SIAP MENYAMBUT SATRIO PININGIT DI AKHIR SIKLUS 100 TAHUN PERADABAN INI?

SIAP MENYAMBUT SATRIO PININGIT DI AKHIR SIKLUS 100 TAHUN PERADABAN INI?

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang siklus riset peradaban yang terjadi setiap 100 tahun sekali, yang seringkali diawali dengan perang besar dan diikuti dengan pembentukan tatanan dunia baru. Selain itu, video ini juga membahas tentang kemunculan "Satrio Piningit" di Nusantara yang berperan dalam memimpin masyarakat menuju zaman baru, serta ciri-ciri khusus yang membedakan mereka.

  • Peradaban di bumi mengalami riset setiap 100 tahunan, seringkali diawali dengan perang besar.
  • Sebelum perang besar, selalu ada konflik kepentingan ekonomi antara dua bangsa besar.
  • "Satrio Piningit" muncul untuk memimpin masyarakat Nusantara menuju zaman baru.
  • Tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk menguasai hukum karma dan melepaskan diri dari pola karma buruk.

Pengantar: Siklus Peradaban dan Peran Perang [0:00]

Peradaban di bumi mengalami riset setiap 100 tahun sekali berdasarkan data sejarah. Riset ini biasanya diawali dengan perang besar yang melibatkan setidaknya dua peradaban besar. Jurnal Future Studies memuat artikel tentang perang Rusia-Ukraina yang dianggap sebagai bagian dari siklus perang besar 100 tahunan. Setelah perang, tatanan dunia baru akan terbentuk mengikuti aturan peradaban yang menang. Sebelum perang besar, selalu ada konflik kepentingan ekonomi antara dua bangsa besar, seperti perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat saat ini. Isu Great Reset 2030 juga menjadi perhatian, dengan prediksi krisis-krisis kecil menuju puncak siklus 100 tahunan.

Karma dan Kesadaran di Tahun 2025 [1:51]

Setiap krisis memicu kemunculan kesadaran baru. Tahun 2025 menandai akhir sebuah siklus dalam numerologi, di mana karma dibayar dengan cepat dan manusia dipaksa meninggalkan pola karma buruk untuk meningkatkan kesadaran. Melepaskan diri dari karma buruk memungkinkan manusia memiliki karma baik yang membawa keberuntungan dan keberlimpahan. Tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk menguasai hukum karma dan melepaskan diri dari pola karma buruk.

Sejarah Perang dan Riset Peradaban [3:08]

Sejarah perang dan riset peradaban setiap 100 tahunan adalah timeline yang dicetuskan oleh sejarawan Barat untuk menggambarkan riset peradaban Barat. Riset ini juga memengaruhi peradaban lain karena peradaban Barat saat itu sangat besar dan maju. Eropa mengalami beberapa kali riset peradaban melalui perang besar sejak abad ke-12 Masehi. Sifat agresif manusia selalu ingin menguasai wilayah subur dan kaya sumber daya alam melalui invasi atau peperangan jika kerja sama dagang tidak tercapai.

Perang 100 Tahun di Eropa dan Kebangkitan Kekaisaran Cina [4:18]

Perang 100 tahun pertama terjadi antara kerajaan Inggris dan Prancis pada abad ke-12 hingga 13 Masehi untuk memperebutkan wilayah Prancis yang kaya. Perang 100 tahun kedua terjadi pada abad ke-14 hingga 15 Masehi antara kerajaan Inggris dan Prancis untuk memperebutkan wilayah kekuasaan di Eropa Barat. Pada abad ke-16 Masehi, kekaisaran Cina melakukan ekspansi hingga ke Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Eropa. Kekaisaran Cina mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-15 hingga 16 Masehi, menggetarkan peradaban Eropa.

Peran Belanda dan Amerika Serikat dalam Tatanan Dunia [6:37]

Belanda mencapai puncak kejayaannya sebagai negara adikuasa setelah kekaisaran Cina, tepatnya pada tahun 1645-1650 melalui VOC setelah menguasai Hindia Belanda (Nusantara). Pada tahun 1914, Perang Dunia Pertama pecah dan membuat dunia harus menata ulang peradaban. Liga Bangsa-Bangsa dibentuk namun gagal mendamaikan kubu-kubu Eropa yang berkonflik. Pada tahun 1939, Perang Dunia Kedua pecah dan berakhir pada tahun 1945 dengan Amerika Serikat sebagai pemenang. Tatanan dunia baru (New World Order) dibentuk dengan Amerika Serikat sebagai negara adikuasa, polisi dunia, dan kiblat keuangan dunia.

Indonesia Emas 2045 dan Potensi Perubahan Tatanan Dunia [8:11]

Berakhirnya Perang Dunia Kedua menandai berakhirnya imperialisme dan kolonialisme Eropa. Pemerintah mencanangkan program Indonesia Emas 2045, tepat 100 tahun sejak usainya Perang Dunia Kedua dan New World Order Amerika Serikat. Merujuk pada siklus 100 tahunan, tahun 2045 seharusnya menjadi New World Order yang baru, yang dimulai sejak beberapa tahun sebelumnya. Jika Perang Dunia Kedua dimulai pada tahun 1939 untuk menata dunia, maka bisa jadi pada tahun 2030-an terjadi Perang Dunia Ketiga untuk menyambut tatanan dunia baru abad ke-21.

Perang Dagang dan Pergeseran Pusat Peradaban ke Timur [9:01]

Sebelum perang, biasanya ada perang dagang atau perang ekonomi, seperti sebelum Perang Dunia I dan II serta perang 100 tahun di Eropa. Saat ini, perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina sudah terjadi. Banyak penulis memperkirakan jika pusat peradaban berubah, maka pusat peradaban selanjutnya ada di timur, bukan di barat. Nusantara juga memiliki ramalan serupa bahwa pusat peradaban akan berganti ke Nusantara pada abad ke-21. Proses menuju New World Order selanjutnya melibatkan beberapa dekade dengan riset yang lebih kecil selama 10 tahunan.

Satrio Piningit: Minoritas Kreatif dan Kebangkitan Kesadaran [10:21]

Pada tahun 2030 mendatang, Great Reset diprediksi akan terjadi. Sebelum pusat peradaban berpindah, akan muncul minoritas kreatif yang mendisrupsi peradaban lama dan membangkitkan kesadaran penduduk. Di Jawa, minoritas kreatif ini disebut Satrio Piningit. Saat ini adalah tahun-tahun di mana para Satrio Piningit bermunculan untuk memimpin orang-orang Nusantara bertransformasi menuju zaman baru, era Indonesia Emas 2045, di mana Nusantara menjadi mercusuar dunia. Satrio Piningit tidak hanya menjadi pemimpin negara, tetapi juga mengisi berbagai bidang untuk menyadarkan manusia Nusantara, mendisrupsi sistem, dan memperbaiki peradaban.

Peran dan Ciri-Ciri Satrio Piningit [12:20]

Pada tahun 2030, riset-nya adalah tentang digitalisasi dan globalisasi yang lebih maju. Jika Nusantara tidak siap secara kesadaran, maka Nusantara bisa saja kembali dijajah. Satrio Piningit mulai muncul untuk mendisrupsi masyarakat dan sistem yang ada agar Indonesia menjadi kiblat peradaban dunia pada tahun 2045. Mereka ada di berbagai bidang, bekerja demi memajukan Nusantara. Ciri-ciri Satrio Piningit antara lain: mengalami kebangkitan spiritual, tersembunyi dan digembleng dalam diam, berjiwa tua, memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang lebih maju, ingin mengembalikan ajaran leluhur Nusantara, punya keinginan memperbaiki peradaban, bersenjata trisulaweda (spiritualitas, budaya, dan ilmu pengetahuan), ingin membawa Nusantara menjadi mercusuar dunia, kreatif dan berani menjadi autentik, punya kemampuan supernatural, dulunya bukan siapa-siapa, dan putra Dewa Indra berwajah Kresna dan berwatak Baladewa.

Krisis dan Kebangkitan Kesadaran Menuju Indonesia Jaya [24:52]

Menjelang 2045, para Satrio Piningit mulai bermunculan. Krisis-krisis yang akan terjadi berpotensi menyebabkan kekacauan di masyarakat, namun Satrio Piningit memiliki kemampuan untuk meredam kekacauan tersebut dan mentransendensikannya menjadi kesadaran yang lebih tinggi. Tahun 2045 diprediksikan Nusantara akan mencapai era kejayaannya, namun ini tidak akan terjadi tanpa level kesadaran masyarakat Nusantara yang tinggi. Jika kesadaran tidak ditingkatkan dan ajaran leluhur tidak diikuti, penjajahan seperti yang dilakukan VOC dulu bisa saja terjadi lagi.

Watch the Video

Date: 9/12/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead