Teori Middle Range dalam Keperawatan

Teori Middle Range dalam Keperawatan

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang Middle Range Theory (MRT) dalam keperawatan, meliputi sejarah, perkembangan, tujuan, fungsi, karakteristik, dan aplikasinya. MRT menjembatani teori keperawatan yang luas (Grand Theory) dengan praktik keperawatan yang spesifik (Nursing Practice Theory).

Poin-poin utama:

  • MRT lebih spesifik daripada Grand Theory tetapi lebih umum daripada Nursing Practice Theory.
  • MRT dapat diuji secara empiris melalui penelitian.
  • MRT berfungsi memberikan gambaran, penjelasan, dan prediksi fenomena dalam keperawatan.
  • Pengembangan MRT dapat dilakukan melalui penelitian, deduksi, induksi, atau kombinasi teori keperawatan dan non-keperawatan.

Pendahuluan [0:00]

Kuliah ini membahas tentang Middle Range Theory (MRT) dalam keperawatan. Materi ini penting karena sering tertukar dengan materi lain. Kuliah ini akan dibagi menjadi dua pertemuan, yang pertama membahas pengenalan MRT dan yang kedua membahas klasifikasinya.

Apa Itu Middle Range Theory? [1:19]

Middle Range Theory (MRT) adalah tingkatan teori keperawatan yang lebih spesifik dibandingkan Grand Theory, tetapi kurang spesifik dibandingkan Nursing Practice Theory. Tokoh yang pertama kali mengembangkan MRT adalah NFP Cohen, seorang perawat hospes yang menekankan pentingnya kebutuhan spiritual pasien. MRT lebih konkret dan aktual, sehingga dapat menjelaskan definisi operasional dan diujicobakan dalam penelitian.

Karakteristik Middle Range Theory [7:54]

MRT memiliki konsep yang lebih spesifik dan sederhana dibandingkan Grand Theory, dengan batasan karakteristik yang jelas. Konsep dalam MRT relatif konkret dan dapat menjelaskan definisi operasional. MRT dapat diujicobakan dalam penelitian empiris dan menjelaskan tren atau perkembangan ilmu pengetahuan, mendukung pengembangan praktik keperawatan dan penelitian.

Perkembangan Middle Range Theory [11:14]

Perkembangan MRT dibagi menjadi tiga tahap:

  1. Tahap 1 (1950-1960an): Keperawatan mencari jati diri dan berusaha membedakan diri dari ilmu kedokteran.
  2. Tahap 2 (1970-1980an): Keperawatan memiliki otonomi khusus dan legitimasi akademik untuk dikembangkan.
  3. Tahap 3 (1990an): Perkembangan ilmu keperawatan meningkat pesat dengan aplikasi dan pengujian teori keperawatan, serta berkembangnya evidence-based practice.

Tujuan dan Fungsi Middle Range Theory [15:13]

Tujuan MRT adalah membantu memberikan operasionalisasi dalam sebuah konsep, sehingga membantu pengembangan penelitian. MRT memberikan gambaran, penjelasan, dan prediksi fenomena, serta sering digunakan dalam pendekatan kerangka teori dalam penelitian karena lebih jelas dan spesifik.

Aplikasi Middle Range Theory [17:18]

MRT mudah diaplikasikan dan digunakan untuk membentuk kerangka kerja dalam penelitian, dituangkan dalam bentuk kerangka konsep atau kerangka teori. MRT berpotensi menjadi guideline dalam menentukan intervensi keperawatan. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam MRT menjadi substansi penting dalam pengembangan praktik keperawatan, memberikan definisi dan substansi dasar ilmu keperawatan.

Analisis Konsep dalam Middle Range Theory [20:36]

Dalam penelitian, MRT membantu menentukan definisi operasional. Analisis konsep dilakukan dengan menelusuri atribut dari berbagai sumber referensi, yang kemudian dikumpulkan menjadi topik atau tema khusus. Atribut-atribut ini membentuk definisi operasional dalam kerangka teori yang dikembangkan.

Hubungan Antar Teori dalam Praktik Keperawatan [22:41]

MRT menjembatani atau menjadi koneksi penghubung antara diagnosa atau masalah keperawatan dengan outcome yang ingin dicapai, serta intervensi yang akan digunakan dalam pemecahan masalah. Fungsi MRT adalah menjadi kerangka acuan dalam pengembangan kerangka teori, panduan dalam praktik dan penelitian, serta pengembangan produk akhir dari suatu ilmu pengetahuan.

Contoh Produk Penelitian Keperawatan [24:30]

Contoh produk penelitian keperawatan yang sudah dipakai di tataran pelayanan keperawatan adalah cultural of Nursing care, yang menekankan kompetensi perawat dalam memahami budaya pasien. Contoh lainnya adalah sistem triase di emergency yang menggunakan sistem dari Kanada.

Karakteristik Middle Range Theory (Pengulangan) [32:54]

Karakteristik MRT adalah sederhana, lebih umum dibandingkan Nursing Practice Theory, dan memiliki variabel yang lebih khusus. MRT berfokus pada masalah-masalah klien dan berhubungan dengan intervensi keperawatan untuk mendukung pencapaian tujuan asuhan keperawatan.

Perbandingan Grand Theory, Middle Range Theory, dan Nursing Practice Theory [34:53]

MRT berada di tengah-tengah antara Grand Theory dan Nursing Practice Theory. MRT lebih spesifik daripada Grand Theory tetapi lebih umum daripada Nursing Practice Theory. Konsep-konsep dalam MRT sangat terbatas dan lebih konkret operasional dibandingkan Grand Theory.

Kategori Middle Range Theory [36:46]

High Middle Range Theory membahas konsep-konsep secara umum, seperti caring dan tumbuh kembang. Middle Range Theory membahas konsep yang lebih spesifik, seperti chronic sorrow, end-of-life, dan budaya.

Pendekatan Pengembangan Middle Range Theory [40:26]

Pendekatan pengembangan MRT diperoleh dari hasil penelitian dan praktik keperawatan, deduksi dan induksi, atau kombinasi teori keperawatan dan non-keperawatan. Pengembangan MRT juga dapat diperoleh dari disiplin ilmu lain yang berdekatan, seperti ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan psikologi.

Contoh Pengembangan Middle Range Theory [45:52]

Contoh pengembangan MRT dari area penelitian dan praktik keperawatan adalah teori tentang keluarga spiritual dan teori berbasis pengembangan critical care. Pengembangan MRT dari hasil penelitian dimulai dari literatur review, analisis konsep, sintesis konsep, hingga sintesis teori.

Sintesis Konsep dalam Pengembangan Middle Range Theory [47:09]

Membuat sintesis konsep harus melalui beberapa tahapan, yaitu eksplorasi dan kesimpulan terkait konsep yang akan digunakan dalam penelitian, hingga membentuk sintesis teori. Jurnal tentang analisis konsep mendasari pembentukan definisi operasional yang menunjang proses penelitian atau praktik keperawatan.

Contoh Model dan Sistem dalam Middle Range Theory [51:30]

Contoh model dan sistem dalam MRT adalah model Benoit dan My Own Game yang mengembangkan manajemen pada ulkus dekubitus, serta sistem Omaha yang mengembangkan model praktik keperawatan kesehatan di komunitas.

Contoh Teori yang Dikembangkan dari Grand Theory [52:07]

Contoh MRT yang dikembangkan dari Grand Theory adalah health promotion, yang merupakan aplikasi dari teori konservasi Levine. Contoh lainnya adalah teori adaptasi yang dikembangkan berdasarkan integritas energi struktural dan energi sosial.

Contoh Teori yang Dikembangkan dari Teori Non-Keperawatan [53:27]

Contoh MRT yang didapatkan dari teori non-keperawatan adalah teori pengembangan manajemen diri pada pasien diabetes, yang merupakan kombinasi dari beberapa teori yang tidak hanya murni teori keperawatan.

Rekomendasi dalam Pengembangan Middle Range Theory [55:27]

Untuk mengetahui pengembangan MRT, perhatikan nama teorinya, penggunaan atau aplikasi teori, link konseptual dalam teori yang diwujudkan dalam bentuk model diagram, dan hubungan antara teori satu dengan teori yang lain.

Cara Menganalisis dan Mengevaluasi Middle Range Theory [57:34]

Cara menganalisis dan mengevaluasi MRT adalah dengan melihat substansi (isi atau konten), struktur (konsep-konsep yang jelas dan terbatas), dan adekuasi fungsi teori (dapat diaplikasikan dalam praktik, menjadi indikator empirik, dan dibuktikan dengan hasil publikasi teori).

Kesimpulan [1:02:21]

Kuliah ini memberikan pengenalan tentang Middle Range Theory (MRT) dalam keperawatan. Pertemuan selanjutnya akan membahas klasifikasi MRT beserta contoh-contohnya dalam praktik keperawatan.

Watch the Video

Date: 11/6/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead