Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang pentingnya ketulusan dan kemurnian hati dalam melakukan segala sesuatu, terutama dalam pelayanan kepada Tuhan. Ketulusan akan menuntun pada berkat dan perlindungan, sementara kecurangan akan membawa kehancuran. Motivasi di balik tindakan lebih penting daripada tindakan itu sendiri, dan Tuhan melihat sampai kedalaman hati.
- Ketulusan membawa berkat dan perlindungan.
- Kecurangan membawa kehancuran.
- Motivasi lebih penting dari tindakan.
- Tuhan melihat kedalaman hati.
Pendahuluan [0:00]
Pembahasan dimulai dengan Amsal 11:3 yang menyatakan bahwa orang jujur dipimpin oleh ketulusannya. Ketulusan yang lahir dari hati akan menghasilkan sesuatu yang ilahi dan mengubah banyak orang. Saat ini, banyak orang tidak tulus dalam melakukan sesuatu, bahkan dalam pelayanan. Banyak yang menjadi pendeta atau hamba Tuhan hanya untuk keuntungan pribadi. Tuhan menginginkan kemurnian dan ketulusan hati dalam melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk keuntungan pribadi. Jika melayani kerajaan Allah, Tuhan sendiri yang akan campur tangan dan mencukupi kehidupan kita.
Bahaya Ketidak Tulusan [1:08]
Banyak orang dikendalikan oleh keserakahan, ketamakan, haus pujian, dan keuntungan pribadi, yang menimbulkan batu sandungan dan masalah. Hidup mereka tidak sejalan dengan firman Tuhan. Ketulusan itu langka di akhir zaman karena banyak orang lebih mencintai diri sendiri dan kasih menjadi dingin. Fokus mereka pada kepentingan sendiri tanpa peduli dengan apa yang Tuhan kerjakan. Ketulusan dan kemurnian hati akan memberi dampak luar biasa dan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Pengkhianat akan dirusak oleh kecurangannya.
Mencari Perkenanan Tuhan [2:31]
Tujuan utama dalam hidup seharusnya adalah mencari perkenanan Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Namun, kebutuhan dan keadaan seringkali membuat kita memiliki pemikiran dan cara pandang yang berbeda, sehingga melakukan segala sesuatu untuk kepentingan sendiri. Padahal, Tuhan memanggil kita untuk menjadi berkat dan representasi kerajaan Allah di bumi. Jika fokus hanya pada diri sendiri, kita akan menjadi egois, keras kepala, tidak punya empati, dan tidak peduli dengan orang lain. Hukum utama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan akal budi, yang seharusnya sejalan dengan hukum kedua, yaitu mengasihi sesama.
Melayani dengan Tulus [4:14]
Orang yang mengasihi Tuhan tidak akan mencelakai orang lain atau mengambil keuntungan pribadi dalam pelayanan. Jika hanya mengasihi diri sendiri, fokus pada keuntungan dan upah, ujungnya akan mementingkan untung dan rugi. Dalam melayani Tuhan, kita tidak boleh hanya fokus pada untung dan rugi, tetapi harus melakukan yang menjadi bagian dan tanggung jawab kita. Apalagi dalam pelayanan, kita tidak boleh hitung-hitungan untung dan rugi karena kita melayani kerajaan Allah. Tuhan melihat sampai kedalaman batin kita dan motivasi kita. Jangan sampai kita menjadi orang jahat yang hanya mementingkan diri sendiri.
Motivasi dalam Tindakan [5:30]
Tuhan tidak tertarik dengan apa yang kita perbuat, tetapi lebih tertarik mengapa kita melakukannya dan apa motivasi di baliknya. Jika kita melakukannya dengan sungguh hati dan kemurnian, Tuhan akan menghitung semuanya dengan baik dan memberi upah. Jangan bertindak semau sendiri dan hanya mementingkan kepentingan pribadi. Hidup kita harus semakin diubahkan dan mengerti kebenaran firman Tuhan, sehingga berjalan sesuai dengan ketetapan ilahi dan menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan melihat hati sampai kedalaman batin kita dan memperhatikan apakah tindakan kita curang atau tidak.
Koreksi Diri dan Bertindak Hati-Hati [6:41]
Jika memiliki niat jahat, itu bukan berasal dari Tuhan dan hati kita tidak tulus. Kita harus bertobat dan berubah. Jika tidak, apa yang kita kerjakan tidak berkenan di hadapan Tuhan. Kita harus belajar mengoreksi hati dan bertindak hati-hati. Lakukan segala sesuatu seperti melakukannya untuk Tuhan tanpa mengharapkan imbalan atau pujian. Prinsip kerajaan Allah adalah setiap perkara kecil Tuhan akan percayakan perkara yang lebih besar. Lakukan yang menjadi bagian kita sekalipun tidak dilihat orang atau mendapat tepuk tangan.
Perlindungan Orang Tulus [8:13]
Amsal 14:32 menyatakan bahwa orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya. Orang tulus dapat mengalahkan semua siasat jahat dan diproteksi oleh Tuhan. Dasar dari hati kita harus benar dan diubah dulu. Kita tidak bisa melakukan apa-apa tanpa diberikan kemampuan dan kekuatan oleh Tuhan. Jika melakukan segala sesuatu semau sendiri tanpa mengizinkan Tuhan mengoreksi, kita akan menjadi sombong dan angkuh.
Ketulusan Mendapat Upah [9:37]
Ketulusan dan kemurnian kita akan mendapat upahnya. Jika memiliki niat hati yang curang dan hanya memuaskan keinginan daging, itu tidak berkenan di hadapan Tuhan. Lebih baik memberikan hidup kita sepenuhnya di hadapan Tuhan dan melakukan segala sesuatu tepat seperti yang Tuhan mau. Ujung hidup kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Apa yang kita pelajari harus mengoreksi sampai kedalaman batin kita karena Tuhan melihat hal yang tersembunyi dan memperhatikan motivasi kita.
Melakukan untuk Tuhan [10:31]
Jika mengerjakan segala sesuatu seperti mengerjakannya untuk Tuhan, kita akan menjadi orang yang tulus dan murni. Mau dipuji atau tidak, tetap melakukannya. Itu akan membuat kita memiliki hati yang lembut dan sikap yang rendah hati. Jika hanya ingin menonjol dan dilihat orang, kita mencari perhatian orang lain. Padahal, sekalipun orang tidak memperhatikan, Tuhan memperhatikan apa yang kita kerjakan. Itu yang seharusnya kita miliki dan menjadi prinsip hidup kita, sehingga kita menjadi orang yang bertanggung jawab dalam segala hal dan melakukannya dengan sepenuh hati.
Hati yang Tulus [11:36]
Jika memiliki ketulusan, kita tidak akan memiliki niat jahat untuk menyakiti orang lain. Yang paling penting adalah hati kita tulus dalam melakukan segala sesuatu. Ujungnya, kita akan diproteksi oleh Tuhan. Jika sikap hati kita baik, niat hati kita baik, dan kita memiliki kemurnian hati, Tuhan akan memproteksi dan menjaga kita menjadi orang yang dipakai Tuhan dan memberkati banyak orang. Kita harus memiliki sikap hati yang lembut yang mengikuti apa yang Tuhan mau.
Doa [12:21]
Doa penutup untuk memohon agar firman Tuhan memateraikan hati, menjamah, memulihkan, dan mengubah setiap orang yang mendengarnya.