Ringkasan Singkat
Video ini membahas potensi duel super antara Islam Makhachev dan Ilia Topuria, opini Dustin Poirier tentang pertarungan tersebut, serta pertarungan terakhir Poirier melawan Max Holloway di UFC 318.
- Potensi duel Islam Makhachev vs. Ilia Topuria menjadi sorotan.
- Dustin Poirier memberikan pandangannya tentang duel tersebut dan tantangan yang mungkin dihadapi Topuria.
- Pertarungan terakhir Dustin Poirier melawan Max Holloway untuk gelar BMF menjadi sangat emosional karena berlangsung di kampung halamannya.
Opini Dustin Poirier tentang Duel Islam Makhachev vs. Ilia Topuria [0:00]
Dustin Poirier mengungkapkan kebingungannya terkait prediksi pertarungan antara Islam Makhachev dan Ilia Topuria. Ia mengakui bahwa Ilia Topuria memiliki pukulan yang sangat berbahaya dan mampu mengalahkan siapa pun di kelas bulu atau ringan. Namun, Poirier meragukan ukuran tubuh Topuria dan kemampuan grapplingnya dalam menghadapi Islam Makhachev, yang dikenal besar untuk kelas ringan dan memiliki kemampuan gulat Dagestan yang kuat. Ketidakpastian ini membuat duel tersebut sangat menarik, karena mempertemukan striker eksplosif melawan spesialis gulat dengan daya tahan luar biasa.
Latar Belakang Potensi Duel Super [2:19]
Ilia Topuria menjadi raja baru di kelas ringan setelah mengalahkan Charles Olivera, menggantikan Makhachev. Islam Makhachev berencana naik ke kelas welter untuk menghadapi Jack Della Maddalena dalam perebutan gelar. Dana White menyatakan bahwa jika Makhachev berhasil mengalahkan Maddalena dan menjadi juara welter, ia akan menghadapi Topuria dalam duel super champ. Namun, Maddalena adalah lawan yang tangguh dengan rekor 16 kemenangan beruntun, sementara Topuria memiliki rekor tak terkalahkan dalam 17 pertarungan. Pertarungan ini akan mempertemukan dua filosofi bertarung yang berbeda dan berpotensi memulai era baru di UFC.
Pertarungan Terakhir Dustin Poirier melawan Max Holloway di UFC 318 [4:32]
Dustin Poirier akan menghadapi Max Holloway di UFC 318 dalam pertarungan terakhirnya di UFC, yang akan berlangsung di kampung halamannya, Louisiana. Pertarungan ini sangat emosional bagi Poirier, yang merasa bahwa semua perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Ini adalah pertemuan ketiga mereka, dengan Poirier memenangkan dua pertarungan sebelumnya. Gelar BMF juga akan dipertaruhkan dalam pertarungan ini. Poirier ingin meninggalkan UFC dengan kepala tegak dan sabuk BMF di pinggangnya, menganggap pertarungan ini sebagai momen yang ingin dia kenang selamanya. Ia merasa bangga karena UFC kembali ke Louisiana karena dirinya dan warisan yang telah ia tinggalkan.