Bahas Saham CDIA,, COIN, MERI Lagi Yuk!! Kok Bisa ARB Susah Jual dan ARA Susah Beli?? Ilmu Dasar??

Bahas Saham CDIA,, COIN, MERI Lagi Yuk!! Kok Bisa ARB Susah Jual dan ARA Susah Beli?? Ilmu Dasar??

Ringkasan Singkat

Video ini membahas tentang fenomena saham CDI dan Mary di pasar modal. CDI mengalami kenaikan harga (ARA) karena permintaan beli yang tinggi, sementara Mary mengalami penurunan harga (ARB) karena tekanan jual yang besar. Investor diingatkan untuk berhati-hati dan memahami risiko, serta menyadari bahwa keuntungan yang belum direalisasikan masih bersifat ilusi.

  • CDI mengalami ARA karena permintaan beli lebih tinggi dari penawaran jual.
  • Mary mengalami ARB karena penawaran jual lebih tinggi dari permintaan beli.
  • Keuntungan yang belum direalisasikan masih bersifat ilusi.

Analisis Saham CDI: Mengapa Sulit Dibeli? [0:03]

Saham CDI mengalami kenaikan harga (ARA) karena jumlah pembeli jauh lebih banyak daripada penjual. Banyak investor yang antri untuk membeli dengan harga tertinggi, namun hanya sedikit yang bersedia menjual. Akibatnya, investor baru mungkin kesulitan mendapatkan saham CDI karena harus mengantri panjang, bahkan ada prioritas untuk investor tertentu di beberapa sekuritas. Transaksi CDI hari ini mencapai 69 miliar dengan 46 juta lembar saham terjual, namun angka ini masih tipis dibandingkan dengan minat beli. Penulis memperkirakan CDI masih berpotensi ARA besok, namun sudah mulai sulit diprediksi karena ada indikasi TPI (entah apa itu) mulai menjual sahamnya.

Ilusi Keuntungan dan Risiko Jual Berebutan [5:38]

Penulis mengingatkan bahwa keuntungan yang terlihat (floating gain) pada saham CDI masih bersifat ilusi jika belum direalisasikan dengan menjual saham tersebut. Investor harus menghindari menjual saham secara bersamaan (berebutan) karena dapat menyebabkan harga turun drastis, seperti yang terjadi pada saham Mary. Penulis menyarankan untuk menjual saham lebih cepat daripada menunggu target harga tertentu, untuk menghindari risiko tidak bisa menjual sama sekali. Penulis juga menyarankan untuk memperhatikan pergerakan pemain besar di pasar, yang dapat mempengaruhi harga saham secara signifikan. Jika pembeli sudah habis, harga akan kembali ke harga fundamentalnya.

Analisis Saham Mary: Mengapa Sulit Dijual? [9:06]

Saham Mary mengalami penurunan harga (ARB) karena jumlah penjual jauh lebih banyak daripada pembeli. Ada antrian jual yang sangat besar, mencapai 900.000 lot, sementara pembeli sangat sedikit. Akibatnya, investor kesulitan menjual saham Mary karena harus mengantri panjang. Penulis menjelaskan bahwa ini adalah risiko bermain saham gorengan. Untuk bisa keluar dari situasi ini, investor berharap ada "pahlawan" yang bersedia membeli seluruh saham yang ditawarkan dengan nilai sekitar 31 miliar.

Harapan dan Realitas Saham Mary [11:51]

Penulis menekankan bahwa untuk menyelamatkan saham Mary dari ARB lebih lanjut, dibutuhkan dana sekitar 31 miliar untuk membeli seluruh antrian jual. Namun, investor juga harus mempertanyakan motivasi orang yang bersedia membeli saham Mary dengan harga tersebut. Penulis mengingatkan bahwa investor yang membeli saham Mary di harga tinggi berisiko mengalami kerugian besar. Penulis juga menyinggung adanya keluhan dari investor yang menyalahkan pihak lain atas kerugian mereka, namun penulis menjelaskan bahwa investor seharusnya sudah membaca prospektus sebelum membeli saham IPO.

Peringatan dan Harapan [15:11]

Penulis tidak membela pihak Mary, tetapi juga tidak setuju dengan investor yang menyalahkan pihak lain atas kerugian mereka. Penulis berharap ada "pahlawan" yang bersedia membeli saham Mary dengan dana besar. Untuk saham CDI, penulis mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati dan menyadari bahwa keuntungan yang belum direalisasikan masih bersifat ilusi. Penulis menyarankan untuk menghindari menjual saham secara bersamaan. Penulis memperkirakan CDI masih berpotensi ARA besok, namun tidak ada informasi mengenai potensi suspensi saham.

Watch the Video

Date: 7/22/2025 Source: www.youtube.com
Share

Stay Informed with Quality Articles

Discover curated summaries and insights from across the web. Save time while staying informed.

© 2024 BriefRead