Ringkasan Singkat
Video ini menceritakan tentang seorang gadis yang memelihara seekor burung kecil misterius yang menetas dari telur besar. Awalnya, burung itu tampak seperti teman yang penuh kasih, tetapi kemudian menunjukkan sisi gelapnya dengan melakukan tindakan kekerasan. Gadis itu harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya dan melindungi orang-orang yang dicintainya dari burung tersebut. Pada akhirnya, gadis itu mengorbankan dirinya untuk menghentikan burung itu, menunjukkan cinta dan pengorbanan.
- Gadis itu memelihara burung kecil yang ternyata adalah monster.
- Burung itu melakukan tindakan kekerasan karena cemburu dan melindungi gadis itu.
- Gadis itu mengorbankan dirinya untuk menghentikan burung itu dan melindungi ibunya.
Telur Ajaib dan Kelahiran Burung Kecil [0:00]
Seorang gadis menemukan telur burung yang jatuh dan membawanya ke kamarnya. Dua hari kemudian, telur itu tumbuh sangat besar. Saat gadis itu menangis di atas telur itu, cangkangnya tiba-tiba pecah, dan seekor burung kecil mulai menetas. Burung itu tampak menyeramkan dengan bulu yang belum tumbuh sempurna dan tubuh yang besar. Setelah burung itu kabur melalui jendela yang pecah, gadis itu menyembunyikan kejadian sebenarnya dari ayahnya, mengatakan bahwa ada burung besar yang datang.
Persahabatan Awal dan Kebahagiaan [0:53]
Burung kecil itu kembali pada malam hari, dan meskipun awalnya takut, gadis itu menyadari bahwa burung itu tidak berniat jahat. Burung itu bahkan membantunya mencabut duri dari lengannya. Gadis itu merasa bahwa burung kecil itu menganggapnya sebagai ibunya. Karena ibunya melarangnya memelihara hewan peliharaan, gadis itu sangat menghargai burung kecil itu dan memperlakukannya seperti hewan peliharaan. Burung itu menghiburnya saat mandi, dan gadis itu merasakan kebahagiaan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.
Sisi Gelap Burung Kecil [1:41]
Gadis itu segera menyadari bahwa burung itu bukanlah hewan peliharaan yang lembut, melainkan setan besar. Ketika anjing tetangga menggonggong, burung itu keluar dan membunuhnya. Gadis itu mengubur anjing itu secara diam-diam, tetapi adik laki-lakinya melihatnya. Adik laki-lakinya mencoba mengungkapkan perbuatan kakaknya, tetapi gadis itu menyembunyikan burung kecil itu. Ayahnya menyadari apa yang terjadi dan membawa adiknya keluar ruangan untuk menutupi perbuatan putrinya.
Konsekuensi dan Kecemburuan [2:29]
Adik laki-laki itu marah dan mengungkapkan bahwa kakaknya telah membunuh anjing tetangga, tetapi orang tuanya tidak percaya. Ibunya menemukan rok yang dirobek oleh burung kecil dan marah kepada gadis itu karena tidak menghargai perlombaan. Gadis itu mencoba memberi makan burung kecil itu biji-bijian, tetapi burung itu tidak suka. Dia belajar dari film dokumenter cara memberi makan burung kecil itu dengan menggigit makanan terlebih dahulu. Burung kecil itu tidak tumbuh bulu seperti burung lainnya, tetapi tumbuh rambut manusia di kepalanya.
Kecemburuan dan Kekerasan [4:10]
Gadis itu merasa cemburu ketika ibunya memuji teman sekelasnya yang lebih baik dalam senam. Burung kecil itu merasakan perasaan gadis itu dan menyerang teman sekelasnya. Gadis itu melihat gambar yang dilihat oleh burung kecil dan berteriak histeris. Ibunya mengira dia stres karena pertandingan dan menghiburnya. Gadis itu berpikir bahwa jika teman sekelasnya terluka, dia bisa meraih peringkat pertama.
Perpisahan Orang Tua dan Kesepian [5:20]
Ibunya membawanya berlibur untuk bersantai sebelum lomba, tetapi ternyata orang tuanya sudah berpisah. Ibunya tinggal bersama seorang pria dan mengadopsi seorang bayi. Gadis itu merasa gelisah dan kesepian di lingkungan yang asing. Burung itu menemukannya dan menghiburnya.
Penyesalan dan Pertemuan Kembali [5:50]
Teman sekelasnya mengalami kecelakaan, dan gadis itu merasa bersalah atas rasa cemburunya. Dia marah kepada burung kecil karena melakukan hal itu. Dia memukul wajah burung kecil itu, tetapi burung itu memeluknya untuk menenangkan. Pamannya merawatnya dan bayi itu. Gadis itu menyadari bahwa pamannya lebih baik daripada ayahnya.
Kesalahpahaman dan Pengorbanan [6:58]
Burung kecil itu menyerang pamannya, dan pamannya mengira itu adalah gadis itu. Gadis itu meminta maaf dan ingin pergi, tetapi pamannya menghiburnya dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Ibunya membawanya pulang untuk lomba. Gadis itu khawatir burung kecil itu akan membahayakan pamannya dan adiknya.
Keputusan dan Konsekuensi [7:47]
Saat lomba, gadis itu merasa burung kecil itu masuk ke ruang bayi. Dia melepaskan tangan dari palang dan jatuh. Pamannya menemukan burung kecil itu, dan burung kecil itu menghinanya. Ibunya menyembunyikan kekecewaannya. Pamannya memarahi gadis itu dan tidak ingin melihatnya lagi. Ibunya dan pamannya bertengkar dan berpisah.
Pengorbanan Terakhir [8:48]
Ibunya memukul kemudi dengan marah. Gadis itu mendorong burung kecil itu dari lantai atas. Ayahnya melihatnya. Gadis itu meminta maaf kepada ibunya, tetapi ibunya tidak menerima permintaan maafnya. Ayahnya melihat burung kecil itu di lemari. Ibunya menyisir bulu burung kecil itu dengan kasar, dan burung kecil itu memeluknya dan menghujamkan kukunya ke punggungnya. Gadis itu kembali dan menyadari bahwa ada dua gadis. Burung kecil itu ingin menyerang ibunya, tetapi gadis itu menghalangi dan memarahi burung kecil itu.
Akhir yang Tragis [9:53]
Gadis itu mengakui semuanya kepada ibunya. Ibunya tidak menyalahkannya dan ingin menghadapi monster itu bersama. Burung kecil itu menyerang ibunya, dan ibunya menusuk paha burung kecil itu dengan pisau. Gadis itu merasa keberatan dan maju ke depan. Pisau menusuk jantungnya. Gadis itu jatuh di atas burung kecil. Darah segar menetes ke mulut burung kecil. Bibirnya pulih, dan matanya berubah menjadi warna yang sama dengan gadis itu.