Ringkasan Singkat
Joshua Schachter berbagi pengalamannya membuat seni menggunakan komputer dan plotter, yang awalnya tidak mendapat perhatian. Namun, ketika ia mulai membuat video yang menampilkan robot yang melakukan tugas-tugas sederhana namun menjengkelkan, seperti menggambar lingkaran atau labirin dengan cara yang tidak efisien, videonya menjadi viral. Ia menyadari bahwa batasan dan harapan yang dilanggar dapat menciptakan emosi yang kuat pada penonton, meskipun seringkali berupa kekesalan. Pada akhirnya, ia merasa terjebak dalam mengulang formula yang sama dan memutuskan untuk berhenti sejenak.
- Eksperimen seni digital awal tidak mendapat perhatian.
- Video robot yang melakukan tugas sederhana dengan cara menjengkelkan menjadi viral.
- Batasan dan pelanggaran harapan dapat menciptakan emosi yang kuat.
- Penulis memutuskan untuk berhenti sejenak karena merasa mengulang formula yang sama.
Seni Geometris dan Kegagalan Awal [0:03]
Joshua Schachter telah lama membuat karya seni menggunakan komputer, termasuk seni geometris dengan pena dan kertas menggunakan plotter. Ia menulis program dan merakit mesinnya sendiri. Karya-karya ini diunggah ke media sosial dengan harapan orang-orang akan menyukai suara-suara lembut yang dihasilkan oleh plotter, namun tidak ada yang tertarik dengan karyanya.
Eksperimen dengan Ekstruder Cokelat [0:32]
Seseorang memberinya ekstruder printer 3D untuk cokelat, yang kemudian ia isi dengan cat akrilik. Ketika dinyalakan, hasilnya berantakan. Ia mencoba membuat beberapa titik dengan program sederhana, tetapi hasilnya tetap berantakan. Reaksi orang-orang terhadap eksperimen ini beragam, mulai dari marah hingga merasa kasihan pada robot tersebut, bahkan ada yang menari mengikuti iramanya.
Menemukan Formula Viral: Ketidakefisienan yang Menjengkelkan [1:03]
Joshua menyadari bahwa ia bisa menciptakan berbagai macam emosi hanya dengan robot, pena, dan kertas. Salah satu videonya berjudul "Hari Sial di Pabrik Lingkaran" menunjukkan robot yang menggambar lingkaran dengan cara yang tidak efisien, membuat banyak orang kesal. Orang-orang mulai menyindirnya, tetapi dengan cara yang halus. Video-videonya mulai menjadi viral dan mendapat banyak respon.
Memainkan Ekspektasi dan Batasan [2:45]
Orang-orang memintanya untuk membuat labirin, dan ia menerima tantangan tersebut dengan membuat pola labirin yang kacau. Ia menyadari bahwa video yang menarik harus berdurasi pendek (12-15 detik) dan memiliki momen yang tidak terduga yang membuat penonton kesal. Ia berjanji untuk membuat video yang awalnya menyenangkan, tetapi kemudian menghancurkan kesenangan itu.
Keterbatasan dan Keputusan untuk Berhenti [3:32]
Banyak orang mengira ia menggunakan AI dalam karyanya. Salah satu videonya menjadi sangat viral, dengan orang-orang menghabiskan berjam-jam untuk menonton video berdurasi 17 detik. Ribuan notifikasi masuk hingga ponselnya mati. Pada akhirnya, ia merasa bahwa batasan memang berguna dalam menciptakan karya seni, tetapi ia merasa hanya mengulang-ulang karya yang sama dan memutuskan untuk berhenti sejenak. Ia mengingatkan penonton bahwa jika mereka melihat video yang membuat mereka kesal di internet, itu mungkin ulahnya.