Mengalahkan Kematian Dengan Kematian | Renungan Harian Truth Kamis, 16 Oktober 2025

Mengalahkan Kematian Dengan Kematian | Renungan Harian Truth Kamis, 16 Oktober 2025

Ringkasan Singkat

Renungan ini membahas tentang bagaimana mengalahkan kematian bukan dengan mengejar kesenangan duniawi, melainkan dengan mematikan kedagingan dan fokus pada kehidupan yang akan datang. Jemaat diingatkan untuk tidak hanya berfokus pada berkat materi, tetapi pada kebenaran yang murni. Teladan Abraham diberikan sebagai contoh iman yang taat dan fokus pada kota yang dirancang oleh Allah.

  • Kematian tidak bisa dikalahkan dengan kehidupan duniawi.
  • Mematikan kedagingan adalah kunci mengalahkan kematian.
  • Fokus pada kebenaran murni, bukan hanya berkat materi.
  • Teladan Abraham mengajarkan iman dan fokus pada kehidupan yang akan datang.

Pendahuluan [0:00]

Pendeta Erastus Sabdono melalui Favel Jorem Manuel Channel menyampaikan renungan harian berjudul "Mengalahkan Kematian Dengan Kematian". Renungan ini akan membahas bagaimana manusia seringkali mencoba mengalahkan kematian dengan mengejar kesenangan duniawi, padahal kematian hanya bisa dikalahkan dengan mematikan kedagingan.

Mengalahkan Kematian dengan Kematian [0:28]

Kematian tidak dapat dikalahkan dengan kehidupan duniawi yang berbunga-bunga. Banyak orang mencoba mengejar kesenangan duniawi sebanyak mungkin sebelum mati, namun pada akhirnya mereka tetap mati. Kematian hanya bisa dikalahkan dengan kematian, yaitu dengan mematikan kedagingan, nafsu, ambisi, dan cara berpikir yang salah sebelum kematian jasmani tiba. Dengan mematikan manusia lama, barulah kita bisa benar-benar hidup.

Pentingnya Kebenaran Murni [1:49]

Banyak orang menghindari penderitaan dan kematian, padahal Tuhan menghendaki kita masuk dalam proses kematian seperti yang dialami Yesus. Gereja seharusnya tidak hanya sibuk dengan berkat-berkat jasmani, tetapi juga mengajarkan kebenaran yang murni agar jemaat mematikan manusia lama. Jangan terlalu fokus pada perkara duniawi, karena dunia memiliki hukum dan tatanannya sendiri.

Teladan Abraham [3:14]

Abraham memberikan teladan iman yang luar biasa. Ia taat kepada panggilan Allah untuk pergi ke negeri yang tidak ia ketahui, meninggalkan Urkasdim yang maju pada zamannya. Abraham mempertaruhkan seluruh hidupnya dan percaya sepenuhnya kepada Allah. Ia hidup di kemah, bukan karena tidak mengerti cara membangun rumah, tetapi karena ia sadar bahwa ia hanyalah orang asing dan menantikan kota yang direncanakan oleh Allah.

Kesimpulan [5:23]

Kematian tidak bisa dikalahkan dengan hidup duniawi. Untuk mengalahkannya, kita harus mematikan kedagingan, keinginan, dan cara berpikir yang salah sebelum kematian fisik. Fokus gereja seharusnya pada kebenaran murni, bukan hanya berkat materi. Teladan Abraham mengajarkan kita untuk hidup sebagai orang asing, berfokus pada kota yang dirancang Allah, dan mengalahkan kematian dengan iman yang taat total.

Watch the Video

Date: 12/16/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead