Ringkasan Singkat
Video ini membahas empat tata bahasa penting dari buku Minna no Nihongo volume 44, yaitu "terlalu", "mudah/sulit", perubahan dengan "ni suru", dan memilih dengan "ni suru". Setiap tata bahasa dijelaskan dengan contoh kalimat dan nuansa penggunaannya, memberikan pemahaman yang komprehensif tentang cara menggunakan ungkapan-ungkapan ini dalam percakapan sehari-hari.
- "Terlalu" digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berlebihan, seringkali dengan konotasi negatif.
- "Mudah/Sulit" memiliki dua arti: kemudahan/kesulitan melakukan sesuatu dan kecenderungan untuk melakukan sesuatu.
- "~ni suru" digunakan untuk menyatakan perubahan suatu keadaan atau keputusan untuk memilih sesuatu.
- Video ini menekankan pentingnya memahami konteks dan nuansa yang tepat saat menggunakan setiap tata bahasa.
Tata Bahasa 44-1: Terlalu (~sugiru) [0:44]
Tata bahasa "terlalu" atau "sugiru" digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berlebihan atau melewati batas. Bentuknya adalah dengan menggabungkan kata kerja atau kata sifat dengan "sugiru". Untuk kata kerja, gunakan bentuk "masu" tanpa "masu" + "sugiru". Untuk kata sifat-i, hilangkan "i" dan tambahkan "sugiru". Untuk kata sifat-na, tambahkan "sugiru" setelah kata sifat-na tersebut. Ungkapan ini sering digunakan dalam konteks negatif, seperti "minum terlalu banyak" (nomisugiru) atau "kamar terlalu kotor" (kitanasugiru). Contoh kalimatnya adalah "Kinou nomisugite, atama ga itai" (Kemarin minum terlalu banyak, kepalaku sakit).
Tata Bahasa 44-2: Mudah/Sulit (~yasui/nikui) [3:21]
Tata bahasa "yasui" (mudah) dan "nikui" (sulit) memiliki dua arti. Pertama, menunjukkan kemudahan atau kesulitan dalam melakukan sesuatu. Kedua, menunjukkan kecenderungan atau kebiasaan untuk melakukan sesuatu. Cara penggunaannya adalah dengan menggabungkan bentuk "masu" tanpa "masu" dari kata kerja dengan "yasui" atau "nikui". Contohnya, "Kono kutsu wa yama de arukiyasui" (Sepatu ini mudah untuk berjalan di gunung) atau "Yukimichi wa suburiyasui kara ki o tsukete kudasai" (Jalan bersalju mudah tergelincir, jadi berhati-hatilah).
Tata Bahasa 44-3: Perubahan (~ni suru) [5:55]
Tata bahasa "ni suru" digunakan untuk menyatakan perubahan suatu keadaan atau kondisi. Bentuknya adalah dengan menggabungkan kata benda atau kata sifat dengan "ni suru". Untuk kata sifat-i, ubah menjadi bentuk "~ku" sebelum menambahkan "ni suru". Untuk kata sifat-na, tambahkan "ni suru" setelah kata sifat-na tersebut. Contohnya, "Koohii o amaku shimasu" (Saya akan membuat kopi menjadi manis) atau "Heya o kirei ni shimasu" (Saya akan membersihkan kamar).
Tata Bahasa 44-4: Memilih (~ni suru) [7:53]
Tata bahasa "ni suru" juga digunakan untuk menyatakan keputusan untuk memilih sesuatu. Ungkapan ini sering digunakan di restoran atau toko saat memesan sesuatu. Bentuknya sama dengan tata bahasa sebelumnya, yaitu dengan menggabungkan kata benda dengan "ni suru". Dalam situasi formal, sering digunakan bentuk sopan "ni nasaimasu". Contohnya, "Watashi wa hanbaagu suteeki ni shimasu" (Saya akan memilih steak hamburger) atau "Nani ni nasaimasu ka?" (Anda ingin memesan apa?).