Ringkasan Singkat
Video ini membahas hadis dari segi kualitasnya, khususnya hadis sahih. Dijelaskan syarat-syarat hadis sahih, cara penetapan kualitas perawi, dan tingkatan kitab-kitab hadis sahih.
- Syarat hadis sahih meliputi sanad yang bersambung, perawi yang adil dan dhabit, serta tidak adanya syadz dan 'illah.
- Kualitas perawi ditetapkan berdasarkan popularitas, penilaian kritikus hadis, dan daya ingat serta pemahaman.
- Kitab hadis sahih tertinggi adalah yang terdapat dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, diikuti oleh masing-masing secara terpisah, dan kemudian hadis yang memenuhi syarat keduanya meskipun tidak terdapat di dalamnya.
Pendahuluan [0:00]
Video dimulai dengan salam dan pengantar tentang pembahasan hadis dari segi kualitas, khususnya hadis sahih. Pembahasan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya mengenai hadis dari segi kuantitas atau jalur periwayatan.
Definisi Hadis Sahih [1:50]
Hadis sahih adalah hadis yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Secara bahasa, "sahih" berarti sehat atau selamat dari cacat. Secara istilah, hadis sahih adalah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, serta tidak mengandung syadz (kejanggalan) dan 'illah (cacat tersembunyi).
Syarat-Syarat Hadis Sahih [3:45]
Terdapat lima syarat hadis sahih:
- Sanadnya bersambung: Setiap perawi dalam sanad menerima hadis dari gurunya secara langsung, mulai dari perawi pertama hingga sahabat Nabi.
- Perawi yang adil: Setiap perawi harus memiliki sifat adil, yaitu seorang Muslim yang bertakwa, tidak melakukan dosa besar, dan menjaga kehormatan diri.
- Perawi yang dhabit: Setiap perawi harus memiliki daya ingat yang kuat dan pemahaman yang baik terhadap hadis yang diriwayatkannya.
- Tidak ada syadz: Hadis tersebut tidak bertentangan dengan hadis lain yang lebih kuat atau diriwayatkan oleh perawi yang lebih banyak dan terpercaya.
- Tidak ada 'illah: Hadis tersebut tidak memiliki cacat tersembunyi yang dapat merusak kualitasnya, seperti kesalahan dalam sanad atau matan (isi) hadis.
Penetapan Kualitas Perawi [7:44]
Kualitas seorang perawi dapat ditetapkan melalui beberapa cara:
- Popularitas: Jika seorang perawi sangat populer dan dikenal sebagai orang yang terpercaya, maka hadis yang diriwayatkannya cenderung diterima.
- Penilaian Kritikus Hadis: Para kritikus hadis (ulama jarh wa ta'dil) memberikan penilaian terhadap kualitas seorang perawi berdasarkan penelitian dan analisis yang mendalam.
- Daya Ingat dan Pemahaman: Seorang perawi harus memiliki daya ingat yang kuat dan pemahaman yang baik terhadap hadis yang diriwayatkannya. Hal ini dapat diketahui melalui perbandingan riwayatnya dengan riwayat perawi lain.
Syadz dan 'Illah [12:02]
- Syadz (Kejanggalan): Kejanggalan terjadi ketika seorang perawi yang terpercaya meriwayatkan hadis yang bertentangan dengan riwayat perawi lain yang lebih banyak atau lebih terpercaya.
- 'Illah (Cacat Tersembunyi): Cacat tersembunyi adalah cacat yang tidak terlihat secara jelas pada sanad atau matan hadis, tetapi dapat merusak kualitasnya setelah diteliti lebih lanjut.
Kitab-Kitab Hadis Sahih [18:03]
Kitab hadis yang paling sahih setelah Al-Qur'an adalah Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Imam Bukhari dan Imam Muslim adalah ulama hadis yang pertama kali mengumpulkan hadis-hadis sahih secara sistematis.
Tingkatan Hadis Sahih [20:17]
Tingkatan hadis sahih berdasarkan keberadaannya dalam kitab-kitab sahih:
- Hadis yang terdapat dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim (Muttafaq 'Alaih).
- Hadis yang hanya terdapat dalam Sahih Bukhari.
- Hadis yang hanya terdapat dalam Sahih Muslim.
- Hadis yang tidak terdapat dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, tetapi memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh keduanya.
- Hadis yang memenuhi syarat salah satu dari Bukhari atau Muslim.