Ringkasan Singkat
Video ini membahas strategi Leon Hartono dalam mengelola passive income di tahun 2025 dengan pendekatan yang lebih konservatif karena kondisi pasar yang sedang berada di all-time high. Beberapa poin utama yang dibahas meliputi:
- Diversifikasi di berbagai instrumen investasi seperti digital bank, reksadana, saham Amerika, crypto, dan investasi di perusahaan swasta.
- Pentingnya memahami risiko dari setiap instrumen investasi dan tidak menaruh seluruh dana di satu tempat.
- Strategi untuk memaksimalkan keuntungan dari IPO saham dengan memanfaatkan beberapa SID (Single Investor Identification).
- Investasi di perusahaan swasta dengan fokus pada sinergi dan nilai tambah yang bisa diberikan sebagai investor.
Pendahuluan [0:00]
Leon Hartono membuka video dengan membahas berbagai drama yang terjadi di tahun 2025, termasuk isu tarif Liberation Day dan Bitcoin yang mencapai all-time high (ATH). Dia menekankan bahwa video ini hanya berbagi perjalanan pribadinya dalam memaksimalkan cuan dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Leon mengingatkan untuk selalu melakukan riset sendiri karena setiap instrumen investasi memiliki risiko masing-masing.
Strategi Konservatif di Tahun 2025 [0:58]
Di tahun 2025, Leon mengambil pendekatan yang lebih konservatif karena banyak aset yang berada di level all-time high. Dia memasang stop loss untuk melindungi profit dan terus mengembangkan portofolio konservatif untuk menjaga kekayaan serta mempersiapkan diri untuk mencari peluang saat market crash mendatang. Leon menekankan pentingnya untuk tidak serakah dan membangun "peluru" untuk menghadapi market crash.
Diversifikasi di Digital Bank [1:40]
Salah satu portofolio konservatif Leon adalah di digital bank, seperti Krom Bank Indonesia (sebelumnya Bank Bisnis Internasional) dan Superbank, yang menawarkan bunga antara 5% hingga 8,75%. Namun, bunga ini masih dikenakan pajak 20%. Leon menggunakan beberapa digital bank karena bunga yang ditawarkan mayoritas di luar batas atas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Karena tabungan di bank digital tidak dijamin oleh LPS jika bunganya melebihi batas yang ditentukan (4% untuk bank umum dan 6,5% untuk BPR), Leon hanya menaruh dana yang siap hilang jika bank tersebut bangkrut. Dia mencontohkan tidak memasukkan dana lebih dari 2 miliar di Krom Bank Indonesia dan Superbank. Leon mengingatkan untuk tidak hanya melihat potensi keuntungan, tetapi juga risiko potensialnya.
Investasi Reksadana di Makmur [6:28]
Di aplikasi Makmur, Leon fokus membeli reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, baik dalam Rupiah maupun US Dollar. Dia telah menggunakan Makmur selama 2 tahun terakhir dan merasa percaya diri dengan platform ini karena menawarkan reksadana yang beragam. Return di reksadana sudah bersih (net) dan tidak dipotong pajak 20% seperti deposito bank. Risiko reksadana tergantung pada isi reksadananya. Leon menyarankan untuk tidak all in di satu reksadana dan melakukan diversifikasi manajer investasi. Dia juga merekomendasikan untuk mempelajari isi reksadana dan menghindari membeli dua reksadana dengan underlying asset yang mirip. Leon juga membeli reksadana US Dollar sebagai cara untuk diversifikasi, dengan harapan mendapatkan return sekitar 6-7% dalam jangka panjang karena pelemahan Rupiah. Dia juga mengingatkan untuk memanfaatkan promo yang sering ditawarkan oleh Makmur.
Saham Amerika di Peluang [12:07]
Leon membahas investasi saham Amerika di aplikasi Peluang, yang telah dia gunakan sejak akhir tahun 2022. Dia membagi strategi cuan di saham Amerika menjadi tiga kubu:
- Newbie Friendly: DCA (Dollar Cost Averaging) ke indeks seperti QQQ, SPY, VIIG, dan VTV.
- SPY adalah 500 perusahaan besar di Amerika dengan bobot disesuaikan market cap.
- QQQ adalah 100 perusahaan besar yang lebih berat ke perusahaan teknologi.
- VIIG adalah Vanguard Dividend Appreciation Index yang berisi perusahaan yang konsisten memberikan dividen yang bertumbuh.
- VTV adalah indeks perusahaan yang relatif murah (value investing).
- Intermediate: Memilih saham sendiri (stockpick) dan melakukan analisis fundamental.
- Leverage Play: Memanfaatkan leverage 2x atau 4x di momen-momen tertentu.
Leon sendiri lebih cenderung ke kubu ketiga, yang memanfaatkan momen-momen tertentu untuk mendapatkan keuntungan besar. Dia mengingatkan untuk berhati-hati dengan leverage dan menyarankan untuk menjadi Peluang Plus agar mendapatkan bunga yang lebih rendah. Leon juga menjelaskan bahwa Peluang menggunakan mekanisme PN (Perintah Nasabah) dan bukan produk CFD (Contract for Difference).
Crypto [17:55]
Di dunia crypto, Leon memiliki dua portofolio: satu untuk Bitcoin yang tidak akan pernah dijual dan satu lagi untuk trading. Dia lebih aktif di trading karena risk reward Bitcoin di harga ATH saat ini sudah tidak sebaik sebelumnya. Leon mengingatkan untuk berhati-hati dengan leverage saat trading futures dan menyarankan untuk menyesuaikan risiko dengan mengurangi leverage secara manual.
Saham Indonesia (IPO) [20:50]
Leon juga berinvestasi di saham Indonesia dan mengikuti IPO di empat perusahaan: CDI, PSAT, Coin, dan Mari. Meskipun keuntungan dari IPO biasanya kecil, dia belum pernah rugi dari saham IPO karena selektif dalam memilih. Leon membagikan strategi untuk memaksimalkan keuntungan dari IPO dengan memanfaatkan beberapa SID (Single Investor Identification) untuk mendapatkan alokasi yang lebih besar. Dia membandingkan alokasi yang didapatkan dengan memasang dana di bawah dan di atas Rp100 juta.
Investasi di Perusahaan Swasta [24:36]
Leon juga berinvestasi di beberapa perusahaan swasta, salah satunya adalah Rank Pillar, sebuah digital marketing agency. Dia percaya bahwa investasi di perusahaan swasta sangat lucrative, tetapi penting untuk memastikan adanya sinergi dan nilai tambah yang bisa diberikan sebagai investor. Leon menekankan tiga prinsip dalam berinvestasi di perusahaan swasta:
- Fokus untuk meningkatkan value sebagai investor.
- Jangan pernah menjadi lintah yang merugikan perusahaan.
- Jika bisnis tidak berjalan sesuai harapan, jangan salahkan pengusaha.
Leon menutup video dengan mengingatkan untuk selalu menerima risiko dari setiap investasi dan melakukan refleksi diri jika terjadi kegagalan.