Ringkasan Singkat
Video ini membahas perspektif psikologis tentang perkembangan orang dewasa, meliputi teori psikoanalisa Sigmund Freud, teori epigenetik Erik Erikson, teori kursus kehidupan Levinson, dan psikologi analitis Carl Jung. Selain itu, video ini juga membahas model perkembangan orang dewasa dari Peters dan implikasinya dalam pendidikan orang dewasa.
- Teori Freud menekankan struktur, dinamika, dan perkembangan kepribadian.
- Teori Erikson membahas perkembangan ego melalui delapan tahapan psikososial.
- Teori Levinson fokus pada hubungan individu dengan dunia dan siklus kehidupan.
- Teori Jung menekankan pentingnya diri (self) sebagai pusat kepribadian.
- Model Peters menekankan interaksi antara diri, orang lain, dan pekerjaan dalam perkembangan dewasa.
Pengantar [0:00]
Video ini adalah kuliah tentang perspektif psikologis dan perkembangan orang dewasa. Bagian pertama membahas perspektif psikologis tentang perkembangan orang dewasa, yang mencakup pemahaman tentang konsep dasar dari teori-teori perkembangan orang dewasa.
Teori Psikoanalisa Sigmund Freud [1:05]
Teori kepribadian Freud mencakup tiga aspek: struktur, dinamika, dan perkembangan kepribadian. Struktur kepribadian terdiri dari id (aspek biologis), ego (aspek psikologis), dan superego (aspek sosiologis). Dinamika kepribadian didorong oleh energi psikis yang berasal dari energi fisiologis dan disimpan dalam insting. Perkembangan kepribadian adalah proses belajar menggunakan cara-cara baru untuk mengurangi tegangan yang timbul akibat berbagai sumber, seperti pertumbuhan fisiologis, frustrasi, konflik, dan ancaman. Individu berusaha mencari keseimbangan (homeostatis) dan menggunakan mekanisme seperti identifikasi, pemindahan objek, dan mekanisme pertahanan (proyeksi, fiksasi, regresi, isolasi, rasionalisasi, dan transkulpasi) untuk mengatasi tegangan.
Teori Epigenetik Erik Erikson [8:11]
Erikson mengemukakan teori tentang perkembangan ego sepanjang rentang kehidupan. Ego dipandang sebagai komponen kepribadian yang berkembang secara sistematis dalam hubungannya dengan kedewasaan umum. Perkembangan ego berlangsung dalam delapan tahapan yang sequensial, di mana setiap tahap memungkinkan individu untuk melakukan aktivitas dan hubungan interpersonal yang lebih kompleks. Setiap tahapan ego penting terhadap periode kehidupan kronologis tertentu, dan pada setiap periode tersebut ego menghadapi dan harus mengatasi masalah atau krisis psikososial. Pemecahan krisis ini akan mempengaruhi resolusi krisis berikutnya. Fokus utama Erikson adalah pada tiga krisis ego terakhir pada masa dewasa, namun resolusi terhadap lima krisis ego sebelumnya juga berperan penting. Tahap-tahap tersebut meliputi intimacy vs. isolation, generativity vs. stagnation, dan ego integrity vs. despair. Implikasi dari teori ini adalah pentingnya observasi dalam konteks pendidikan, resolusi konstruktif terhadap tugas perkembangan, identifikasi masalah perkembangan ego, dan pemahaman peran ego dalam mengembangkan makna dan arah kehidupan individu.
Teori Kursus Kehidupan Levinson [14:01]
Teori Levinson terfokus pada hubungan individu dengan dunia, berdasarkan wawancara dengan pria dan wanita. Levinson mengemukakan bahwa ada tatanan perkembangan alamiah dari hubungan saling pengaruh antara siklus kehidupan epigenetik dengan cara individu bekerja melalui siklus kehidupannya. Kursus kehidupan individu memiliki keunikan dalam kualitas dan struktur, namun berbagi pola siklus kehidupan yang serupa. Levinson menggunakan analogi musim untuk menandai siklus hidup, dari musim semi (kanak-kanak) hingga musim dingin (masa tua). Setiap musim menggambarkan periode yang mengidentifikasi kehidupan seseorang yang berbeda menurut perubahan biopsikologis yang unik. Terdapat lima tipe tugas utama yang tergambarkan pada setiap tahapan perkembangan: membentuk dan memodifikasi mimpi pribadi, membentuk dan memodifikasi pekerjaan, mengembangkan hubungan cinta atau kasih sayang, mengembangkan persahabatan secara timbal-balik, dan membangun hubungan mentoring.
Psikologi Analitis Carl Jung [17:57]
Jung menolak pendapat bahwa ego adalah pusat kepribadian, melainkan melihat ego sebagai pusat kesadaran dan diri (self) sebagai pusat inti kepribadian. Jung menolak model perkembangan manusia yang bersifat konflik dan memandang adanya hubungan komplementer antara ego dan diri. Kehidupan manusia terbagi atas dua tahapan utama: separuh kehidupan pertama didominasi oleh proses diferensiasi, sementara kehidupan kedua menunjukkan peningkatan dalam tugas-tugas integrasi. Pada separuh kehidupan kedua, individu memasuki proses integrasi, di mana terjadi pengertian kembali (re-viewing) dari isi kehidupan seseorang melalui pertumbuhan kesadaran.
Model Perkembangan Orang Dewasa Peters [21:08]
Model Peters memandang orang dewasa sebagai sistem dan anggota dari sistem yang lebih besar. Individu memiliki karakteristik biologis, sosiologis, dan psikologis. Peters mendukung substitusi tiga sistem yang dikemukakan oleh Gould, yaitu mengganti konsep individual dengan konsep diri, keluarga dengan orang lain (others), dan karir dengan pekerjaan (work), yang dikenal dengan model SOW (Self, Others, Work). Model ini menunjukkan adanya tiga sistem yang berinteraksi satu dengan yang lainnya, memandu pemikiran tentang bagaimana pilihan-pilihan seseorang yang dewasa dipengaruhi oleh kekuatan internal dan eksternal. Kekuatan eksternal dapat berupa kehilangan pekerjaan atau bencana alam, sementara kekuatan internal dapat berupa kebutuhan akan cinta atau aktualisasi diri. Pilihan-pilihan yang dibuat orang dewasa menghasilkan struktur kehidupan (life structure) atau pola-pola peranan, hubungan, dan gaya kehidupan.
Transaksi, Transisi, dan Transformasi [27:47]
Transaksi terjadi ketika seseorang bertindak atau mengantisipasi tindakan. Transisi merupakan periode yang relatif tidak stabil di dalam kehidupan seseorang, di mana individu merefleksikan struktur kehidupannya pada masa lalu dan mulai menggantikan struktur kehidupan yang lama dengan yang lebih baru. Transformasi adalah perubahan yang terjadi pada inti perkembangan orang dewasa, di mana interaksi dan transaksi dari ketiga subsistem SOW menghasilkan pergerakan inti perkembangan. Inti perkembangan ini merupakan area sentral dari struktur kehidupan, tempat berlabuh dan menambahkan asumsi, peraturan, kepercayaan, dan hasrat seseorang yang mendalam.
Implikasi Model Perkembangan Orang Dewasa dalam Pendidikan [33:11]
Model perkembangan orang dewasa berguna bagi fasilitator atau penyuluh dalam memahami masalah yang dihadapi oleh subjek pendidikan orang dewasa. Yang terpenting adalah memahami bagaimana situasi dipandang atau dipersepsikan oleh seseorang, karena seseorang akan berperilaku atas dasar bagaimana satu situasi tampak bagi mereka atau atas dasar fakta-fakta subjektifnya. Langkah pertama dalam mendiagnosa kebutuhan pendidikan adalah dengan melibatkan pengertian tentang bagaimana dia memandang masalah yang menjadi fokus kepentingannya.