Mutiara Hikmah Bersama Buya Yahya | 21 Jumadal Akhirah 1447 H / 11 Desember 2025 M

Mutiara Hikmah Bersama Buya Yahya | 21 Jumadal Akhirah 1447 H / 11 Desember 2025 M

Ringkasan Singkat

Video ini membahas pentingnya menyadari dan mensyukuri nikmat Allah SWT. Buya Yahya menjelaskan bahwa kepandaian mengenali nikmat adalah nikmat yang agung, yang seringkali tidak disadari oleh mereka yang terus mencari kenikmatan baru. Dengan menyadari nikmat yang ada, seseorang akan lebih mudah bersyukur, yang pada gilirannya akan mendatangkan kebahagiaan dan nikmat yang lebih banyak lagi.

  • Menyedari nikmat Allah adalah nikmat yang agung.
  • Mensyukuri nikmat yang ada akan mendatangkan kebahagiaan dan nikmat yang lebih banyak.
  • Pandai mengenali nikmat Allah memudahkan kita untuk bersyukur.

Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Albahjah [0:22]

Pondok Pesantren Albahjah membuka pendaftaran santri baru untuk tahun ajaran 1447-1448 Hijriah atau 2026-2027 Masehi. Pesantren ini menawarkan kurikulum terpadu yang menggabungkan pendidikan formal berkualitas dengan pendalaman ilmu agama sesuai tuntunan Al-Qur'an dan sunah. Lingkungan Islami yang kondusif, pembentukan karakter mulia, serta pembelajaran inovatif dari tenaga pengajar profesional dan fasilitas modern menjadi keunggulan Albahjah. Buya Yahya mengajak para orang tua untuk mendaftarkan putra-putrinya dan mengajak orang lain untuk mendaftar karena akan mendapatkan pahala. Beliau juga mengingatkan yang sudah mendaftar untuk bersyukur karena telah memilih tempat yang baik untuk pendidikan agama dan dunia anak-anak mereka. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui www.albahjah.org.id/psb atau menghubungi 081318223521.

Pembukaan Majelis dan Hikmah ke-175 [3:11]

Buya Yahya membuka majelis dengan membacakan doa dan memasuki pembahasan hikmah ke-175, yang berbunyi bahwa kepandaian mengenali nikmat Allah adalah nikmat agung yang jarang disadari oleh pemburu kenikmatan. Beliau menekankan pentingnya terus berusaha menyadari nikmat yang Allah berikan sebelum mencari nikmat yang lainnya. Jika kita pandai mengenali dan menyadari nikmat Allah, kita akan lebih mudah bersyukur dan merasakan kebahagiaan yang berkelanjutan.

Pentingnya Menyedari Nikmat Allah [5:08]

Buya Yahya menjelaskan bahwa banyak nikmat Allah yang tidak kita sadari, sehingga kita tidak menganggapnya sebagai nikmat dan merasa tersiksa dalam hidup. Menyedari nikmat itu sendiri adalah sebuah kenikmatan. Beliau mengajak untuk merenungi nikmat-nikmat yang ada dalam diri kita, seperti nikmat mata, telinga, dan lidah. Dari kesadaran akan nikmat ini akan muncul rasa syukur, yang kemudian akan membuahkan nikmat yang baru lagi.

Cara Pandang Terhadap Nikmat [6:52]

Buya Yahya memberikan contoh tentang bagaimana cara pandang kita mempengaruhi kebahagiaan kita. Jika kita fokus pada apa yang hilang atau kurang, kita akan merasa sedih dan terpuruk. Namun, jika kita fokus pada apa yang masih ada dan mensyukurinya, kita akan merasa bahagia. Beliau juga menyinggung tentang bahaya sifat tamak, yang membuat seseorang tidak bisa menikmati nikmat yang sudah ada karena selalu menginginkan lebih.

Nikmat yang Tidak Disadari [8:55]

Buya Yahya menekankan bahwa kepandaian mengenali nikmat adalah nikmat itu sendiri. Semakin banyak nikmat yang kita sadari, semakin banyak kebahagiaan yang kita rasakan. Beliau juga menjelaskan bahwa merenungi nikmat adalah mukadimah dari syukur yang sesungguhnya. Bahkan, hal-hal yang tampak tidak baik pun, seperti lapar, bisa menjadi nikmat jika kita renungi lebih dalam.

Mensyukuri Nikmat dalam Segala Kondisi [10:15]

Buya Yahya mengajak untuk mensyukuri nikmat Allah dalam segala kondisi, bahkan dalam kondisi yang sederhana sekalipun. Beliau mengingatkan bahwa selalu ada orang yang kondisinya lebih buruk dari kita. Dengan hati yang tenang dan tentram karena merasa diliputi nikmat Allah, kita akan mengucapkan "Alhamdulillah" dengan kesadaran penuh.

Menghadapi Musibah dengan Menyedari Nikmat [11:47]

Buya Yahya memberikan solusi jika ada bisikan setan yang menyebutkan petaka atau musibah, yaitu dengan menumpuknya dengan kenikmatan yang Allah berikan. Dengan demikian, musibah tidak akan tampak sebagai musibah. Beliau juga memberikan contoh tentang orang yang sakit, yang seharusnya mengingat bahwa selama bertahun-tahun ia sehat dan bersyukur kepada Allah atas kesehatan tersebut.

Kesimpulan dan Doa [12:21]

Buya Yahya mengulang kembali hikmah tentang pentingnya mengenali nikmat Allah agar mudah bersyukur dan menikmati nikmat tersebut. Beliau mengingatkan untuk tidak mengejar kenikmatan baru tanpa memperhatikan nikmat yang sudah ada. Dengan menyadari nikmat, kita akan mudah bersyukur kepada Allah. Beliau menutup majelis dengan doa, memohon agar Allah memberikan nikmat yang melimpah, memudahkan untuk bersyukur, mengampuni dosa, mengangkat derajat, dan menjadikan hamba yang saling mencintai karena Allah.

Watch the Video

Date: 12/11/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead