk memperbaiki hubungan dengan Indonesia. Pada tahun 1967, Lee ikut mendirikan ASEAN bersama Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Lee menciptakan wajib militer dan menjalin kerja sama dengan Israel untuk melatih angkatan bersenjata Singapura.
Kebijakan Dalam Negeri dan Ekonomi Singapura [7:36]
Lee Kuan Yew menyatakan bahwa semua ras setara dan menjadikan empat bahasa sebagai resmi: Tionghoa, Melayu, Tamil, dan Inggris. Setiap anak wajib belajar bahasa Inggris sebagai bahasa pemersatu. Agama diawasi ketat untuk mencegah perpecahan. Lee mendatangkan ekonom Belanda, Albert Winemius, yang menyarankan untuk menarik perusahaan asing dengan pajak rendah, pemberantasan korupsi, dan stabilitas. Investasi asing masuk, pabrik-pabrik berdiri, dan Singapura mengubah sistem pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil. Lee mempercepat pembangunan perumahan publik dan memaksa pekerja menyetor sebagian gaji mereka ke Central Provident Fund (CPF). Gaji menteri dan pegawai negeri digandakan untuk memperkuat komitmen mereka, dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) dikerahkan untuk memberantas korupsi. Lee meluncurkan kampanye kota taman untuk membersihkan dan menghijaukan Singapura.
Ekspansi dan Kontroversi di Bawah Lee Kuan Yew [11:59]
Pada tahun 1970-an, Lee Kuan Yew beralih ke ekspansi dengan membangun Bandara Changi dan mengembangkan Pelabuhan Singapura. Singapore Airlines diluncurkan dan menjadi simbol kemewahan dan efisiensi. Elektronik, pelayaran, keuangan, dan teknologi asing mengalir deras ke Singapura. Permen karet dilarang, pengedar narkoba dihukum gantung, dan denda besar diberlakukan untuk pelanggaran kecil. Lawan politik dibankrutkan atau ditahan tanpa pengadilan, dan pers dikontrol. Lee mengekspos upaya CIA Amerika untuk menyusup ke Dinas Intelijen Singapura dan mendenda Amerika Serikat. Lee menyebut Australia sebagai sampah kulit putih Asia dan menepis India sebagai bangsa dengan kejayaan yang tak pernah terwujud. Lee menyeimbangkan hubungan dengan timur dan barat, membuka diri kepada Tiongkok dan menjadikan Singapura sebagai model reformasi Deng Xiaoping.
Warisan Lee Kuan Yew [14:24]
Lee Kuan Yew menciptakan rekayasa masyarakat dengan kuota perumahan yang memaksa berbagai etnis untuk tinggal berdampingan. Bahasa Inggris dijadikan bahasa pemersatu, dan kampanye Stop at Two mencegah keluarga memiliki lebih dari dua anak. Pria berambut panjang dilarang bekerja di sektor publik, dan perempuan didorong masuk sekolah dan dunia kerja. Lee menciptakan orang Singapura dengan ketegasannya yang berasal dari masa lalunya yang sulit. Menjelang tahun 2000, PDB per kapita Singapura menyamai negara-negara maju. Dalam pendidikan, Singapura menempati peringkat teratas PISA OECD. Namun, biayanya adalah kebebasan. Lee wafat pada tahun 2015 pada usia 91 tahun, dan hampir 2 juta warga Singapura berbaris untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin mereka.