Ringkasan Singkat
Video ini membahas proklamasi kemerdekaan Indonesia dan upaya membangun kehidupan bangsa setelahnya. Dimulai dengan pembentukan BPUPKI dan PPKI, dilanjutkan dengan peristiwa Rengasdengklok, penyusunan naskah proklamasi, pembacaan proklamasi, dan pengesahan UUD 1945. Selain itu, video ini juga membahas perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui pertempuran dan diplomasi, hingga pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Di akhir video, disampaikan cara-cara mengisi kemerdekaan sebagai pelajar.
- Pembentukan BPUPKI dan PPKI sebagai persiapan kemerdekaan.
- Peristiwa Rengasdengklok dan penyusunan naskah proklamasi.
- Perjuangan fisik dan diplomasi mempertahankan kemerdekaan.
- Pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
- Cara-cara mengisi kemerdekaan sebagai pelajar.
Proklamasi Kemerdekaan [0:09]
Proklamasi Kemerdekaan adalah peristiwa penting bagi bangsa Indonesia, menandai bebasnya dari penjajahan asing setelah berabad-abad menderita. Para pejuang bangsa melakukan berbagai upaya untuk mencapai kemerdekaan ini.
Pembentukan BPUPKI [0:34]
Peristiwa proklamasi diawali dengan pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945 oleh Jepang. BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat dengan tujuan mempelajari hal-hal yang dibutuhkan dalam membentuk negara Indonesia merdeka. BPUPKI mengadakan dua kali sidang, membahas dasar negara dan rancangan undang-undang dasar.
Sidang BPUPKI dan Piagam Jakarta [1:06]
Pada sidang pertama BPUPKI, Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno mengusulkan rancangan dasar negara. Soekarno juga memperkenalkan istilah Pancasila. BPUPKI kemudian membentuk panitia sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta, yang isinya menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945. Sila pertama dalam Piagam Jakarta, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya," kemudian diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" karena Indonesia terdiri dari berbagai agama.
Pembentukan PPKI [2:30]
BPUPKI dibubarkan dan digantikan dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dibentuk pada 7 Agustus 1945. PPKI diketuai oleh Soekarno dan Muhammad Hatta.
Peristiwa Rengasdengklok dan Penyusunan Naskah Proklamasi [2:48]
Pada 14 Agustus 1945, berita kekalahan Jepang sampai ke Indonesia. Golongan muda ingin segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang, tetapi Soekarno dan Hatta tidak setuju. Mereka kemudian diamankan ke Rengasdengklok. Setelah perundingan, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Naskah Proklamasi disusun di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Kalimat pertama diusulkan oleh Ahmad Soebardjo, kalimat kedua oleh Muhammad Hatta. Naskah ditulis tangan oleh Soekarno, diketik oleh Sayuti Melik, dan ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.
Pembacaan Proklamasi dan Sidang PPKI [3:48]
Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta pada 17 Agustus 1945 pukul 10.30 oleh Soekarno, didampingi Muhammad Hatta dan tokoh nasional lainnya. Setelah itu, diadakan upacara pengibaran bendera merah putih. Berita proklamasi tersebar ke seluruh Indonesia melalui berbagai media. Sehari setelah proklamasi, PPKI mengesahkan UUD 1945 serta mengangkat Soekarno sebagai presiden dan Muhammad Hatta sebagai wakil presiden. Pada sidang kedua, dibentuk 8 provinsi, 12 kementerian, dan 4 non-departemen. Pada sidang ketiga, dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). PPKI dibubarkan pada 29 Agustus 1945 setelah menyelesaikan tugasnya.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan [4:58]
Setelah kemerdekaan, perjuangan bangsa Indonesia belum selesai karena Belanda masih ingin menguasai Indonesia. Masyarakat Indonesia melakukan perlawanan, seperti dalam pertempuran lima hari di Semarang, pertempuran di Surabaya, pertempuran medan area, dan peristiwa Bandung Lautan Api. Selain perlawanan fisik, Indonesia juga melakukan diplomasi.
Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan [5:33]
Indonesia dan Belanda mengadakan Perjanjian Linggarjati, di mana Belanda mengakui secara de facto wilayah Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera. Namun, Belanda mengingkari perjanjian tersebut dengan melakukan Agresi Militer I. PBB mengusulkan dibentuknya KTN (Komisi Tiga Negara) yang terdiri dari Amerika, Australia, dan Belgia. Dengan mediasi KTN, diadakan Perjanjian Renville. Belanda kembali mengadakan Agresi Militer II ke Yogyakarta. PBB mengusulkan Perjanjian Roem Royen dan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Hasil KMB adalah pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) dan kesepakatan Belanda untuk menyerahkan kedaulatan Indonesia. Pada 27 Desember 1949, diadakan acara pengakuan kedaulatan Indonesia di Jakarta dan Amsterdam. Sejak saat itu, Belanda mengakui secara penuh kedaulatan Indonesia.
Mengisi Kemerdekaan [7:21]
Kemerdekaan Indonesia harus dijaga dan diisi dengan hal-hal positif. Sebagai pelajar, kita dapat mengisi kemerdekaan dengan belajar yang rajin, mengembangkan minat dan bakat, hemat energi, menjaga kebersihan lingkungan, membeli dan mendukung produk lokal, serta mempopulerkan kebudayaan daerah melalui media sosial.