Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang filsafat Timur, perbedaannya dengan filsafat Barat, dan relevansinya dalam konteks posmodernisme. Dijelaskan pula tentang istilah "Timur" yang ambigu, tokoh-tokoh penting dari Timur, dan karakteristik pemikiran Timur yang menekankan intuisi, harmoni dengan alam, dan keseimbangan batin. Selain itu, dibahas pula tentang gerakan New Age sebagai bentuk ketertarikan Barat terhadap spiritualitas Timur.
- Filsafat Timur menekankan intuisi dan harmoni dengan alam.
- Terdapat perbedaan mendasar antara cara berpikir Timur dan Barat.
- Gerakan New Age menunjukkan ketertarikan Barat terhadap spiritualitas Timur.
Pembukaan [0:03]
Pembukaan dimulai dengan salam pembuka dan pengantar tentang kajian yang akan membahas filsafat Timur. Kajian ini akan dimulai dari Cina, kemudian berlanjut ke Barat, lalu kembali lagi ke Timur (India atau Persia), dan seterusnya, untuk menyeimbangkan perspektif Timur dan Barat. Dalam konteks posmodernisme, tema-tema ketimuran menjadi relevan sebagai gugatan terhadap modernisme.
Definisi "Timur" [2:57]
Istilah "Timur" memiliki makna yang ambigu. Secara geografis, Timur adalah arah mata angin. Secara kultural, Timur adalah tempat pencerahan karena matahari terbit di Timur. Secara politik, Timur merujuk pada negara-negara jajahan atau negara-negara komunis. Selain itu, ada tokoh bernama Timur Lenk, seorang penakluk dari Asia Tengah. Dalam konteks kajian ini, "Timur" merujuk pada pemikiran-pemikiran yang berasal dari dunia Timur, seperti Cina, India, Jepang, Persia, dan dunia Islam.
Tokoh-Tokoh Mongol [5:59]
Dijelaskan tentang tokoh-tokoh besar dari Mongol seperti Jengis Khan, Kubilai Khan, Hulagu Khan, Timur Lenk, dan Babur. Kubilai Khan dikenal karena ekspedisinya ke Jawa yang mengalami kekalahan. Hulagu Khan dikenal karena menghancurkan Baghdad. Timur Lenk dikenal sebagai tokoh yang kejam namun juga memiliki sisi baik.
Karakteristik Filsafat Timur [21:45]
Filsafat Timur seringkali dianggap bukan filsafat karena tidak sistematis seperti filsafat Barat. Kitab-kitab Timur cenderung campur aduk antara cara berpikir, cara hidup, etika, dan estetika. Namun, filsafat Timur memiliki kedalaman reflektif yang luar biasa. Epistemologi Timur menekankan nurani dan intuisi, berbeda dengan Barat yang menekankan akal dan empiris.
Perbedaan Timur dan Barat [34:32]
Terdapat perbedaan mendasar antara sikap Timur dan Barat terhadap alam. Timur memposisikan diri di tengah alam semesta, sedangkan Barat memposisikan diri di atas alam semesta. Cita-cita hidup orang Timur adalah harmonis, tenang, dan tentram, sedangkan Barat adalah progres dan kemajuan. Orang Timur melihat manusia sebagai individu di tengah masyarakat, sedangkan Barat menekankan individualitas dan kebebasan untuk kepentingan sendiri.
Orientasi Timur dan Barat [43:28]
Orientasi Timur adalah universal (memayu hayuning bawono), sedangkan Barat adalah individual. Filsafat Timur menekankan soul and intellect, sedangkan Barat menekankan accumulation of knowledge. Timur melihat segala sesuatu saling berkaitan, sedangkan Barat memahami sesuatu secara parsial. Filsafat Timur menekankan harmoni dan unified reality, sedangkan Barat menekankan master and control reality. Timur cenderung adaptif, sedangkan Barat cenderung defensif.
Ontologi Timur [1:09:02]
Dalam ontologi Timur, terdapat kebenaran universal. Manusia dipandang sebagai mikrokosmos, dan alam semesta sebagai makrokosmos. Tujuan hidup adalah menemukan diri yang sejati melalui laku. Semua peristiwa di dunia ini saling terkait, dan sejarah bergerak secara sirkuler. Masa depan tergantung perbuatan kita di masa kini. Kemenangan sejati adalah kemenangan atas diri sendiri.
Sintesis Timur dan Barat [1:21:07]
Meskipun terdapat perbedaan, filsafat Timur dan Barat dapat dipadukan. Beberapa tokoh seperti Arthur Schopenhauer, Karl Gustav Jung, dan Martin Heidegger mencoba mensintesiskan pemikiran Timur dan Barat. Keseimbangan antara kemajuan dan harmoni sangat penting dalam hidup.
Gerakan New Age [1:24:50]
Gerakan New Age adalah gerakan spiritualitas baru yang sedang populer di Barat. Gerakan ini muncul karena orang-orang Barat bosan dengan peradaban saintifik yang material mekanis, antroposentrisme, dan agama formal yang tidak memberikan solusi. New Age menekankan pemenuhan spiritualitas, dan memanifestasikan diri dalam berbagai bentuk seperti musik, film, buku, seminar, dan praktik meditasi.
Penutup [1:44:27]
Kajian ini diakhiri dengan pengantar tentang topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, yaitu Taoisme.