Ringkasan Singkat
Video ini membahas tentang pentingnya mengambil keputusan yang tepat berdasarkan firman Tuhan, terutama dalam hubungan pernikahan. Perubahan diri dan pertobatan pribadi ditekankan sebagai kunci untuk memulihkan hubungan yang bermasalah, bukan menuntut perubahan dari pasangan. Prioritas yang benar dalam keluarga, pengendalian diri, dan pengampunan juga menjadi poin penting untuk mencapai kebahagiaan dan menikmati hadirat Tuhan dalam keluarga.
- Keputusan harus berdasarkan firman Tuhan, bukan emosi.
- Pertobatan diri lebih penting daripada menuntut perubahan dari pasangan.
- Prioritaskan pasangan hidup, bukan hanya anak.
- Pengampunan dan pengendalian diri kunci pemulihan hubungan.
Pendahuluan [0:00]
Pembukaan menekankan pentingnya belajar dari firman Tuhan untuk mengubah cara pandang dan mengambil keputusan yang tepat, sehingga mengalami pemulihan. Banyak orang membuat keputusan berdasarkan ego dan amarah, yang berujung pada masalah. Cerminilah diri pada firman Tuhan dalam mengambil keputusan, terutama dalam hubungan suami istri. Kesalahpahaman sering terjadi karena masing-masing pihak berpegang pada pandangan sendiri. Tujuannya adalah untuk belajar agar terjadi pemulihan bagi keluarga yang sedang bermasalah.
Mengendalikan Diri dan Bertobat [1:20]
Pentingnya mengendalikan diri, sikap, dan hati ditekankan. Istri yang ingin suaminya berubah harus memulai pertobatan dari dirinya sendiri, begitu pula sebaliknya. Fokuslah pada melakukan firman, bukan menuntut orang lain berubah. Setiap orang dipanggil untuk menjadi serupa dengan Kristus, dimulai dari perubahan karakter dan sikap diri sendiri. Menuduh dan merendahkan hanya memperburuk masalah. Pertobatan pribadi adalah kunci untuk melihat pemulihan dalam keluarga.
Posisi dalam Rumah Tangga [3:35]
Dalam 1 Petrus 3:1, istri diingatkan untuk tunduk kepada suami. Otoritas dalam rumah tangga adalah Yesus, suami, istri, lalu anak. Jangan membalik posisi ini agar tidak terjadi masalah. Istri jangan mengambil posisi suami sebagai pemimpin, tetapi berfungsi sebagai penolong. Jangan ungkit keberhasilan suami karena itu berarti istri telah berfungsi dengan baik sebagai penolong. Prioritaskan suami sebagai teman hidup dan pasangan, bukan hanya anak. Suami juga harus memperhatikan istri dengan baik.
Membangun Keintiman dan Cinta [7:42]
Pernikahan harus dibangun melalui keintiman setiap hari, komunikasi yang baik, dan saling pengertian. Cinta seharusnya semakin besar seiring waktu. Jika ada kecenderungan untuk saling menyakiti dan merendahkan, koreksi hubungan dengan Tuhan. Prioritaskan pasangan hidup dan jangan hanya menganggapnya sebagai pendamping. Kerajaan Allah seharusnya nyata dalam pernikahan dan keluarga, memungkinkan untuk menikmati hadirat Tuhan dan kebahagiaan.
Pengampunan dan Penerimaan [9:04]
Jangan merendahkan pasangan yang melakukan kesalahan, tetapi semangati untuk pulih. Perceraian bukanlah solusi, melainkan akan menimbulkan masalah baru. Belajarlah untuk mengerti kehendak Tuhan dan membangun pernikahan yang kokoh. Mengakui kesalahan akan membuat hubungan lebih baik. Cintai pasangan apa adanya, terima kekurangan dan kelemahannya. Saling menguatkan, bukan menghakimi. Cukupi kebutuhan pasangan dan lakukan tugas masing-masing agar keluarga bahagia.
Perubahan Diri dan Keserupaan dengan Kristus [12:13]
Jika karakter sama-sama buruk, sadari dan bercermin pada firman Tuhan. Semakin hari, hiduplah semakin diubahkan menjadi serupa dengan Tuhan. Pasangan hidup dan keluarga dipakai Tuhan untuk mempertajam. Bertobat dan berubah agar hidup semakin menyerupai Kristus. Jangan saling menyalahkan, tetapi belajarlah untuk mengalah. Ubah diri sendiri terlebih dahulu sebelum menuntut perubahan dari pasangan.
Memenangkan Pasangan dengan Kelakuan [16:26]
Jika pasangan tidak taat pada firman, menangkan dia dengan kelakuan, bukan perkataan. Jangan bongkar kesalahan pasangan, tetapi tutupi dengan doa. Koreksi diri sendiri dan ubah kelakuan. Ingatlah janji Tuhan dan jangan terus mengingat hal-hal buruk di masa lalu. Pikirkan hal-hal yang baik dan sedap didengar. Perubahan sikap akan mempengaruhi pasangan. Kuasai diri dan taklukkan kepada Kristus.
Menjadi Berkat [19:26]
Setiap orang dipanggil untuk menjadi berkat, bukan melukai dan merendahkan. Cerminkan kemuliaan Tuhan agar orang lain diberkati melalui kita. Kendalikan diri dan tunjukkan karakter yang baik. Semakin cerewet dan menuntut, semakin banyak masalah yang timbul. Dibutuhkan kerja sama dengan Tuhan untuk mengalami perubahan. Buah Roh Kudus akan terpancar dalam kehidupan kita dan dinikmati oleh orang sekitar. Pemuliaan dimulai dari perubahan hidup, keputusan, sikap, dan tindakan kita.