Ringkasan Singkat
Video ini memberikan pengenalan dasar tentang awan, menjelaskan bagaimana awan terbentuk melalui proses penguapan dan kondensasi. Video ini juga memperkenalkan tiga jenis awan berdasarkan bentuk dasarnya: Kumulus, Stratus, dan Sirus, serta menjelaskan karakteristik masing-masing awan.
- Awan terbentuk dari uap air yang mendingin dan mengembun.
- Tiga jenis awan dasar adalah Kumulus (bergumpal), Stratus (berlapis), dan Sirus (berserat).
- Setiap jenis awan memiliki ciri khas dan kondisi cuaca yang berbeda.
Proses Terbentuknya Awan [0:52]
Sinar matahari memanaskan bumi, menghasilkan uap air yang naik ke udara melalui proses penguapan. Uap air ini kemudian terkumpul di angkasa dan mendingin, berubah menjadi butiran air atau kristal es melalui proses kondensasi. Proses inilah yang kemudian membentuk awan. Awan bergerak karena adanya angin yang berhembus dan juga karena gaya gravitasi bumi. Daratan yang dipanaskan matahari menghasilkan udara panas yang mendorong awan ke atas, membuatnya tampak melayang di langit.
Awan Kumulus [2:00]
Awan Kumulus berbentuk seperti gumpalan kol besar atau kumpulan kapas besar. Nama "Kumulus" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "bertumpuk". Awan ini dapat berkembang menjadi Awan Kumulonimbus yang berwarna abu-abu gelap dan berpotensi menghasilkan hujan deras, petir, atau hujan es yang disertai angin kencang.
Awan Stratus [2:36]
Awan Stratus terlihat seperti lembaran berlapis atau kabut tipis. "Stratus" berarti "lapisan" dalam bahasa Yunani. Awan ini biasanya muncul saat cuaca cerah dan jarang menyebabkan hujan, meskipun kadang-kadang dapat menghasilkan gerimis.
Awan Sirus [3:17]
Awan Sirus berbentuk seperti serat atau bulu ayam. "Sirus" juga berasal dari bahasa Yunani yang berarti "serat" atau "rambut". Keberadaan awan ini biasanya menandakan kondisi cuaca yang cerah.