Ringkasan Singkat
Video ini menceritakan kisah Hamid, seorang penambang emas liar di Kalimantan, yang harus berjuang keras setelah kematian ayahnya. Kisah ini penuh dengan kejadian mistis dan tantangan ekonomi yang berat.
- Hamid harus bekerja sebagai penambang emas liar untuk menghidupi ibunya setelah ayahnya meninggal.
- Mereka menghadapi berbagai kesulitan ekonomi dan sosial, termasuk stigma kemiskinan dan praktik korupsi di desa mereka.
- Perjalanan Hamid dan rekan-rekannya ke lokasi penambangan di Sungai Barito diwarnai dengan kejadian-kejadian aneh dan penemuan mayat misterius.
Intro [0:05]
Video dimulai dengan sapaan dan ucapan selamat datang dari narator, yang memperkenalkan cerita baru dari Kalimantan berjudul "Perjalanan Malam di Sepanjang Sungai Barito: Tambang Emas Kalimantan Bagian 1". Narator juga mempromosikan karya-karya Ahmad Benbella bagi pendengar yang gemar membaca. Ia mengajak penonton untuk menekan tombol subscribe dan mengaktifkan lonceng notifikasi agar selalu mendapatkan pemberitahuan konten terbaru dari channel Ilo.
Kehidupan Hamid Setelah Lulus SMA [2:03]
Hamid menceritakan kehidupannya setelah lulus SMA, di mana ia merasa iri dengan teman-temannya yang bisa kuliah karena berasal dari keluarga kaya. Ia merasa tertekan dengan kemiskinan yang dialaminya dan praktik korupsi dalam pembagian BLT di desanya. Keadaan semakin sulit setelah ayahnya meninggal karena tenggelam di Sungai Barito. Kematian ayahnya sangat memukul ibunya hingga mengalami depresi berat.
Bantuan dari Mang Anang dan Kembalinya Semangat Ibu [8:39]
Mang Anang, teman baik almarhum ayah Hamid, memberikan bantuan kepada Hamid dan ibunya. Bantuan ini sangat berarti karena mereka hampir tidak memiliki makanan. Perlahan, kondisi mental ibu Hamid mulai membaik dan ia kembali mengurus Hamid. Hamid juga mulai bekerja serabutan untuk membantu perekonomian keluarga.
Hamid Menjadi Penambang Emas Liar [14:48]
Saat kelas 2 SMP, Hamid mengikuti jejak ayahnya menjadi penambang emas liar dan bergabung dengan kelompok Mang Anang. Pekerjaan ini sangat berat dan melelahkan, tetapi Hamid tetap bersemangat untuk membantu keluarganya. Setelah mendapatkan hasil dari menambang emas, Hamid menyerahkan semua uangnya kepada ibunya. Ia juga menikah dengan Raudah setelah lulus SMA dan membangun rumah sederhana untuk keluarganya.
Perjalanan ke Lokasi Penambangan dan Kejadian Aneh [22:17]
Hamid dan kelompoknya berangkat menuju lokasi penambangan emas di hulu Sungai Barito dengan tiga perahu kelotok. Mereka berangkat pada malam hari untuk menghindari patroli polisi air. Di tengah perjalanan, Dayat melihat ular hitam menyeberangi sungai dari sisi kanan, yang dianggap sebagai pertanda buruk. Mereka juga menemukan mayat seorang pria berpakaian seragam perusahaan yang kondisinya mengenaskan.
Penemuan Mayat Tentara Cina dan Pertanda Buruk [31:51]
Setelah melanjutkan perjalanan, mereka kembali menemukan mayat, kali ini seorang tentara Cina dengan pakaian militer. Penemuan ini membuat mereka semakin khawatir dan gelisah. Mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan berharap penduduk desa di hilir sungai akan mengurus mayat-mayat tersebut.
Tiba di Sungai Busang dan Penemuan Patung [35:56]
Setelah melewati berbagai rintangan, mereka tiba di Sungai Busang. Di sana, Dayat melihat tiga patung Ulin berbentuk manusia di tepi sungai, yang menandakan adanya kecelakaan atau kematian di sekitar tempat itu. Hal ini semakin menambah kecemasan dan ketegangan di antara mereka.
Melihat Beruang dan Penemuan Kepala Manusia [40:31]
Saat beristirahat di tepi sungai, mereka dikejutkan oleh seekor beruang yang muncul dari semak-semak. Dayat lari ketakutan, tetapi beruang itu justru menghilang ke dalam hutan. Kemudian, Dayat kembali dengan membawa tumpukan kepala manusia tanpa badan, membuat semua orang berteriak ketakutan. Cerita berakhir di sini, dan akan dilanjutkan di bagian kedua.