Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang pentingnya "mensyiarkan" atau menyebarkan ajaran Al-Quran setelah membaca, mempelajari, memahami, dan mengamalkannya. Mensyiarkan bukan hanya sekadar menyebarkan ayat secara harfiah, tetapi juga melalui perbuatan dan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menyembunyikan ajaran yang telah dipahami dapat dianggap sebagai tindakan "musyrik" karena menghambat aliran kesadaran dan pertumbuhan spiritual.
- Mensyiarkan adalah bagian dari proses "khatam" yang sempurna, bukan hanya membaca Al-Quran sampai selesai.
- Mensyiarkan harus dilakukan dengan contoh dan perbuatan nyata, bukan hanya kata-kata.
- Semua orang memiliki kewajiban untuk mensyiarkan, bukan hanya tokoh agama.
Pembukaan [0:30]
Sesi Ngaji Bareng ini membahas tentang bagaimana menikmati dan menyelami makna Al-Quran dengan cara yang mudah. Setelah membahas tentang kemudahan Al-Quran, konteksnya sebagai petunjuk bagi semua manusia, dan cara menggunakannya sampai "khatam" (membaca, mempelajari, memahami, dan mengamalkan), kini fokus pada aspek "mensyiarkan". Muncul pertanyaan tentang bagaimana cara mensyiarkan yang esensial, tidak hanya sekadar menyebarkan satu ayat di grup WhatsApp.
Makna Mensyiarkan yang Sebenarnya [1:46]
Kesadaran yang diturunkan Tuhan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk semua orang. Oleh karena itu, tidak boleh menyembunyikan ayat atau tanda yang diberikan Tuhan. Mensyiarkan berarti membuat tanda itu tidak tersembunyi, melainkan dikeluarkan, dilakukan, dan dicontohkan kepada orang lain. Jika hanya menyebarkan ayat tanpa mengamalkannya, energinya akan kecil. Mensyiarkan Al-Quran bukan hanya dengan membaca ayat, tetapi juga dengan perilaku dan teladan yang baik.
Larangan Menyembunyikan Ajaran Al-Quran (Surat 2:159-160) [3:36]
Orang-orang yang menyembunyikan keterangan dan petunjuk yang telah dijelaskan dalam Al-Quran akan dilaknat oleh Allah dan semua makhluk. Jika seseorang telah mendapatkan petunjuk dalam hati, lalu menyembunyikannya, maka ia akan dibenci oleh Tuhan. Namun, ada pengecualian bagi mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan, dan menjelaskannya. Ciri-ciri orang yang bertobat adalah menerangkan kebenaran dan mengingatkan orang lain untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
Kewajiban Mensyiarkan untuk Semua Orang (Surat 28:86-87) [5:53]
Kewajiban mensyiarkan bukan hanya untuk ustaz atau kiai, tetapi untuk semua orang. Jangan menghalang-halangi seseorang untuk menyampaikan ayat-ayat Allah. Orang yang menyembunyikan ajaran Al-Quran dan tidak mengeluarkannya termasuk orang-orang musyrik. Mensyiarkan juga berarti tidak hanya diam-diam tidak menyebarkan, tetapi juga memberikan contoh yang baik kepada orang lain, seperti bersedekah dan mengajak keluarga serta teman untuk melakukannya.
Memelihara Ajaran Al-Quran (Surat 15:9) dan Pentingnya Contoh (Surat 2:44) [8:46]
Allah akan memelihara Al-Quran, dan cara kita memeliharanya adalah dengan mensyiarkan dan memberi contoh. Jangan hanya menyuruh orang lain berbuat baik, tetapi kita sendiri tidak melakukannya. Energi yang besar berasal dari contoh dan suri tauladan. Dalam mensyiarkan, perlu ada komunikasi antara yang mensyiarkan dan yang disiarkan, dan keduanya tidak boleh meminta upah atau mengharapkan imbalan. Sampaikanlah ajaran dengan bahasa yang sesuai dengan kaumnya.
Pentingnya Aliran Kesadaran dalam Mensyiarkan [10:35]
Jika sudah ada aliran kesadaran, kita tidak perlu mengukur-ngukur atau merencanakan apa yang akan disampaikan. Aliran tersebut akan menyampaikan sesuai dengan kadar dan ukuran yang tepat. Mensyiarkan adalah bagian dari energi yang harus disalurkan, jika tidak, alirannya akan berhenti. Vibrasi yang terbaik adalah ketika kita melakukannya juga, sehingga kata-kata yang disampaikan menjadi berenergi dan powerful.
Kesimpulan: Makna Khatam yang Sebenarnya [12:12]
"Khatam" bukan hanya selesai membaca Al-Quran, tetapi juga perfect dalam membaca, mempelajari, memahami, mengamalkan, dan mensyiarkan. Tadarus bukan hanya membaca bunyi, tetapi juga mempelajari dan menggunakan akal. Mensyiarkan berarti menyebarkan ajaran yang telah dialirkan dan dititipkan. Jika kita tidak menyebarkannya, itu bisa menjadi tindakan musyrik. Mari kita syiarkan dengan contoh dan perilaku, karena action more lad speaking.