EPS 01. DUNIA SOPHIE - JOSTEIN GAARDER | AUDIOBOOK INDONESIA

EPS 01. DUNIA SOPHIE - JOSTEIN GAARDER | AUDIOBOOK INDONESIA

Ringkasan Singkat

Ringkasan ini memberikan ikhtisar dari transkrip video YouTube berjudul "DUNIA SOFI (Episode 1)". Video ini membahas tentang seorang gadis bernama Sofi Amundsen yang menerima surat misterius yang membawanya pada petualangan filosofis.

  • Sofi menerima surat misterius yang menanyakan "Siapakah kamu?" dan "Dari mana datangnya dunia?".
  • Sofi mulai mempertanyakan identitasnya dan asal usul dunia.
  • Sofi menerima pelajaran filsafat melalui surat dari pengirim tak dikenal.
  • Sofi belajar tentang mitologi Nordik dan filsafat alam Yunani kuno.
  • Sofi bertemu Alberto Knox, seorang guru filsafat misterius.
  • Sofi mulai memahami konsep-konsep filosofis seperti idealisme, materialisme, dan dualisme.
  • Sofi terlibat dalam teka-teki yang melibatkan seorang gadis bernama Hilde Moller Knag dan ayahnya yang bertugas di Lebanon.

Dunia Sofi [0:00]

Sofi Amundsen sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah dan berdiskusi tentang otak manusia dengan temannya, Joana. Setelah berpisah dengan Joana, Sofi menemukan surat misterius di kotak suratnya yang hanya berisi pertanyaan "Siapakah kamu?".

Siapakah Kamu? [3:37]

Sofi merasa bingung dengan pertanyaan tersebut dan mulai mempertanyakan identitasnya. Dia melihat bayangannya di cermin dan bertanya "Siapakah kamu?". Sofi merasa tidak puas dengan penampilannya dan mempertanyakan mengapa dia dilahirkan sebagai dirinya sendiri.

Kucing Bernama Sere [3:59]

Sofi memiliki banyak hewan peliharaan di rumahnya. Dia melemparkan tas sekolahnya ke lantai dan memberi makan kucingnya, Sere. Sofi duduk di bangku dapur dengan surat misterius di tangannya dan terus mempertanyakan identitasnya.

Perasaan Aneh [8:44]

Sofi merasa seperti boneka yang tiba-tiba dihidupkan. Dia menyelinap ke serumpun semak-semak kismis merah dan menyadari bahwa dia tidak akan hidup selamanya. Sofi berusaha untuk berpikir ekstra keras mengenai hidup agar dia dapat melupakan bahwa dia tidak akan hidup selamanya.

Dari Mana Datangnya Dunia? [11:39]

Sofi bergegas ke pintu gerbang dan menemukan amplop putih lain di kotak surat. Amplop ini bertuliskan namanya pula. Di dalamnya tertulis pertanyaan "Dari mana datangnya dunia?". Sofi merasa tidak pantas hidup di dunia tanpa mempertanyakan dari mana ia berasal.

Sarang [12:35]

Sofi memutuskan untuk pergi menyendiri di sarangnya, tempat persembunyian rahasianya di balik semak-semak buah frambus. Dia duduk di atas rumpun akar dan memandang ke seluruh taman. Sofi tahu bahwa dunia itu hanyalah sebuah planet kecil di angkasa, namun dia tidak tahu dari mana asalnya angkasa.

Tuhan [16:50]

Sofi merasa dia hanya menyeret-nyeret permasalahan. Pada suatu titik, sesuatu pasti berasal dari ketiadaan. Mereka telah belajar di sekolah bahwa Tuhan menciptakan dunia. Sofi berusaha menghibur dirinya dengan pemikiran bahwa ini barangkali pemecahan terbaik untuk seluruh masalah itu, tapi dia lalu mulai berpikir lagi.

Selamat Ulang Tahun [18:14]

Sofi memeriksa kotak surat untuk ketiga kalinya dan menemukan kartu pos bergambar pantai tropis yang dialamatkan kepada Hilde Moller Knag. Kartu itu bertuliskan "Selamat ulang tahun ke-15" dan ditandatangani oleh "Ayah". Sofi merasa bingung dan bertanya-tanya siapakah Hilde ini dan mengapa kartu itu dikirim ke alamatnya.

Tiga Masalah [20:36]

Sofi mengambil buku telepon dan mencari nama Moller Knag, tetapi tidak menemukannya. Dia menyadari bahwa dia telah dihadapkan dengan tiga masalah: siapa yang meletakkan amplop putih di kotak suratnya, pertanyaan-pertanyaan sulit yang tertulis dalam surat-surat tersebut, dan siapakah Hilde Moller Knag dan mengapa Sofi yang dikirimi kartu ulang tahunnya.

Topi Pesulap [21:30]

Sofi yakin dia akan mendapat kabar dari penulis surat tanpa nama itu lagi. Dia memutuskan untuk tidak menceritakan kepada siapapun tentang surat-surat itu untuk saat ini. Di sekolah, dia sulit memusatkan perhatian pada pelajaran. Sofi merasa bahwa di sekolah dan juga di tempat-tempat lain, orang-orang hanya mengurusi hal-hal remeh, padahal sesungguhnya ada masalah-masalah besar yang harus dipecahkan.

Rahasia [22:51]

Setelah pelajaran terakhir, Joana bertanya apakah Sofi mau ikut main kartu malam ini, tetapi Sofi menolak. Joana kelihatan kaget dan bertanya apa yang tiba-tiba jadi begitu penting. Sofi hanya menggelengkan kepalanya dan berkata itu rahasia.

Pelajaran Filsafat [24:32]

Sofi merasa jantungnya berdegup lebih kencang ketika dia membuka kotak surat. Mula-mula dia hanya menemukan sebuah surat dari bank dan beberapa amplop besar untuk ibunya. Dia berlari berkeliling menuju taman belakang dan bersembunyi di sarangnya. Di amplop besar itu ada tiga halaman ketikan yang disatukan dengan sebuah penjepit kertas. Sofi mulai membaca "Apakah Filsafat Itu?".

Makhluk Misterius [35:28]

Sofi merangkak keluar menuju taman lagi dan lari ke kotak surat. Dia menemukan satu lagi amplop cokelat dengan namanya tertera di situ. Sofi berlari ke tepi hutan dan memandang ke jalan. Tidak ada seorang pun di sana. Tiba-tiba dia mengira dirinya mendengar bunyi ranting jauh di dalam hutan, tapi dia tidak benar-benar yakin. Sofi masuk ke rumah dan berlari naik ke kamarnya. Dia mulai membaca "Makhluk Misterius".

Gambaran Mitologis Dunia [51:29]

Sofi masih dalam keadaan terheran-heran. Kaleng yang menyimpan surat-surat dari filosof misterius itu tersembunyi aman di sarang. Sofi berusaha untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya, namun dia hanya bisa duduk memikirkan apa yang telah dibacanya. Dia tidak pernah berpikir sekeras itu sebelumnya. Dia bukan lagi seorang anak-anak, tapi dia juga belum benar-benar dewasa.

Surat Cinta [1:09:17]

Ibu Sofi memanggil dari ujung lain taman itu dan berkata "Sofi, ada surat untukmu!". Sofi menahan napas. Dia telah mengosongkan kotak surat, jadi surat itu pasti berasal dari sang filosof. Apa yang akan dikatakannya kepada ibunya?

Pertanyaan-Pertanyaan Tolol [1:10:45]

Sofi mengambil surat itu. Ibunya menganggap itu surat cinta. Begitu sampai di ruang tengah, dia berpikir tidak lebih baik aku pergi ke taman. Begitu sampai di kamarnya, dia menemukan tiga pertanyaan lagi: "Adakah zat dasar yang menjadi bahan untuk membuat segala sesuatu?", "Dapatkah air berubah menjadi anggur?", "Bagaimana tanah dan air dapat menghasilkan seekor katak hidup?". Sofi menganggap pertanyaan-pertanyaan itu sangat tolol, tapi bagaimanapun ketiganya terus berdengung di kepalanya sepanjang malam.

Proyek Para Filosof [1:13:37]

Sofi pulang dan menemukan sebuah amplop tebal yang sedang menantinya di kotak surat. Dia bersembunyi di sarang dan mulai membaca "Proyek Para Filosof".

Demokritus [1:45:09]

Sofi merayap keluar dari sarang dan berdiri sejenak memandang ke seberang taman. Dia memikirkan apa yang terjadi kemarin. Ibu menggodanya tentang surat cinta lagi saat sarapan pagi ini. Dia berjalan dengan cepat menuju kotak surat untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi hari ini.

Mainan Paling Cerdik di Dunia [1:45:10]

Sofi mendapatkan amplop putih. Sofi mulai melihat pola pengiriman itu. Setiap sore dia akan menemukan sebuah amplop cokelat besar, sementara dia membaca isinya sang filosof akan menyelinap ke kotak surat dengan amplop putih kecil lainnya. Maka kini Sofi akan dapat mengetahui siapa dia.

Apakah Kamu Percaya Pada Takdir? [1:46:39]

Sofi naik ke kamarnya dan membuka amplop. Hanya ada satu pertanyaan hari ini, tapi yang ini lebih konyol dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya: "Apakah Lego mainan paling cerdik di dunia?".

Teori Atom [1:49:34]

Sofi tiba dari sekolah dan menemukan beberapa halaman lagi untuknya dalam sebuah amplop cokelat besar. Dia membawanya naik ke kamarnya. Dia tidak sabar untuk membacanya, tapi pada saat yang sama dia harus memusatkan pandangannya ke kotak surat. Dia mulai membaca "Teori Atom".

Apakah Penyakit Itu Hukuman Dari Para Dewa? [2:00:30]

Sofi memeriksa kotak surat. Ada satu lagi amplop putih. Sofi mulai melihat pola pengiriman itu. Setiap sore dia akan menemukan sebuah amplop cokelat besar, sementara dia membaca isinya sang filosof akan menyelinap ke kotak surat dengan amplop putih kecil lainnya. Maka kini Sofi akan dapat mengetahui siapa dia.

Filosof Yang Terhormat [2:03:57]

Sofi menulis surat kepada sang filosof misterius dan meminta untuk bertemu. Dia memasukkan surat itu ke dalam sebuah amplop merah jambu. Masalahnya adalah di mana meletakkan surat itu agar ibu tidak menemukannya.

Di Tengah Malam Buta [2:05:43]

Sofi masuk ke kamarnya lebih awal. Ibunya berusaha untuk merayunya dengan pizza dan film cerita di televisi, tapi Sofi berkata bahwa dia telah lelah dan ingin pergi ke tempat tidur dan membaca. Sementara ibunya duduk menonton televisi, dia menyelinap keluar ke kotak surat dengan membawa suratnya.

Selamat Pagi Lagi, Sofi Sayang [2:09:39]

Sofi sedang duduk di depan jendela memandang ke jalan. Saat itu jam 11.00. Dia baru saja akan pergi ke tempat tidur ketika dia tiba-tiba melihat sebuah bayang-bayang muncul dari hutan. Seorang pria dan Sofi mengira dia tampak sangat tua. Dia mengenakan semacam baret. Sofi bersumpah bahwa orang itu melihat ke atas ke arah rumah, tapi lampu kamar Sofi padam. Orang itu melangkah langsung ke kotak surat dan menjatuhkannya sebuah amplop besar ke dalamnya.

Mitos [2:09:51]

Sofi bergegas melalui jalan hutan dan menghilang. Satu-satunya keinginannya adalah lari mengejarnya dalam pakaian tidur. Tetapi dia tidak berani mengejar seorang asing di tengah malam buta, tapi dia tetap harus pergi keluar dan mengambil amplop itu. Dia membuka surat itu dan mulai membaca "Takdir".

Heidel Moller Knag [2:20:19]

Sofi bangun dan bergegas menuju kotak surat. Hanya koran. Dia tidak boleh berharap akan mendapat jawaban dalam waktu dekat. Kiranya di halaman depan koran itu dia membaca sesuatu mengenai batalyon PBB Norwegia di Lebanon.

Apakah Kamu Percaya Pada Takdir? [2:22:03]

Sofi kembali ke sarangnya. Dia menemukan sebuah amplop putih kecil di samping kaleng kue dengan surat-surat lain dari sang filosof. S yakin sekali dia tidak meletaknya di sana. Amplop ini juga basah di sudut-sudutnya dan di situ terdapat beberapa lubang persis seperti yang pertama.

Utusan Kecilku [2:22:50]

Sofi membaca surat itu. Mulai sekarang, dia tidak lagi dapat mengirimkan sendiri surat-suratnya. Lama-lama itu akan terlalu berbahaya. Kelak surat-surat akan dikirimkan oleh utusan kecilnya. Selain itu, surat-surat tersebut akan dibawa langsung ke tempat rahasia di taman ini.

Alberto [2:24:56]

Sofi memilah-milah pemikiran menyangkut semua yang tidak akan pernah dapat berubah menjadi sesuatu selain es atau uap air. Air tidak dapat berubah menjadi semangka, sebab bahkan semangka terdiri dari lebih dari sekedar air. Namun dia baru yakin akan hal itu sebab itulah yang telah dipelajarinya.

Lego [2:25:50]

Sofi memutuskan untuk berjaga-jaga pada hari berikutnya. Besok hari Jumat dan dia akan menikmati seluruh akhir pekan nanti. Dia naik ke kamarnya dan membuka amplop. Hanya ada satu pertanyaan hari ini, tapi yang ini lebih konyol: "Apakah Lego mainan paling cerdik di dunia?".

Gambaran Mitologis Dunia [2:26:19]

Sofi mulai menyusun balok-balok Lego. Mereka mudah disusun, meskipun berbeda mereka semua cocok satu sama lain. Mereka juga tidak dapat pecah. Dia tidak bisa mengingat pernah melihat balok Lego yang pecah. Semua baloknya tak sama, cemerlang dan sama buruknya, sama barunya seperti pada hari barang tersebut dibeli bertahun-tahun lalu.

Filosof Alam [2:27:35]

Sofi meletakkan kembali seluruh halaman ketikan dari filosof tak dikenal itu ke kaleng kue dan memasang kembali tutupnya. Dia merayap keluar dari sarang dan berdiri sejenak memandang ke seberang taman. Dia memikirkan apa yang terjadi kemarin. Ibu menggodanya tentang surat cinta lagi saat sarapan pagi ini.

Dari Udara [2:28:35]

Sofi berjalan dengan cepat menuju kotak surat untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi hari ini. Dia mendapatkan dua surat cinta dua hari berturut-turut akan dua kali lebih memalukan.

Apakah Penyakit Itu Hukuman Dari Para Dewa? [2:29:53]

Sofi mulai melihat pola pengiriman itu. Setiap sore dia akan menemukan sebuah amplop cokelat besar, sementara dia membaca isinya sang filosof akan menyelinap ke kotak surat dengan amplop putih kecil lainnya. Maka kini Sofi akan dapat mengetahui siapa dia.

Filosof Yang Terhormat [2:30:38]

Sofi naik ke kamarnya dan membuka surat itu. Amplop itu sedikit basah di sudut-sudutnya dan ada dua lubang di pinggirnya. Mengapa begitu? Catatan kecil di dalamnya berbunyi: "Apakah kamu percaya pada takdir? Apakah penyakit itu hukuman dari para dewa? Kekuatan apa yang mengatur jalannya sejarah?".

Teori Atom [2:31:26]

Sofi tidak yakin dia setuju dengan kalimat itu. Bertahun-tahun sudah lewat sejak dia bermain-main dengan balok-balok plastik kecil itu. Lagi pula, dia tidak dapat memahami sama sekali kaitan apa yang mungkin ada antara Lego dan filsafat.

Makhluk Hidup [2:41:37]

Sofi membuka amplop cokelat kedua dan menarik keluar halaman-halaman ketikan baru. Dia mulai membaca "Makhluk Hidup".

Mitos [2:42:10]

Sofi meletakkan kembali seluruh halaman ketikan dari filosof tak dikenal itu ke kaleng kue dan memasang kembali tutupnya. Dia merayap keluar dari sarang dan berdiri sejenak memandang ke seberang taman. Dia memikirkan apa yang terjadi kemarin. Ibu menggodanya tentang surat cinta lagi saat sarapan pagi ini.

Selamat Pagi Lagi, Sofi Sayang [2:42:59]

Sofi berjalan dengan cepat menuju kotak surat untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi hari ini. Dia mendapatkan dua surat cinta dua hari berturut-turut akan dua kali lebih memalukan.

Apakah Kamu Percaya Pada Takdir? [2:43:25]

Sofi mulai melihat pola pengiriman itu. Setiap sore dia akan menemukan sebuah amplop cokelat besar, sementara dia membaca isinya sang filosof akan menyelinap ke kotak surat dengan amplop putih kecil lainnya. Maka kini Sofi akan dapat mengetahui siapa dia.

Filosof Yang Terhormat [2:43:53]

Sofi naik ke kamarnya dan membuka surat itu. Amplop itu sedikit basah di sudut-sudutnya dan ada dua lubang di pinggirnya. Mengapa begitu? Catatan kecil di dalamnya berbunyi: "Apakah kamu percaya pada takdir? Apakah penyakit itu hukuman dari para dewa? Kekuatan apa yang mengatur jalannya sejarah?".

Teori Atom [2:44:21]

Sofi tidak yakin dia setuju dengan kalimat itu. Bertahun-tahun sudah lewat sejak dia bermain-main dengan balok-balok plastik kecil itu. Lagi pula, dia tidak dapat memahami sama sekali kaitan apa yang mungkin ada antara Lego dan filsafat.

Makhluk Hidup [2:45:01]

Sofi membuka amplop cokelat kedua dan menarik keluar halaman-halaman ketikan baru. Dia mulai membaca "Makhluk Hidup".

Gambaran Mitologis Dunia [2:48:06]

Sofi masih dalam keadaan terheran-heran. Kaleng yang menyimpan surat-surat dari filosof misterius itu tersembunyi aman di sarang. Sofi berusaha untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya, namun dia hanya bisa duduk memikirkan apa yang telah dibacanya. Dia tidak pernah berpikir sekeras itu sebelumnya. Dia bukan lagi seorang anak-anak, tapi dia juga belum benar-benar dewasa.

Surat Cinta [2:49:20]

Ibu Sofi memanggil dari ujung lain taman itu dan berkata "Sofi, ada surat untukmu!". Sofi menahan napas. Dia telah mengosongkan kotak surat, jadi surat itu pasti berasal dari sang filosof. Apa yang akan dikatakannya kepada ibunya?

Pertanyaan-Pertanyaan Tolol [2:49:44]

Sofi mengambil surat itu. Ibunya menganggap itu surat cinta. Begitu sampai di kamarnya, dia menemukan tiga pertanyaan lagi: "Adakah zat dasar yang menjadi bahan untuk membuat segala sesuatu?", "Dapatkah air berubah menjadi anggur?", "Bagaimana tanah dan air dapat menghasilkan seekor katak hidup?". Sofi menganggap pertanyaan-pertanyaan itu sangat tolol, tapi bagaimanapun ketiganya terus berdengung di kepalanya sepanjang malam.

Proyek Para Filosof [2:50:08]

Sofi pulang dan menemukan sebuah amplop tebal yang sedang menantinya di kotak surat. Dia bersembunyi di sarang dan mulai membaca "Proyek Para Filosof".

Demokritus [2:50:34]

Sofi merayap keluar dari sarang dan berdiri sejenak memandang ke seberang taman. Dia memikirkan apa yang terjadi kemarin. Ibu menggodanya tentang surat cinta lagi saat sarapan pagi ini.

Mainan Paling Cerdik di Dunia [2:50:54]

Sofi berjalan dengan cepat menuju kotak surat untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi hari ini. Dia mendapatkan dua surat cinta dua hari berturut-turut akan dua kali lebih memalukan.

Apakah Kamu Percaya Pada Takdir? [2:51:18]

Sofi mulai melihat pola pengiriman itu. Setiap sore dia akan menemukan sebuah amplop cokelat besar, sementara dia membaca isinya sang filosof akan menyelinap ke kotak surat dengan amplop putih kecil lainnya. Maka kini Sofi akan dapat mengetahui siapa dia.

Filosof Yang Terhormat [2:51:41]

Sofi naik ke kamarnya dan membuka surat itu. Amplop itu sedikit basah di sudut-sudutnya dan ada dua lubang di pinggirnya. Mengapa begitu? Catatan kecil di dalamnya berbunyi: "Apakah kamu percaya pada takdir? Apakah penyakit itu hukuman dari para dewa? Kekuatan apa yang mengatur jalannya sejarah?".

Teori Atom [2:52:05]

Sofi tidak yakin dia setuju dengan kalimat itu. Bertahun-tahun sudah lewat sejak dia bermain-main dengan balok-balok plastik kecil itu. Lagi pula, dia tidak dapat memahami sama sekali kaitan apa yang mungkin ada antara Lego dan filsafat.

Makhluk Hidup [2:52:29]

Sofi membuka amplop cokelat kedua dan menarik keluar halaman-halaman ketikan baru. Dia mulai membaca "Makhluk Hidup".

Gambaran Mitologis Dunia [2:55:17]

Sofi masih dalam keadaan terheran-heran. Kaleng yang menyimpan surat-surat dari filosof misterius itu tersembunyi aman di sarang. Sofi berusaha untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya, namun dia hanya bisa duduk memikirkan apa yang telah dibacanya. Dia tidak pernah berpikir sekeras itu sebelumnya. Dia bukan lagi seorang anak-anak, tapi dia juga belum benar-benar dewasa.

Surat Cinta [2:55:43]

Ibu Sofi memanggil dari ujung lain taman itu dan berkata "Sofi, ada surat untukmu!". Sofi menahan napas. Dia telah mengosongkan kotak surat, jadi surat itu pasti berasal dari sang filosof. Apa yang akan dikatakannya kepada ibunya?

Pertanyaan-Pertanyaan Tolol [2:56:07]

Sofi mengambil surat itu. Ibunya menganggap itu surat cinta. Begitu sampai di kamarnya, dia menemukan tiga pertanyaan lagi: "Adakah zat dasar yang menjadi bahan untuk membuat segala sesuatu?", "Dapatkah air berubah menjadi anggur?", "Bagaimana tanah dan air dapat menghasilkan seekor katak hidup?". Sofi menganggap pertanyaan-pertanyaan itu sangat tolol, tapi bagaimanapun ketiganya terus berdengung di kepalanya sepanjang malam.

Proyek Para Filosof [2:56:31]

Sofi pulang dan menemukan sebuah amplop tebal yang sedang menantinya di kotak surat. Dia bersembunyi di sarang dan mulai membaca "Proyek Para Filosof".

Demokritus [2:56:55]

Sofi merayap keluar dari sarang dan berdiri sejenak memandang ke seberang taman. Dia memikirkan apa yang terjadi kemarin. Ibu menggodanya tentang surat cinta lagi saat sarapan pagi ini.

Mainan Paling Cerdik di Dunia [2:57:19]

Sofi berjalan dengan cepat menuju kotak surat untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi hari ini. Dia mendapatkan dua surat cinta dua hari berturut-turut akan dua kali lebih memalukan.

Apakah Kamu Percaya Pada Takdir? [2:57:43]

Sofi mulai melihat pola pengiriman itu. Setiap sore dia akan menemukan sebuah amplop cokelat besar, sementara dia membaca isinya sang filosof akan menyelinap ke kotak surat dengan amplop putih kecil lainnya. Maka kini Sofi akan dapat mengetahui siapa dia.

Filosof Yang Terhormat [2:58:07]

Sofi naik ke kamarnya dan membuka surat itu. Amplop itu sedikit basah di sudut-sudutnya dan ada dua lubang di pinggirnya. Mengapa begitu? Catatan kecil di dalamnya berbunyi: "Apakah kamu percaya pada takdir? Apakah penyakit itu hukuman dari para dewa? Kekuatan apa yang mengatur jalannya sejarah?".

Teori Atom [2:58:31]

Sofi tidak yakin dia setuju dengan kalimat itu. Bertahun-tahun sudah lewat sejak dia bermain-main dengan balok-balok plastik kecil itu. Lagi pula, dia tidak dapat memahami sama sekali kaitan apa yang mungkin ada antara Lego dan filsafat.

Makhluk Hidup [2:58:55]

Sofi membuka amplop cokelat kedua dan menarik keluar halaman-halaman ketikan baru. Dia mulai membaca "Makhluk Hidup".

Gambaran Mitologis Dunia [3:01:39]

Sofi masih dalam keadaan terheran-heran. Kaleng yang menyimpan surat-surat dari filosof misterius itu tersembunyi aman di sarang. Sofi berusaha untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya, namun dia hanya bisa duduk memikirkan apa yang telah dibacanya. Dia tidak pernah berpikir sekeras itu sebelumnya. Dia bukan lagi seorang anak-anak, tapi dia juga belum benar-benar dewasa.

Surat Cinta [3:02:03]

Ibu Sofi memanggil dari ujung lain taman itu dan berkata "Sofi, ada surat untukmu!". Sofi menahan napas. Dia telah mengosongkan kotak surat, jadi surat itu pasti berasal dari sang filosof. Apa yang akan dikatakannya kepada ibunya?

Pertanyaan-Pertanyaan Tolol [3:02:27]

Sofi mengambil surat itu. Ibunya menganggap itu surat cinta. Begitu sampai di kamarnya, dia menemukan tiga pertanyaan lagi: "Adakah zat dasar yang menjadi bahan untuk membuat segala sesuatu?", "Dapatkah air berubah menjadi anggur?", "Bagaimana tanah dan air dapat menghasilkan seekor katak hidup?". Sofi menganggap pertanyaan-pertanyaan itu sangat tolol, tapi bagaimanapun ketiganya terus berdengung di kepalanya sepanjang malam.

Proyek Para Filosof [3:02:51]

Sofi pulang dan menemukan sebuah amplop tebal yang sedang menantinya di kotak surat. Dia bersembunyi di sarang dan mulai membaca "Proyek Para Filosof".

Demokritus [3:03:15]

Sofi merayap keluar dari sarang dan berdiri sejenak memandang ke seberang taman. Dia memikirkan apa yang terjadi kemarin. Ibu menggodanya tentang surat cinta lagi saat sarapan pagi ini.

Mainan Paling Cerdik di Dunia [3:03:39]

Sofi berjalan dengan cepat menuju kotak surat untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi hari ini. Dia mendapatkan dua surat cinta dua hari berturut-turut akan dua kali lebih memalukan.

Apakah Kamu Percaya Pada Takdir? [3:04:03]

Sofi mulai melihat pola pengiriman itu. Setiap sore dia akan menemukan sebuah amplop cokelat besar, sementara dia membaca isinya sang filosof akan menyelinap ke kotak surat dengan amplop putih kecil lainnya. Maka kini Sofi akan dapat mengetahui siapa dia.

Filosof Yang Terhormat [3:04:27]

Sofi naik ke kamarnya dan membuka surat itu. Amplop itu sedikit basah di sudut-sudutnya dan ada dua lubang di pinggirnya. Mengapa begitu? Catatan kecil di dalamnya berbunyi: "Apakah kamu percaya pada takdir? Apakah penyakit itu hukuman dari para dewa? Kekuatan apa yang mengatur jalannya sejarah?".

Teori Atom [3:04:51]

Sofi tidak yakin dia setuju dengan kalimat itu. Bertahun-tahun sudah lewat sejak dia bermain-main dengan balok-balok plastik kecil itu. Lagi pula, dia tidak dapat memahami sama sekali kaitan apa yang mungkin ada antara Lego dan filsafat.

Makhluk Hidup [3:05:15]

Sofi membuka amplop cokelat kedua dan menarik keluar halaman-halaman ketikan baru. Dia mulai membaca "Makhluk Hidup".

Gambaran Mitologis Dunia [3:07:59]

Sofi masih dalam keadaan terheran-heran. Kaleng yang menyimpan surat-surat dari filosof misterius itu tersembunyi aman di sarang. Sofi berusaha untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumahnya, namun dia hanya bisa duduk memikirkan apa yang telah dibacanya. Dia tidak pernah berpikir sekeras itu sebelumnya. Dia bukan lagi seorang anak-anak, tapi dia juga belum benar-benar dewasa.

Surat Cinta [3:08:23]

Ibu Sofi memanggil dari ujung lain taman itu dan berkata "Sofi, ada surat untukmu!". Sofi menahan napas. Dia telah mengosongkan kotak surat, jadi surat itu pasti berasal dari sang filosof. Apa yang akan dikatakannya kepada ibunya?

Pertanyaan-Pertanyaan Tolol [3:08:47]

Sofi mengambil surat itu. Ibunya menganggap itu surat cinta. Begitu sampai di kamarnya, dia menemukan tiga pertanyaan lagi: "Adakah zat dasar yang menjadi bahan untuk membuat segala sesuatu?", "Dapatkah air berubah menjadi anggur?", "Bagaimana tanah dan air dapat menghasilkan seekor katak hidup?". Sofi menganggap pertanyaan-pertanyaan itu sangat tolol, tapi bagaimanapun ketiganya terus berdengung di kepalanya sepanjang malam.

Proyek Para Filosof [3:09:11]

Sofi pulang dan menemukan sebuah amplop tebal yang sedang menantinya di kotak surat. Dia bersembunyi di sarang dan mulai membaca "Proyek Para Filosof".

[Demokritus

Watch the Video

Date: 6/10/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead