Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang kodrat keadaan dalam pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yang terdiri dari kodrat alam dan kodrat zaman. Guru diharapkan dapat menghubungkan pembelajaran dengan konteks lingkungan murid (kodrat alam) dan perkembangan zaman (kodrat zaman) agar murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Selain itu, video ini juga menekankan pentingnya kearifan lokal dalam merespon pengaruh global serta penerapan asas Trikon (Kontinu, Konvergen, Konsentris) dalam melakukan perubahan.
- Kodrat keadaan terdiri dari kodrat alam dan kodrat zaman.
- Pembelajaran harus kontekstual dan relevan dengan lingkungan murid.
- Guru berperan sebagai penghubung murid dengan sumber belajar.
- Adaptasi terhadap perkembangan zaman penting untuk membantu murid.
- Kearifan lokal menjadi filter dalam menerima pengaruh global.
- Asas Trikon (Kontinu, Konvergen, Konsentris) sebagai prinsip perubahan.
Pendahuluan [0:10]
Video ini memperkenalkan modul tentang mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh, dengan fokus pada materi kodrat keadaan. Tujuannya adalah untuk memahami kodrat keadaan pendidikan yang sesuai dengan zaman berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Kodrat keadaan merupakan bagian penting dari dasar pendidikan murid, yang terdiri dari kodrat alam dan kodrat zaman.
Kodrat Alam [0:35]
Kodrat alam adalah dasar pendidikan murid yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan tempat mereka berada. Murid yang berada di lingkungan perkotaan harus dilihat sebagai bagian dari masyarakat perkotaan, sehingga pembelajaran yang diterima harus relevan dengan konteks tersebut. Guru sebaiknya tidak memberikan ilmu di luar konteks kehidupan murid, tetapi membantu mereka dengan pembelajaran kontekstual. Guru berperan sebagai penghubung murid dengan sumber belajar di sekitar mereka, baik fisik maupun digital, yang mengaitkan materi dengan konteks kehidupan murid. Contohnya, materi menjaga kelestarian alam dapat dikaitkan dengan merawat pohon karet agar produksi getahnya semakin baik.
Kodrat Zaman [3:02]
Kodrat zaman adalah bagian dasar pendidikan murid yang berhubungan dengan isi dan irama. Isi dan irama pendidikan harus bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Pendidikan di masa lalu berbeda dengan pendidikan saat ini, sehingga pendidik harus beradaptasi untuk membantu murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Perubahan zaman adalah keniscayaan, dan guru harus mempersiapkan murid untuk hidup berdampingan dengan perubahan tersebut. Guru dapat memberikan pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan kecakapan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi.
Pengaruh Global dan Kearifan Lokal [4:58]
Ki Hajar Dewantara mengingatkan bahwa pengaruh dari luar harus dipilah sesuai dengan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Di era informasi yang berlimpah, pendidik tidak bisa membatasi informasi secara langsung, tetapi dapat membantu anak menemukan kecakapan berpikir kritis dalam menerima dan merespon informasi. Penanaman budaya kearifan lokal dapat membantu murid menjadi bijak dalam kehidupannya. Dengan memegang kuat kearifan lokal, kita dapat merespon pengaruh luar dengan bijak, sehingga adopsi pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya Indonesia.
Asas Trikon [6:34]
Untuk mewujudkan dan menjaga keselarasan antara pengaruh global dan kearifan lokal, diperlukan prinsip-prinsip dalam melakukan perubahan yang disebut sebagai asas Trikon: Kontinu, Konvergen, dan Konsentris.
- Kontinu: Kemajuan kebudayaan merupakan keharusan lanjutan langsung dari kebudayaan itu sendiri.
- Konvergen: Kebudayaan menuju arah kesatuan kebudayaan dunia atau kemanusiaan.
- Konsentris: Kebudayaan harus mempunyai karakteristik dan sifat kepribadian sendiri sebagai pusatnya dalam lingkungan kebudayaan dunia atau kemanusiaan. Dengan menggunakan asas Trikon, kebudayaan Indonesia tidak akan tertinggal, berjalan beriringan dengan kebudayaan lain, dan memiliki ciri khasnya sendiri.
Refleksi [7:36]
Guru diajak untuk merefleksikan apakah sudah memberikan pembelajaran berdasarkan kodrat keadaan murid dan apa yang dapat dilakukan agar kodrat keadaan murid dapat menuntun kekuatan-kekuatan dan potensi pada murid.