Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang cara berkomunikasi secara efektif dan berkesan. Bill McGowan, seorang pakar komunikasi, berbagi wawasan dan tips praktis tentang cara mengajukan pertanyaan yang baik, memulai presentasi yang menarik, membangun koneksi emosional dengan audiens, dan mengatasi rasa takut berbicara di depan umum.
- Komunikasi yang efektif sangat penting untuk memotivasi, membujuk, dan memengaruhi orang lain.
- Bercerita adalah alat yang ampuh untuk membuat informasi lebih mudah diingat.
- Emosi memainkan peran penting dalam komunikasi dan dapat membantu pesan tersampaikan lebih dalam.
Pendahuluan tentang Kekuatan Komunikasi [0:00]
Video ini membahas bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara dapat meningkatkan produktivitas hingga 25% tanpa menambah tugas baru. Komunikasi yang efektif memungkinkan seseorang untuk memotivasi, membujuk, memengaruhi, dan menggerakkan emosi orang lain. Kebanyakan orang tidak pernah belajar cara berkomunikasi secara efektif, padahal keterampilan ini sangat penting. Informasi yang disampaikan dalam bentuk cerita akan 22 kali lebih mudah diingat. Tujuan dari video ini adalah untuk membantu orang menjadi lebih berkesan dalam berkomunikasi, sehingga mereka dapat memimpin dengan lebih baik, terhubung lebih dalam, dan membuka potensi diri. Beberapa baris pertama dalam komunikasi harus menarik perhatian pendengar.
Bill McGowan [2:05]
Bill McGowan adalah pendiri dan CEO Clarity Media Group, serta seorang pelatih komunikasi yang telah bekerja dengan banyak tokoh terkenal di berbagai bidang. Ia juga seorang koresponden pemenang penghargaan Emmy dua kali. Bill telah membantu ribuan orang menemukan suara mereka dan menjadi komunikator yang tak terlupakan. Ia adalah penulis buku "Speak Memorably, Seni Memikat Audiens".
Kesempatan Emas [5:35]
Kata-kata yang diingat adalah hadiah terbesar dalam hidup. Komunikasi yang efektif memberikan kesempatan emas untuk memotivasi, membujuk, memengaruhi, dan menggerakkan emosi orang lain. Kesempatan ini sering disia-siakan karena orang berbicara dengan cara yang hambar, mudah ditebak, dan penuh jargon. Gaya berbicara seperti ini disebut sebagai zona konformitas, yang menyebar dengan cepat di lingkungan kerja karena orang meniru cara orang lain menyampaikan presentasi. Efektivitas komunikasi di antara para pemimpin telah menurun sekitar 12%, padahal keterampilan komunikasi yang baik seharusnya meningkatkan kinerja dan keberhasilan perusahaan.
Cara Mengajukan Pertanyaan yang Lebih Baik [8:00]
Pertanyaan terbuka atau pertanyaan malas seperti "bicarakan sedikit mengenai ini" atau "berikan saya pemikiran Anda mengenai itu" sebaiknya dihindari. Pertanyaan seharusnya bertujuan untuk mempelajari sesuatu yang baru atau memancing orang untuk menceritakan kisah yang pernah mereka ceritakan sebelumnya. Pertanyaan titik waktu dapat membantu pewawancara membuat tamu menjadi lebih anekdot dan menjadi pendongeng yang lebih baik. Pewawancara harus membuat tamu bereaksi, bukan hanya membuat rencana. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya bervariasi panjangnya dan terkadang menggunakan pertanyaan yang sangat cepat untuk dijawab, sehingga tamu tidak punya waktu untuk kembali ke pokok bahasan yang telah dilatih sebelumnya.
Cara Memulai Presentasi [12:38]
Bercerita adalah alat yang ampuh karena informasi faktual yang ditanamkan dalam cerita akan 22 kali lebih berkesan bagi audiens. Saat melakukan presentasi, jangan memulai dengan slide agenda karena itu bukan cara yang menarik untuk membuat orang memperhatikan. Sebaliknya, mulailah dengan sebuah cerita yang secara metaforis terhubung dengan pesan yang ingin disampaikan. Kisah yang baik akan menggambarkan suasana, menimbulkan tantangan atau ketegangan, dan kemudian memberikan penyelesaian terhadap masalah tersebut. Alur cerita adalah kalimat yang menghubungkan cerita pembuka dengan inti dari apa yang akan dibicarakan.
Paradoks Baker-Baker [16:58]
Paradoks Baker-Baker menggambarkan bahwa orang lebih mudah mengingat profesi seseorang (misalnya, tukang roti) daripada nama mereka (misalnya, Baker) karena profesi tersebut memiliki cerita yang terkait dengannya.
Kekuatan Koneksi Emosional dalam Berbicara [17:43]
Informasi akan lebih mudah diingat jika dikaitkan dengan emosi. Emosi dan rasionalitas harus seimbang. Semakin emosional seseorang, semakin tidak rasional mereka, dan semakin buruk pula pengambilan keputusan mereka. Emosi sangat penting dalam mengkomunikasikan pesan kepada audiens. Intonasi suara dan bagaimana orang memvariasikan nada suara mereka juga penting. Orang perlu membiarkan suara mereka mencerminkan optimisme saat menyampaikan kabar baik.
Tips untuk Menjadi Komunikator yang Berkesan [23:26]
Memutar rekaman audio atau video presentasi sendiri adalah alat yang hebat untuk menganalisis diri sendiri. Dengan mendengarkan rekaman tersebut, seseorang dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mencari cara agar lebih bertenaga dan ringkas. Hindari penggunaan kata-kata seperti "sudut pandang" dan "perspektif" secara berlebihan. Pastikan untuk mengetahui garis start dan garis finish pada setiap slide presentasi. Berikan jeda sebelum menjawab pertanyaan atau menyampaikan kalimat pertama.
Ketakutan Berbicara di Depan Umum [34:10]
Ketakutan berbicara di depan umum dapat diatasi dengan beberapa tips cepat. Pertama, ambil tiga napas dalam ala yoga sebelum berbicara untuk memperlambat denyut nadi dan mengisi kembali paru-paru dengan udara. Kedua, berdiri dengan beban tubuh di depan pada telapak kaki untuk mencegah gerakan yang gelisah. Ketiga, pilih empat orang di antara hadirin dan bicaralah pada keempat orang tersebut, bergantian antara satu orang dengan orang lain untuk menyelesaikan pikiran.
Formula Bercerita Hollywood [39:30]
Formula penceritaan Coppola menyatakan bahwa seseorang harus mengidentifikasi tiga hal terbaik yang mereka miliki dan memulai film dengan hal terbaik kedua, mengakhiri film dengan hal terbaik pertama, dan menempatkan hal terbaik ketiga di tengah-tengah. Hal ini selaras dengan efek keutamaan terkini, di mana ingatan orang terhadap apa yang Anda ceritakan kepada mereka dimaksimalkan dalam lima menit pertama dan lima menit terakhir.
Mengapa Mengetahui Audiens adalah Kunci [43:20]
Mengetahui audiens adalah segalanya dalam komunikasi. Lakukan riset sendiri untuk memahami siapa yang akan hadir di antara hadirin dan apa yang ingin mereka dapatkan dari presentasi tersebut. Jika memungkinkan, berbicaralah dengan seseorang yang akan berada di antara hadirin sebelum presentasi untuk mengetahui apa yang paling penting bagi mereka. Hal ini akan membuat presentasi terasa lebih personal dan relevan bagi audiens.
Cara Pulih Setelah Mengatakan Hal yang Salah [47:15]
Dalam wawancara media, seseorang dapat menggunakan pengulangan yang tak terlihat dengan menambahkan sesuatu di akhir wawancara yang ingin mereka sampaikan dengan lebih baik. Dalam presentasi, seseorang dapat mencoba mencari cara untuk menenangkan pikiran dan mengkristalkan apa yang baru saja mereka katakan dalam satu kalimat deklaratif sederhana. Sebagian besar kesalahan yang orang pikir telah mereka buat di hadapan audiens, audiens tersebut sama sekali tidak menyadarinya.
Cara Berkomunikasi Secara Online [51:10]
Media digital menginspirasi keringkasan yang lebih besar. Orang cenderung terlibat dengan dan mengingat ide yang dikomunikasikan dengan kata-kata yang paling ekonomis. Tujuh Bab yang Luar Biasa adalah tujuh perangkat yang dapat digunakan siapa pun dalam komunikasi mereka yang menciptakan sesuatu yang berkesan dalam benak audiens, seperti analogi, metafora, dan label kreatif.
Daftar Pembelajaran Bill McGowan [55:25]
Bill McGowan menyukai gagasan belajar seumur hidup. Ia seorang juru masak yang rajin dan terus bereksperimen dengan berbagai masakan etnik, saat ini fokus pada makanan India dan makanan dari Asia. Ia merekomendasikan semua orang untuk mendapatkan salinan buku "Speak Memorably" dan mempelajari lebih lanjut tentang Clarity Media Group.