Ringkasan Singkat
Video ini membahas peran penting Walisongo dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Video ini menjelaskan siapa saja anggota Walisongo, yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Selain itu, video ini juga membahas peran Walisongo dalam bidang pendidikan, seni budaya, sosial kemasyarakatan, serta berbangsa dan bernegara.
- Walisongo adalah tokoh-tokoh penting dalam penyebaran Islam di Indonesia.
- Mereka berperan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, seni budaya, sosial, dan politik.
- Metode dakwah mereka sangat adaptif dengan budaya lokal.
Sunan Gresik [0:28]
Sunan Gresik, juga dikenal sebagai Maulana Jumadil Kubro, dianggap sebagai orang Islam pertama yang datang ke Pulau Jawa. Kedatangannya menandai dimulainya penyebaran Islam di tanah Jawa. Ia wafat pada 12 Rabiul Awal 882 Hijriyah atau 8 April 1419 dan dimakamkan di Gapura.
Sunan Ampel [0:58]
Sunan Ampel, yang bernama asli Raden Rahmat, adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad SAW. Ia lahir di Aceh pada tahun 1401 Masehi. Sunan Ampel mendirikan Pesantren Ampel Denta dan merupakan perancang kerajaan Islam Demak dengan ibukota Bintoro. Ia wafat di Surabaya pada tahun 1481 Masehi dan dimakamkan di Ampel.
Sunan Bonang [1:44]
Sunan Bonang lahir di Surabaya pada tahun 1465 dan wafat tahun 1525 di Tuban. Ia dikenal dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim dan merupakan putra dari Sunan Ampel. Sunan Bonang dianggap sebagai pencipta gending pertama dan berdakwah di daerah Tuban dengan menggunakan media wayang dan gamelan. Ia juga mendidik Raden Fatah sehingga kelak menjadi raja di Kerajaan Demak.
Sunan Giri [2:18]
Sunan Giri, yang memiliki nama asli Raden Paku dan dikenal juga dengan nama Raden Ainul Yaqin, adalah putra Maulana Ishaq. Ia berdakwah di daerah Giri dan sekitarnya serta banyak mengirimkan para dai keluar Jawa. Sunan Giri juga dikenal sebagai pencipta permainan anak bernuansa religius seperti gelungan, gendit, jorgula, cublak-cublak suweng, dan Lir Ilir. Ia wafat pada tahun 1506 dan dimakamkan di daerah Giri, Gresik.
Sunan Drajat [2:55]
Sunan Drajat lahir di Ampel, Surabaya pada tahun 1407 dengan nama asli Raden Qosim atau Syarifudin. Ia juga merupakan salah satu putra Sunan Ampel. Tembang Jawa pangkur diciptakan Sunan Drajat sebagai media dakwah. Ia wafat pada pertengahan abad ke-16 dan dimakamkan di Sedayu, Gresik.
Sunan Kalijaga [3:13]
Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Mas Syahid. Ayahnya adalah Raden Sahur, Tumenggung yang menjadi Bupati Tuban. Sunan Kalijaga dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan pertunjukan wayang kulit serta gamelan yang dipergunakan sebagai media dakwah Islam. Selain itu, beliau juga mengembangkan seni suara, ukir, busana, pahat, serta kesusastraan.
Sunan Kudus [3:48]
Sunan Kudus lahir dengan nama Ja'far yang bersambung sampai ke Nabi Muhammad SAW. Beliau termasuk seorang ulama yang menguasai berbagai disiplin ilmu, terutama fikih, usul fikih, tauhid, hadis, tafsir, dan logika. Oleh karena itu, beliau mendapat gelar waliyul ilmi atau orang yang kuat ilmunya. Sunan Kudus juga menciptakan gending Maskumambang dan Mijil.
Sunan Muria [4:22]
Sunan Muria lahir dengan nama asli Raden Umar Said atau Raden Prawoto. Beliau adalah putra dari Sunan Kalijaga. Dalam berdakwah, Sunan Muria cenderung memilih tempat yang jauh dan terpencil dengan menyelenggarakan semacam kursus-kursus keagamaan bagi kaum pedagang, nelayan, dan rakyat biasa.
Sunan Gunung Jati [4:43]
Sunan Gunung Jati memiliki nama asli Raden Syarif Hidayatullah. Beliau lahir di Mekkah pada tahun 1448. Beliau merupakan cucu Prabu Siliwangi atau Raja Pajajaran. Beliau berdakwah mengajarkan agama Islam di daerah Cirebon, Majalengka, Kuningan, Kawali, Sunda Kelapa, serta Banten.
Peran Walisongo dalam Bidang Pendidikan dan Pengembangan Keilmuan [5:10]
Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik mendirikan pesantren di desa Sembalo, Gresik. Sunan Ampel mendirikan Pesantren Ampel Denta di Surabaya. Dakwah awal Sunan Bonang dilakukan di Kediri dengan mendirikan masjid di daerah Singkal. Sunan Bonang terkenal sebagai tokoh yang piawai dalam berdakwah dan menguasai berbagai disiplin ilmu.
Peran Walisongo dalam Bidang Seni Budaya [6:07]
Seni dan budaya tertentu disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam melalui proses asimilasi yang panjang. Sunan Bonang dianggap sebagai pencipta gending pertama dan berdakwah di daerah Tuban dengan menggunakan media wayang dan gamelan. Sunan Giri adalah pencipta permainan anak perempuan. Sunan Drajat menciptakan tembang pangkur. Sunan Kudus adalah pencipta gending Maskumambang dan Mijil.
Peran Walisongo dalam Bidang Sosial Kemasyarakatan [6:57]
Usaha dakwah dalam bidang sosial kemasyarakatan dilakukan melalui jaringan kekerabatan melalui perkawinan para penyebar Islam dengan putri penguasa bawahan Majapahit. Sunan Ampel membuat peraturan yang memuat nilai-nilai ajaran Islam untuk masyarakat, contohnya Molimo (Moh Main, Moh Ngombe, Moh Maling, Moh Madat, Moh Madon). Sunan Drajat memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat golongan ekonomi lemah. Sunan Kudus mengajarkan mengenai alat-alat kebutuhan rumah tangga, pertukangan, kerajinan emas, pandai besi, serta pembuatan pusaka.
Peran Walisongo dalam Bidang Berbangsa dan Bernegara [8:20]
Sunan Ampel termasuk perancang kerajaan Islam Demak Bintoro yang beribukota di Demak. Sunan Kalijaga mempunyai kedudukan yang tinggi di Kerajaan Demak yaitu sebagai guru sekaligus penasehat utama Sultan. Beliau ahli dalam ilmu administrasi negara dan piawai dalam berstrategi. Syair lagu Gundul-Gundul Pacul merupakan wujud kritiknya terhadap kebijakan raja.